Happy reading ❣️
"Jihan! Syifa!"
Panggil Zoya pada kedua temannya yang berada dikantin kampus. Ketiga nya memang berencana untuk bertemu di kantin. Karna saat kini mereka sudah kuliah tentu jadwal mereka lebih padat dari pada saat mereka masih SMA dulu, jadi ketiganya jarang ada waktu untuk berkumpul bersama.
"Haii!" Sahut Syifa seraya melambai-lambaikan tangannya ke arah Zoya.
"Eh gimana kabar kalian?" Tanya Zoya yang sudah duduk diantara Syifa dan Jihan.
"Alhamdulillah gue baik." Balas Jihan menatap Zoya.
"Gue juga Alhamdulillah." Balas Syifa.
"Tugas gimana tugas aman?" Tanya Zoya pada keduanya.
Syifa menarik nafasnya dalam "Alhamdulillah... banyak." Ujar Syifa seraya mengacungkan jempolnya, jangan lupa juga senyum terpaksa yang terpampang di wajah Syifa.
Zoya dan Jihan tertawa cukup keras Karna ekspresi Syifa itu. Memang ya berkumpul dengan teman itu dapat melepas sedikit beban pada diri kita, sudah lama ketiganya tidak kumpul dan tertawa seperti ini.
"Eh tau nggak?" Ujar Syifa menggantung kata katanya.
"Nggak, kan lo belum cerita." Ujar Jihan santai.
"Iya juga." Ujar Syifa yang terkekeh sendiri "Abang gue sekarang udah pulang dari luar negeri." Ujar Syifa antusias.
"Eh serius? Kapan pulangnya?" Tanya Zoya
"2 hari yang lalu. Gue seneng banget setelah sekian lama dia pulang, waktu itu sempet pulang sih, cuma kan dia berangkat lagi disini cuma sebentar doang, tapi kali ini dia nggak bakal pergi ke sana lagi. Karna kan sebelumnya dia kesana buat kuliah." Jelas Syifa membuat Zoya dan Jihan mengangguk
"Gue ikut seneng syif." Ujar Jihan dengan senyumnya.
"Gue juga, jadi sekarang lo ada temennya deh." Ujar Zoya membuat senyum Syifa merekah.
"Yoi! Seneng banget gue!" Ujar Syifa kegirangan "Tapi gue heran deh, Abang gue sampe sekarang nggak Deket sama cewek mana pun. Dia nggak mau nikah apa ya? Udah tuwir juga." Ujar Syifa.
"Seriusan dia sekarang lagi nggak Deket sama siapa siapa?" Tanya Jihan membuat Syifa mengangguk.
"Jangan jangan dia... Nggak doyan cewek." Ujar Zoya yang mendapat pukulan keras dari Syifa.
"Aduh!" Ringis Zoya memegangi lengannya yang terasa panas.
"Ngawur lo! Abang gue masih normal ya!" Ujar Syifa
"Iya iya bercanda gue, sorry." Ujar Zoya sedikit menyesal karena telah menggoda Syifa. Pukulannya sakit men!
"Eh zo, toko sepatu abrisam hari minggu buka kan ya? Gue lagi nyari sepatu nih, nanti lo bisa temenin gue nggak?" Ujar Jihan pada Zoya.
"Buka kok, ayo gue temenin dengan senang hati." Ujar Zoya membuat Jihan tersenyum.
"Lo mau ikut syif?" Tanya Jihan
"Ikut dong! Gue juga mau liat liat sepatu."
"Jadi lo mau beli apa liat liat doang nih?" Ujar Zoya menatap syifa dengan tatapan mengintrogasi.
"B-beli dong!" Ujar Syifa tertekan.
Tawa Zoya terdengar ketika melihat wajah panik Syifa "hahaha gue bercanda Syifa, kok lo jadi gampang panik gini sih?" Tanya Zoya
"Tertekan gue sama tugas." Ujar Syifa, menghela nafas berat.
"Dari pada terus terusan tertekan mending kita makan makan." Ujar Zoya seraya mengangkat kedua tangannya keatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
A untuk Z (SELESAI)
Fiksi RemajaSyafiqah Misha Zoya seorang gadis yang lahir dari keluarga yang ilmu agama nya cukup baik itu memiliki sifat keras kepala dan nakal Karna pengaruh teman temannya disekolah, beruntung ia memiliki teman lain yang paham akan ilmu agama dan selalu menu...