PERMINTAAN MAAF

94 15 3
                                    

Happy reading ❣️

"permisi paket.."

"Wahai ibu, bapak, adik, kakak, Tante, om, nenek, kakek permisi paket"

"Assalamualaikum saya disini ingin mengantar amanah yang sudah dititipkan kepada saya dari seseorang"

"Kak paket kak, boleh Kak paketnya silahkan diambil"

Abrisam yang mendengar suara itu langsung menuju jendela rumahnya menatap pintu rumahnya, memastikan apakah suara itu berasal dari depan pintu rumahnya atau tidak. Ya ternyata benar itu Abang paket yang sedang berdiri menunggu paket yang dipegangnya diambil.

"Abang tunggu ya" ujar abrisam, ia takut Abang paket akan merasa jenuh Karna menunggu lama. Sejujurnya kepala nya masih sedikit pusing saat ini, dan ia merasa berat pada kepalanya jika ia paksa berjalan dalam waktu yang lama. Pukulan Zoya bener bener ya

"Ohh siap kak, saya tunggu kok. Sudah biasa juga saya menunggu" ujar Abang paket. Curhat bang?

"Maaf ya bang lama" ujar abrisam saat sampai didepan pintu

"Atas nama siapa bang?" Tanya abrisam

"Ee.. atas nama... Azidan abrisam Alhanan" ujar Abang paket

"Apa bang? Azidan?" Ujar abrisam pengulangi perkataan Abang paket

"Iya.. disini azidan" ujar Abang paket sambil menunjukkan tulisan pada paket tersebut

"Salah itu bang, mungkin maksudnya izadin. Emang dari siapa bang?" Tanya abrisam menatap Abang paket

"Dari.. anak kesayangan bunda" ujar Abang paket sedikit bingung

Abrisam yang mendengarnya pun ikut bingung, ia segera mengambil paket itu agar Abang paket tidak terlalu lama menetap dirumahnya. Melihat banyaknya paket yang ada pada motor Abang itu.

"Yaudah bang ini saya ambil ya, makasih ya bang sebelumnya" ujar abrisam sopan

"Ashiap hanan" ujar Abang paket memanggil abrisam sesuai nama yang ada pada paket itu. Sok asik ya si abang

Abrisam yang merasa asing dengan panggilan itu hanya tersenyum, kemudian memberikan dua lembar uang seratus ribu, membuat Abang paket kebingungan.

"Loh loh.. ini apa Hanan? Kok saya dikasih uang?" Tanya Abang paket kebingungan

"Gapapa bang, itu buat Abang. Kasian udah lama nunggu disini soalnya, gara gara kelamaan nunggu disini jadi nggak nganter paket yang lain deh" ujar abrisam merasa tidak enak

"Aduh Hanan baik banget ya, makasih loh sebelumnya, tapi gapapa sebenernya mah. Tapi lebih gapapa gini, makasih ya Hanan" ujar Abang paket sambil memandang uang dua ratus ribu yang kini ditangannya

"Yaudah saya pamit ya, semoga Hanan dimurahkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, dan... Dapet jodoh yang cantik, manis, hebat, dan yang baik ya" ujar Abang paket kemudian pamit untuk pergi mengantar paket yang lainnya

"Abang pamit ya Hanan, sering sering pesen paket ya" ujar Abang paket lalu melaju pergi dengan motor beserta paket yang banyak itu

Abrisam yang melihatnya hanya tersenyum "aamiin"

🦋🦋🦋

"Apa ya isinya" ujar abrisam sambil melihat sebuah paket yang ada didepannya, kini dirinya sedang duduk di kursi meja belajarnya.

Abrisam melihat-lihat nama pengirim yang tertera pada paket itu, 'anak kesayangan bunda'. Siapa itu?

Abrisam pun mengambil gunting dan mulai membuka paket itu, ia sudah sangat penasaran apa isi didalamnya, dan siapa pengirimnya. Ia yakin jika ia membuka paket itu pasti ia akan tau siapa pengirimnya.

A untuk Z (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang