BERPAMITAN

74 7 0
                                    

Happy reading❣️

"abrisam tolong bantuin angkat" ujar Zoya sambil mengangkat koper miliknya dengan susah payah

Dengan sigap abrisam langsung mengambil alih koper yang sebelumnya dibawa oleh Zoya. "Mukul gue bisa tapi angkat koper kok nggak bisa?" Ujar abrisam menggoda Zoya

"Itu kan pake panci, ini kan koper, berat. Beda lah abrisam" ujar Zoya kesal. Sedangkan, abrisam hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum kecil.

Saat melihat bunda nya keluar dari dalam rumah Zoya langsung memeluk erat bunda nya. "Sering sering kesini ya sayang" ujar bunda dalam pelukannya

"Iya bunda pasti Zoya bakal sering kesini kok, pasti" ujar Zoya, ia pasti akan sangat merindukan Omelan yang biasanya ia dapatkan ketika pulang sekolah

"Izin dulu sama abrisam kalo mau kesini jangan asal main Dateng aja" ujar bunda mengingatkan putrinya

"Iya bunda, kalo nggak di izinin Zoya bejek bejek badannya" ujar Zoya asal

"Zoya ihh serius" ujar bunda lalu melepas pelukannya sebentar

"Iya iya Zoya bakal izin kok bunda" ujar Zoya yang membuat bunda lega dan kembali memeluk Zoya hangat

"Kamu hati hati ya disana, kalo ada apa-apa bilang sama bunda jangan dipendem sendirian. Terus juga harus patuh sama abrisam Karna dia suami kamu sekarang, kamu bisa masak kan? Nanti masakin abrisam sekalian ya. Bunda sama ayah bakal kesepian banget pasti" ujar bunda meneteskan air matanya

"Iya bunda, bunda jaga diri disini ya. Jangan lupa makan, jangan marah marah terus nanti sakit loh. Bunda kalo ada apa-apa atau kangen sama Zoya Dateng aja ya ke rumah Zoya, Zoya juga bakal kangen banget sama bunda" ujar Zoya berusaha menahan tangisnya agar terlihat kuat didepan bunda nya namun rasanya ia tidak sanggup, setetes air mata akhirnya jatuh juga

"Gantian dong peluk-pelukannya, kan ayah juga mau" ujar ayah melihat istri dan anaknya yang saling memeluk

"Aaa ayah mah" ujar Zoya kini beralih memeluk ayahnya

"Udah besar ternyata anak ayah" ujar ayah, ia tak menyangka sekarang Zoya akan tinggal dirumah yang berbeda dengannya dan kini sudah ada orang lain yang akan menjaga Zoya

"Masa kecil terus sih ayah" sahut Zoya

"Jaga diri kamu ya, sering sering main ke sini lagi oke?" Ujar ayah melepas pelukannya agar bisa menatap wajah putri cantiknya

"Iya ayah pasti Zoya bakal sering kesini kok" ujar Zoya menganggukkan kepala nya

"Ka mairaaa!" Teriak Zoya sambil sedikit berlari memeluk kakak perempuannya itu

Sedangkan Maria dengan sigap melebarkan kedua tangannya bersiap memeluk adik kecilnya itu.

"Ka mairaaa" ujar Zoya terus memanggil nama kakaknya

"Kamu jangan sombong ya sama kakak nanti" ujar maira menggoda Zoya

"Ihh kakak mah, nggak mungkin Zoya sombong. Zoya sayang banget sama kak maira, Kakak jaga kesehatan disini awas aja kalo sampe sakit" ujar Zoya yang sukses membuat maira meneteskan air matanya namun dengan cepat ia hapus agar tidak terlihat oleh Zoya

"Kamu juga jaga kesehatan kalo sakit kakak nggak mau obatin ya" ujar maira tak menyangka kini ia harus berpisah dengan adik kecilnya itu

"Kak bang Daffa mana?" Tanya Zoya setelah melepas pelukannya, ia melihat sekeliling namun tidak menemukan wajah jahil abangnya itu

"Biasa lah lagi sama istrinya" ujar maira membuat Zoya mengangguk

"Parah padahal adiknya mau pergi tapi dia nggak ada disini" ujar Zoya sedikit kecewa

Abrisam menyalimi kedua tangan orang tua Zoya dengan sopan. Ia menciumnya lembut layaknya kedua orang tua kandungnya sendiri

"Abrisam bunda titip Zoya ya" ujar bunda memegang pundak abrisam

"Iya bunda" ujar abrisam dengan senyum lembutnya

"Abrisam, kalo Zoya aneh aneh telpon Daffa aja biar diurusin sama pawangnya" ujar ayah bercanda membuat abrisam tertawa kecil

"Bunda sama ayah jaga kesehatan ya disini, Zoya nya aku bawa dulu" ujar abrisam sopan

"Bawa bawa, emang gue barang apa dibawa bawa" ujar Zoya sedikit sinis

"Abrisam Zoya ayo" ujar mela melihat keduanya yang sudah selesai berpamitan

"Iya bunda, ayo Zoya" ujar abrisam lalu menggandeng tangan Zoya

Zoya sedikit kaget merasa tangannya digenggam, namun ia berusaha menetralkan rasa itu.

"Bunda ayah, ka maira Zoya pamit ya. Assalamualaikum" ujar Zoya sambil melambaikan tangan

"Waalaikumsalam" sahut ketiganya serentak

"Hati hati ya kalian" ujar bunda sedikit berteriak

"Babai bundaaa" teriak Zoya dengan kalimat khas yang Zoya ucapkan ketika hendak pergi ke bunda nya

🦋🦋🦋

Saat diperjalanan Zoya terus memikirkan satu hal. Mengapa mereka menggunakan dua mobil, satu mobil untuk mereka berdua dan satu lagi untuk ayah dan bunda abrisam.

Zoya ingin bertanya tetapi ia malu, ia masih sedikit terkejut dengan perlakuan abrisam yang menggenggam tangannya tadi.

Tiba tiba mobil yang dia naiki berhenti dan juga dengan mobil ayah dan bunda abrisam membuat Zoya semakin bingung

"Abrisam zoya, kita langsung pamit pergi ya. Kalian hati hati dijalan" ujar ayah Satya membuka kaca pintu mobilnya

"Iya bunda ayah juga hati hati dijalan ya" sahut abrisam, mereka sengaja memberhentikan dulu mobilnya Karna ingin berbicara sebentar. Dan ya mereka berpisah mobil Karna ayah dan bunda abrisam ingin pergi ke suatu tempat, mereka berniat untuk menemani sebentar mobil yang Zoya dan abrisam tumpangi.

"Assalamualaikum" ujar ayah Satya

"Waalaikumsalam" sahut abrisam lalu menutup kaca pintu mobilnya

Ohh ya Zoya mengerti sekarang, semua pertanyaan yang sebelumnya ada didalam otaknya kini terjawab, Zoya lega sekarang. Pertanyaan kecil yang memenuhi isi kepalanya, setelahnya Zoya menghela nafasnya pelan

Zoya berniat ingin tidur namun tiba tiba abrisam bertanya "mau ngapain Zoya?" Tanya abrisam sambil menatapnya sebentar

"Mau tidur" ujar Zoya yang sudah memejamkan kedua matanya

"Yahh kok tidur? Nggak mau menikmati perjalanan bareng gue?" Ujar abrisam berharap Zoya tidak jadi tidur, namun apalah daya, berharap pada manusia memanglah menyakitkan

"Besok besok aja, sekarang ngantuk" ujar Zoya tidak mempedulikan wajah abrisam yang berbalut rasa kecewa saat ini

Abrisam hanya tersenyum menatap wajah Zoya yang sedang tertidur itu. Sedangkan zoya meski matanya terpejam ia merasa bahwa abrisam sedang memperhatikannya, dengan perlahan lahan ia membuka matanya untuk mencuri-curi pandang pada abrisam.

Saat sedang mencuri-curi pandang abrisam menatap Zoya, dengan cepat Zoya kembali menutup matanya agar tidak ketahuan dengan abrisam. Abrisam yang melihatnya hanya tertawa kecil.

"Aduh ketahuan nggak nih gue? Lagian dia ngapain sih tadi pake ngeliat segala, salting kan gue jadinya, aduh Zoya Zoya"

🍎🍎🍎🍎

YEAYY UDAH SAMPE PART 13

GIMANA? SEMOGA SUKA YA❣️

JANGAN LUPA KASIH BINTANG DAN KOMEN YA🌟📱

A untuk Z (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang