LUKA MENDALAM

52 1 0
                                    

Happy reading ❣️

"Bar lo beresin yang disebelah sana." Ujar Abbas seraya menunjuk ke arah sofa.

"Iya tunggu, gue selesain yang ini dulu." Sahut barra yang tengah merapihkan barang-barang yang ada di meja kaca.

"Kak abrisam ini mau di taruh dimana?" Tanya Jihan seraya membawa beberapa barang ditangannya.

"Taruh disana aja han." Ujar abrisam seraya menunjuk ke arah meja kaca.

"Oke kak." Sahut Jihan.

"Alhamdulillah selesai juga hari ini." Ujar abrisam melihat sekeliling.

"ABRISAM!" Ujar basman dengan nada tinggi, hampir berteriak.

Semua orang yang sebelumnya sibuk dengan kegiatan mereka, kini menoleh ke arah basman yang berteriak sebelumnya. Dengan raut terkejut sekaligus bingung mereka memperhatikan basman yang dengan terburu-buru lari ke arah abrisam.

"Kenapa?" Tanya abrisam bingung.

"Gue tahu maksud pesan itu!" Ujar basman yang tentu saja membuat semuanya terkejut bukan main, termasuk abrisam.

Segera barra, Abbas, Jihan dan Syifa menghampiri basman yang tengah berbicara dengan Abrisam.

"Lo nggak bercanda kan?" Tanya Abrisam dengan raut serius.

"Gue nggak perlu bercanda di situasi kayak gini." Ujar basman dengan raut wajah tak kalah serius.

"Jadi, apa maksud dari pesan itu?" Tanya Abrisam tak sabar.

"Gue nggak bisa jelasin itu sekarang, waktu udah sore. Dan sekarang kita harus ke toko baju yang ada dideket sini!" Ujar basman membuat Abrisam benar benar bingung.

"Kenapa? Terus kenapa lo nggak bisa jelasin sekarang?" Tanya Abrisam mencoba menahan basman untuk pergi.

"Gue nggak bisa jelasin sekarang! Yang penting kita harus ke toko baju dideket sini sekarang!" Ujar basman menekankan kata akhir.

"Iya tapi kenapa?" Ujar Abrisam masih keras kepala.

Basman menarik nafasnya dalam "Zoya dalam bahaya sekarang!" Ujar basman membuat Abrisam panik seketika.

"Zoya dalam bahaya?!" Pekik Syifa panik sekaligus khawatir

"Ayo berangkat sekarang!" Ujar Abrisam yang kini sudah berjalan lebih dulu.

"Aku ikut kak!" Ujar Syifa membuat langkah basman berhenti.

"Aku sama Jihan khawatir sama Zoya." Ujar Syifa dengan jantung yang berdebar.

"Lo telepon ambulans dan polisi sekarang!" Ujar basman kemudian berlalu pergi.

Sedangkan ke-empatnya ditinggal dengan perasaan bingung sekaligus panik.

"Bar hubungin polisi dan ambulans cepet!" Ujar Abbas yang langsung mengikuti perintah basman.

"O-oke." Ujar barra kemudian meraih ponsel genggam nya yang ada di saku celana.

"Eh tapi.. ini mereka disuruh Dateng kemana?" Tanya barra yang membuat Abbas berpikir.

"Toko baju dideket sini, kak basman tadi bilang gitu ke kak abrisam." Ujar Jihan pada Abbas dan barra.

"Coba cari di Maps toko baju yang nggak jauh dari sini." Lanjut jihan yang kini berbicara pada Syifa.

Syifa menganggukkan kepala nya kemudian mulai mengotak-atik ponsel miliknya.

"Ada toko baju dideket sini, nama nya toko baju Rahmatika jaraknya 100 meter dari sini." Ujar Syifa membuat barra mengangguk.

"Toko baju Rahmatika?" Gumam Syifa yang tiba tiba teringat sesuatu.

A untuk Z (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang