Happy reading ❣️
Siang ini Zoya dan abrisam tengah berada didapur, keduanya sama sama menggunakan celemek dengan warna yang berbeda. Abrisam berwarna hitam dan Zoya berwarna cokelat susu.
Didepan mereka sudah terdapat beberapa bahan makanan yang tentu saja akan mereka gunakan untuk memasak.
Sebelumnya Zoya menantang abrisam untuk memasak sebuah makanan dengan menggunakan mie sebagai bahan utama. Keduanya harus mengkreasikan mie yang sudah tersedia sebisa mereka.
Mie siapa yang paling menarik dan lezat rasanya, maka itulah yang akan menjadi juaranya. Zoya menantang abrisam bukan untuk semata-mata menantang, namun ia sebenarnya cukup penasaran dengan kemampuan memasak abrisam dan ia sangat bersemangat hari ini untuk itu.
"Nggak boleh niru ya." Ujar Zoya seraya menunjuk ke arah abrisam.
"Iya nggak, tenang aja." Ujar abrisam seraya menaikkan kedua alisnya, percaya diri.
"Waktunya cuma 60 menit ya, kalo lebih dari itu berarti kamu gagal." Ujar Zoya memberitahu.
"Oke."
Keduanya mulai sibuk dengan kegiatannya masing-masing, keduanya sama sama merebus mie terlebih dahulu. Kemudian mulai mencampur berbagai macam bumbu, benar benar tidak ada percakapan apapun disini, keduanya benar benar fokus dengan kegiatan mereka masing-masing.
Zoya cukup penasaran dengan apa yang dilakukan abrisam, ia melirik ke arah abrisam yang tengah memotong beberapa bahan.
"Abrisam hati-hati pake pisau nya." Ujar Zoya memperingatkan.
"AKH!" Pekik abrisam seraya memegang jari telunjuknya.
"Tuh kan baru dibilangin." Ujar Zoya hendak melihat jari telunjuk abrisam.
"Tapi bohong." Ujar abrisam menunjukkan senyum jahilnya seraya memperlihatkan jari telunjuknya yang baik-baik saja.
"Ihh!" Zoya memukul lengan abrisam dengan cukup keras.
"Aduh!" Ringis abrisam memegangi lengan atasnya yang terasa panas.
"Awas kena beneran loh! Omongan kan doa." Ujar Zoya kemudian mengalihkan pandangannya dari abrisam, kembali fokus pada kegiatannya.
"Iya iya maaf." Ujar abrisam yang tiba tiba saja merasa bersalah melihat wajah kesal Zoya.
Abrisam terus memperhatikan Zoya yang masih sibuk melakukan banyak hal. Zoya tentu saja merasa bahwa abrisam tengah memandangnya, lelaki itu secara terang-terangan memandang dirinya.
"Nggak usah ngeliatin aku Mulu, cepet selesain dulu masaknya." Ujar Zoya tanpa menoleh ke arah abrisam.
Abrisam terkekeh "galak banget Bu." Ujar abrisam membuat Zoya menatapnya tak percaya.
"Ihh abrisam kamu kenapa jadi ngeselin gini sih?" Tanya Zoya geram.
"Emang aku ngeselin ya? Perasaan kamu deh yang ngeselin." Ujar abrisam menggoda Zoya.
"Aku? Jelas jelas kamu yang ngeselin!"
"Iya deh aku yang ngeselin, kamu mah nggak pernah ngeselin." Ujar abrisam kemudian melanjutkan kegiatan memotongnya tadi.
Zoya menatap abrisam kesal, kemudian kembali melakukan kegiatannya sambil terus menggerutu kecil.
🦋🦋🦋
60 menit berlalu, kini Zoya dan abrisam baru saja menyelesaikan kegiatan memasak mereka. Kini kedua kreasi mie itu berada diatas meja makan. Tertata rapih dengan penampilan yang cukup menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
A untuk Z (SELESAI)
Dla nastolatkówSyafiqah Misha Zoya seorang gadis yang lahir dari keluarga yang ilmu agama nya cukup baik itu memiliki sifat keras kepala dan nakal Karna pengaruh teman temannya disekolah, beruntung ia memiliki teman lain yang paham akan ilmu agama dan selalu menu...