Happy reading ❣️
Pagi ini Zoya dan abrisam tengah bersiap. Zoya bersiap untuk sekolah dan abrisam bersiap untuk kuliah nya. Keduanya sudah sarapan sebelumnya dengan ayam tepung yang sudah Zoya masak selepas sholat subuh.
Kini keduanya sudah masuk ke dalam mobil dan bersiap untuk berangkat ke tujuan masing masing.
"Zo ada yang ketinggalan nggak?" Tanya abrisam mengingatkan
"Nggak ada kayaknya, Lo sendiri gimana? Ada yang ketinggalan?" Ujar Zoya balik bertanya
"Nggak ada, semuanya udah lengkap hari ini. Udah sholat bareng, sarapan bareng, tinggal berangkat bareng aja ini" ujar abrisam dengan senyum menatap Zoya
Kalimat simpel yang mampu membuat Zoya gugup. Namun Zoya berusaha menahan kegugup-annya itu.
"Apa sih abrisam, garing masih pagi" ujar Zoya dengan memalingkan wajah nya ke arah lain. Sedangkan abrisam masih tersenyum menatapnya hangat.
"Apa senyum senyum? Ayo jalan nanti telat" ujar Zoya yang sudah sangat gugup ditatap seperti itu
"Iya iya, kalo gugup bilang aja nggak usah gengsi kali" ujar abrisam yang langsung menjalankan mobilnya "bismillah" ujarnya
"Siapa yang gugup?" Ujar Zoya yang masih terus memalingkan wajahnya, tak berani menatap wajah abrisam. Sementara abrisam tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Zoya yang terus memalingkan wajah.
"Cewek kalo gugup emang selucu itu ya?" Batin abrisam
🦋🦋🦋
"Stop abrisam sampe sini aja" ujar Zoya ketika mobil abrisam berada pada pertigaan jalan.
"Kok sampe sini aja?" Tanya abrisam yang kebingungan
"Iya, biasanya kan kalo ayah gue anter gue ke sekolah pasti ikut turun pas gue turun dari mobil, nah orang orang pada liat terus tahu deh. Kalo seandainya gue turun dari mobil terus ternyata nggak ada ayah gue yang turun keluar dari mobil juga pasti pada bingung dan bertanya-tanya, belum lagi plat mobilnya yang beda" jelas Zoya
"Bilang aja dianterin supir" ujar abrisam beralasan agar bisa mengantarkan Zoya sampai ke depan gerbang sekolah
"Eits nggak boleh bohong, lagian juga orang-orang nggak akan percaya gue bareng supir. Secara ya ayah gue tuh selalu konsisten anterin gue berangkat sekolah se-sibuk apapun dia" jelas Zoya membuat abrisam mengerti
"Hmm jadi kangen ayah" ujar Zoya merasa sedih
Abrisam yang mendengarnya ikut merasa sedih "mau gue lakuin hal yang sama kayak yang dilakuin ayah Lo?" Tanya abrisam memberi tawaran
"Ihh jangan! Nanti kalo Lo keluar terus mereka pada liat gimana? Yang ada makin bahaya nanti" ujar Zoya menahannya
"Yaudah kalo gitu" ujar abrisam sedikit kecewa
"Yaudah gue keluar ya" ujar Zoya memberi senyum kecil pada abrisam
"Abrisam" panggil Zoya karena abrisam tidak menoleh kepada nya tadi
"Apa?" Ujar abrisam yang kini menatap Zoya
"Salim" ujar Zoya sambil meminta tangan kanan abrisam
KAMU SEDANG MEMBACA
A untuk Z (SELESAI)
Teen FictionSyafiqah Misha Zoya seorang gadis yang lahir dari keluarga yang ilmu agama nya cukup baik itu memiliki sifat keras kepala dan nakal Karna pengaruh teman temannya disekolah, beruntung ia memiliki teman lain yang paham akan ilmu agama dan selalu menu...