Happy reading ❣️
Setelah barra kembali dari toko untuk membeli sarung tangan, kini semuanya kembali fokus pada isi paket itu. Selain ada beberapa lembar kertas dan topi ternyata ada beberapa foto yang cukup membuat penasaran.
Foto foto yang berhasil membuat Zoya tertegun. Lagi dan lagi si pelaku benar benar mengejutkannya.
Foto pertama memperlihatkan Zoya yang saat itu sedang berada di mini market, foto kedua saat dirinya berada didekat gerbang sekolah, foto ketiga saat dirinya sedang mendengarkan musik dan bernyanyi-nyanyi kecil sambil menunggu abrisam mengeluarkan mobil dan tujuh foto lainnya memperlihatkan dirinya yang sedang berada dikampus.
Apa ini? Bagaimana bisa sang pelaku mendapatkan semua foto ini? Bahkan masih menyimpan foto dua tahun yang lalu? Sangat menyeramkan!
"Gila nih orang, apa dia bener bener ngikutin Zoya selama ini?" Ujar barra tak habis pikir dengan sang pelaku.
"Dia punya foto Zoya dua tahun yang lalu, dan foto Zoya yang sekarang. Itu artinya dia bener bener ngikutin Zoya selama dua tahun ini, tapi gue bingung kenapa dia berhenti sebentar dan sekarang dilanjut lagi?" Ujar Abbas bingung.
"Itu juga yang bikin gue bingung." Sahut basman terus melihat-lihat foto Zoya.
"Mungkin dia punya suatu urusan yang ngebuat dia terpaksa berhenti?" Ujar Jihan ragu ragu.
"Itu masuk akal." Kini abrisam yang bersuara.
"Apa kita mau beralih ke pesan pesan dikertas ini dulu? Karna menurut gue, ini point utama nya." Ujar Syifa menunjuk beberapa kertas selembar yang tergeletak diatas karpet.
"Iya kita periksa dulu kertas-kertas ini." Ujar Abbas.
"Jumlah lembaran kertas ini ada tujuh, kalian pegang masing-masing dan bacain satu satu oke?" Ujar abrisam mengomando membuat semuanya mengangguk mengerti.
"Dimulai dari Zoya dan lanjut ke Jihan." Ujar abrisam membuat Zoya dan Jihan mengangguk.
"Oke, aku baca ya."
"Dua tahun berlalu, lo masih inget gue?"
Zoya membaca pesan yang terdapat pada kertas itu. Kini berganti Jihan yang mulai membaca pesan pada kertas yang ia pegang.
"Tapi gue rasa pake teka teki kayak gini bakal lebih seru."
Semuanya mulai membaca pesan pada kertas yang mereka pegang secara bergantian.
"Sampai ketemu di teka teki berikutnya."
"Hai, kita ketemu lagi."
"Sejujurnya gue pengen ketemu langsung sama lo, cuma berdua. Tanpa teka teki kayak gini."
"Tenang aja, gue nggak akan kasih teka teki yang sulit."
Sampai pada pesan terakhir yang dipegang abrisam.
"Gue kembali dengan teka teki yang berbeda."
Setelah selesai membaca pesan itu abrisam menatap ke arah teman-temannya.
"Ini pesannya nggak beraturan." Ujar Abbas yang disetujui basman.
"Kita coba urutin pesannya deh, biar tahu pasti apa maksud si pelaku." Ujar abrisam yang disetujui oleh semuanya.
Membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk mereka menyusun pesan itu dengan benar. Mereka sempat mengalami keliru pada beberapa pesan namun akhirnya mereka bisa mengatasi keliru itu.
Kini semua pesan disusun sejajar sesuai urutan mereka diatas karpet, semua orang disana memutuskan untuk abrisam yang membaca semua pesan itu secara teratur.
KAMU SEDANG MEMBACA
A untuk Z (SELESAI)
Teen FictionSyafiqah Misha Zoya seorang gadis yang lahir dari keluarga yang ilmu agama nya cukup baik itu memiliki sifat keras kepala dan nakal Karna pengaruh teman temannya disekolah, beruntung ia memiliki teman lain yang paham akan ilmu agama dan selalu menu...