PENYESALAN

49 4 0
                                    

Happy reading❣️

Saat ini Zoya, Jihan dan juga syifa sedang duduk dipinggir lapangan dengan mengenakan pakaian olahraga. Ya, saat ini adalah waktunya pelajaran olahraga Karna itu mereka berada dilapangan.

Kebetulan jam pelajaran olahraga kelas Zoya dan kelas Rafa itu sama, jadi lapangan sekolah ini dibagi dua. Setengahnya untuk kelas Rafa dan setengahnya lagi untuk kelas Zoya. Kedua nya diajar oleh satu guru olahraga yang sama, yaitu pak Kasim.

"Zo, Lo sama Rafa nggak pernah ketemu atau ngobrol lagi setelah kejadian waktu itu?" Tanya Syifa ketika melihat Rafa yang sedang melakukan praktek diujung lapangan

Zoya hanya menggelengkan kepala nya.

"Dia juga nggak minta maaf sama Lo?" Tanya Syifa penasaran

"Bukannya nggak sih, tapi belum. Gue rasa dia terlalu takut atau malu buat minta maaf ke gue, tapi gue yakin dia bakal minta maaf" ujar Zoya santai, ia yakin Rafa akan berubah

"Tapi zo, dia udah jahat banget sama Lo. Bahkan sampe bikin abrisam luka. Kalo gue jadi Lo, gue nggak akan maafin tuh cowok" ujar Syifa kesal

"Tapi nggak ada salahnya kan kasih kesempatan kedua?" Ujar Zoya yang disetujui oleh Jihan

"Bener tuh kata Zoya, seseorang ngelakuin sesuatu pasti ada alasannya dan ada penyebab kenapa dia berani buat ngelakuin itu. Bisa jadi dia berani ngelakuin itu Karna emang lingkungan nya yang salah, tapi kita nggak bisa membenarkan juga apa yang udah dia lakuin" ujar Jihan membuat Syifa berpikir

"Lagian Rafa ngelakuin itu mungkin karna dia udah cinta banget sama Zoya, dan mama papa nya kan selalu kerja jadi dia kurang dapet perhatian dari keduanya. Mungkin karna alesan itu juga Rafa nggak mau Zoya pergi, Karna selama ini cuma Zoya yang perhatian sama dia" jelas Jihan membuat Syifa mengangguk paham

"Kasian ya Rafa berarti" ujar Syifa membuat Zoya dan Jihan mengangguk

"Zoya" panggil seseorang yang mengalihkan perhatian ketiga nya

Ternyata suara itu datang dari seseorang yang sebelumnya mereka bicarakan. Ya, siapa lagi jika bukan rafa.

"Kenapa raf?" Tanya Zoya berdiri yang diikuti oleh Jihan dan Syifa.

Zoya menatap wajah Rafa yang terlihat gelisah, Rafa masih terus diam dengan helaan nafas yang terus keluar dari mulutnya.

"Kenapa raf?" Ulang Zoya berusaha memancing Rafa untuk mengatakan apa tujuannya kesini.

Rafa mengambil nafas dalam "gue minta maaf soal kejadian kemarin zo, gue bener bener hilang kendali, gue bener bener gila disitu. Gue culik Lo dan bahkan hampir ngelakuin sesuatu yang seharusnya nggak dilakuin, gue bener bener minta maaf zo, gue nyesel sekarang. Gue merasa beruntung karna Lo sama abrisam nggak bawa kasus ini ke polisi, kalian baik banget sama gue dan gue sangat berterimakasih untuk itu, kalian berdua emang cocok" ujar Rafa yang diakhiri dengan senyum diwajahnya, senyum yang menampakkan kesedihan. Ya Zoya dapat melihat itu.

"Gue sama abrisam udah maafin Lo kok tenang aja, Alhamdulillah kalo Lo sadar sekarang. Jangan ngelakuin kayak gitu lagi ya ke cewek lain" ujar Zoya dengan senyum tipis

"Iya, gue janji dan gue juga janji sekarang bakal jadi laki laki yang lebih baik lagi. Gue belajar banyak hal dari abrisam sejak kejadian itu, gue bakal hijrah zo. Gue nggak akan lagi nyakitin perempuan" ujar Rafa sungguh sungguh yang mendapat dua jempol dari Zoya

"Mantap, bagus kalo gitu. Semangat hijrahnya ya" ujar zoya membuat Rafa tersenyum

"Makasih banyak" ujar Rafa membuat Zoya mengangguk

Tring....

"Yaudah, kebetulan udah istirahat. Gue sama yang lain mau ke kantin dulu ya" pamit Zoya namun ditahan oleh Rafa

"Tunggu zo"

"Kenapa?" Tanya Zoya bingung

"Kita.. masih bisa temenan kan? Lo nggak akan ngejauhin gue kan?" Tanya Rafa, sungguh sejujurnya Rafa masih sangat mencintai Zoya namun ia sadar diri dan berusaha untuk melupakan Zoya perlahan-lahan.

"Masih kok tenang aja" ujar Zoya membuat Rafa lega

"Kalo Lo sama abrisam butuh apa apa, Lo bisa hubungin gue oke" ujar Rafa yang diangguki oleh Zoya

"Siap" ujar Zoya yang kemudian berjalan meninggalkan Rafa yang masih diam menatapnya

"Lo cewek baik zo, kalo abrisam bisa ngelindungin Lo dari depan gue akan ngelindungin Lo dari belakang"

🦋🦋🦋

"Eh menurut kalian Rafa tulus nggak minta maaf nya?" Tanya Syifa saat ketiga nya sedang berada dikantin

"Menurut gue dia tulus" ujar Zoya yang disetujui oleh Jihan

"Iya menurut gue juga" sahut Jihan

"Tapi gue masih nggak percaya kalo itu tulus, jangan jangan ada rencana lain lagi" ujar Syifa membuat Jihan menggelengkan kepala nya pelan

"Syifa Lo nggak boleh berburuk sangka kayak gitu, dosa tau. Kalo seandainya apa yang Lo omongin itu bener Lo dosa, dan kalo seandainya yang Lo omongin itu nggak bener dosa Lo 2 kali lipat" ujar Jihan membuat Syifa menunduk, sadar akan kesalahannya.

"Kalo apa yang Lo omongin bener itu jadinya ghibah, tapi kalo ternyata nggak bener itu jadinya fitnah" jelas Jihan membuat Syifa sadar.

Syifa ber-istighfar "maaf ya gue salah, maaf banget. Dan makasih Jihan udah ingetin gue, makasih banget ini mah. Jadi makin terlope lope deh" ujar Syifa seraya memberikan finger Heart ke Jihan.

"Eh zo, btw gimana soal paket itu? Ada yang Dateng lagi?" Tanya Syifa membuat Zoya berpikir

"Ada syif, banyak banget. Apa kalian mau Dateng ke rumah gue buat liat apa aja pesan dipaket itu? Gue simpen semuanya disatu kardus besar" ujar Zoya membuat Syifa dan Jihan mengangguk

"Mau, nanti kita cari apa arti pesan pesan itu" ujar Jihan yang disetujui oleh Syifa

"Dan tentu saja dibantu oleh detektif Syifa yang cantik" ujar Syifa dengan senyum percaya diri nya

"Detektif gadungan Lo mah" ujar Zoya yang disambut tawa oleh Jihan

"Detektif gadungan nggak tuh" ujar Jihan disela sela tawa nya.

"Jahat banget sih Lo berdua, ntar kalo gue beneran jadi detektif terus gue terkenal, gue nggak mau temenan sama kalian lagi" ujar Syifa merajuk

"Yahh jangan gitu dong. Iya deh iya detektif Syifa yang paling cantik" ujar Zoya dramatis

"Nanti kalo seandainya kita ada kasus lagi gimana, nanti siapa yang bakal pecahin kalo bukan detektif Syifa yang paling cantik" ujar Jihan ikut ikutan

"Nah gitu dong, detektif Syifa yang cantik ini pasti bakal bantu kalian" ujar Syifa yang diakhiri dengan tawa dramatis nya

"Gue rasa dia kebanyakan nonton detective Conan deh" bisik Zoya pada Jihan

"Iya, terus juga dia kayaknya terinspirasi dari detektif Kogoro Mouri. Makanya sifatnya hampir mirip sekarang" bisik Jihan membuat Zoya mengangguk

"Biarin aja lah dia kayak gitu, tinggal nunggu dibius sama Conan aja nanti"

🍎🍎🍎🍎

HAI HAI HAI

GIMANA KABAR KALIAN NIH?
GIMANA PART KALI INI? SUKA GAK?

MENURUT KALIAN RAFA ITU TULUS APA ENGGAK?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA SEMUANYAA

JANGAN LUPA DI SHARE JUGA KALO ADA SESUATU YANG BERMANFAAT DISINI<3

AKU BAKAL BUAT CERITA SAMBIL KASIH BEBERAPA ILMU AGAMA YANG AKU TAU, KITA SAMA SAMA BELAJAR YA SEMUANYAA♡

SEMANGAT-!!

A untuk Z (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang