PENTAS SENI

29 2 1
                                    

Happy reading ❣️

"Lo ikut nyanyi juga?"

"Iya nih zo, iseng aja sih." Ujar seseorang itu atau bisa kita sebut namanya Rafa.

"Iseng apa iseng? Lo kan waktu di tongkrongan sering banget nyanyi pake gitar." Ujar Zoya mengingat waktu dulu

"Masih inget ternyata." Batin Rafa

Rafa menanggapi nya dengan tawa kecil.

"Oh iya lo mau nyanyi lagu apa raf?" Tanya Zoya penasaran

"Ada lah pokoknya." Ujar Rafa membuat Zoya curiga

"Nggak jelas lo, yaudah deh gue mau ke panitia nya dulu bye!" Ujar Zoya berjalan meninggalkan Rafa

"Meski gue nggak kasih tau judul lagunya, gue yakin lo akan tau lagu itu buat siapa zo."

🦋🦋🦋

Saat ini Zoya, Syifa dan Jihan sedang duduk dikursi penonton, menonton beberapa siswa yang sedang menunjukkan bakatnya diatas panggung yang berada didalam aula sekolah.

"Ini anak anak kok pada berbakat banget ya? Gue sampe sekarang nggak tau bakat gue apa!" Ujar Syifa sedih, sedih dramatis maksudnya.

"Lo cari makanya syif, lo mah kerjaannya makan mulu, bakat nggak dipikirin." Ujar Zoya.

"Tapi kan lo juga makan." Ujar Syifa menatap Zoya dengan senyum meremehkan.

Jihan menghela nafasnya pelan "dua orang ini drama Mulu kerjaannya." Gumamnya pelan.

"Tapi kan gue udah tau apa bakat gue." Kini ucapan Zoya menusuk Syifa.

"Jahat! Gue sampe sekarang belum tau apa bakat gue, argh!!" Ujar Syifa mengusap wajahnya kasar.

"Lihat pemirsa ada yang sedang frustasi." Ujar Zoya sambil menunjuk ke arah Syifa

"Eh liat deh itu Angga! Dia mau nunjukkin apa?" Ujar Jihan membuat pandangan Syifa dan Zoya teralihkan

Terlihat seorang siswa laki laki menaiki panggung dengan raut wajah yang sangat percaya diri, ia melambai-lambaikan tangannya ke arah penonton, tak lupa menunjukkan senyum lebar. Kemudian ia mengambil sebuah mikrofon yang tersedia dipojok kanan panggung.

"Eh? Dia nyanyi?" Tanya Syifa dengan wajah meragukan

"Sepertinya dia beneran nyanyi." Sahut Jihan merasakan perasaan tidak enak nya

"Gue ngerasa ragu sekaligus cemas sama apa yang dia nyanyiin nanti, tapi gue juga penasaran! Muka dia udah PD kayak gitu, mungkin lagunya yang bersemangat." Ujar Zoya terus memperhatikan gerak gerik Angga diatas panggung

Musik mulai terdengar dan raut percaya diri Angga semakin memancar.

"SIAP SEMUA??" Seru Angga dengan jari telunjuk yang mengarah ke penonton

"Kenapa hatiku cenat-cenut tiap ada kamu."

Angga mulai menyanyikan lirik lagu yang dibawakannya, menyesuaikan ekspresi dan juga gerakan tubuhnya sesuai dengan lirik lagunya.

"Selalu peluh pun menetes setiap dekat kamu
Kenapa salah tingkah tiap kau tatap aku
Selalu diriku malu tiap kau puji aku." Ujar Angga seraya menunjuk salah satu penonton perempuan disana kemudian mengedipkan sebelah matanya.

"Kenapa lidahku kelu tiap kau panggil aku
Selalu merinding romaku tiap kau sentuh aku." Ujar Angga dengan pose memeluk dirinya sendiri.

"Mengapa otakku beku tiap memikirkanmu
Selalu tubuhku lunglai tiap kau bisikkan cinta." Kali ini Angga menunjukkan finger heart.

A untuk Z (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang