MADING SEKOLAH

41 5 0
                                    

Happy reading ❣️

Siang ini kelas tidak ada guru Karna guru guru sedang melakukan rapat dengan kepala sekolah. Sebuah kesempatan yang sangat dimanfaatkan siswa kelas XII IPS 2, kelas Zoya, Syifa dan Jihan.

"Alhamdulillah banget jamkos, kapan lagi bisa jamkos ya kan" ujar Syifa seraya memakan cemilan yang ia beli di kantin tadi saat jam istirahat

"Liat deh si Angga, demen banget kayaknya godain anak cewek" ujar Zoya pada Jihan sambil menunjuk Angga yang sedang menggoda salah satu siswi dikelasnya

"Tau ya, nggak kapok kapok. Padahal kemaren telinga nya udah merah gara-gara dijewer sama Nadin" ujar Jihan menyebut nama teman kelasnya

"Biarin aja lah dia, lagian iseng banget anaknya" ujar Zoya kemudian berjalan keluar kelas untuk membuang sampah kertas yang ada di kolong meja nya

Namun saat ia hendak berdiri dari duduknya tiba tiba 3 orang cewek dengan seragam sekolah yang lumayan ketat, bibir yang merah juga rambut yang bergelombang menghampiri kursi nya dan menatapnya dengan tatapan sengit. Membuat Zoya bingung.

"Kenapa ya?" Tanya Zoya merasa tidak nyaman ditatap seperti itu

"HEH!"

Salah satu dari mereka menggebrak meja Zoya dengan keras sontak hal itu membuat Zoya jadi perhatian siswa lain dalam kelas.

"Lo cewek yang kemaren kasih minum ke kak abrisam waktu pertandingan basket kan?!" Tanya cewek itu menatap Zoya sangar sebut saja Winda namanya dan dua temannya yang lain sebut mereka Ratu dan Gia

"Iya, emangnya kenapa ya?" Tanya Zoya santai menghadapi tiga perempuan yang menatapnya dengan tatapan sengit.

"Emang kenapa, emang kenapa. Genit banget sih Lo, jadi cewek tuh nggak usah genit bisa nggak sih?! Kak abrisam itu kakak kampus inceran gue! Berani berani nya Lo genit ke dia" ujar Winda dengan suara keras, sepertinya cewek ini memanfaatkan waktu jamkos untuk melabrak Zoya

Winda dan geng nya memang cukup terkenal disekolah ini, wajah nya yang cantik ia manfaatkan agar bisa terkenal disekolah ini. Apalagi Winda memiliki mantan yang cukup banyak, itu semakin membuat dirinya terkenal. Bahkan hampir satu sekolah mengetahui dirinya.

"Gue nggak genit, tapi abrisam nya aja yang mau minum dari gue" ujar Zoya berusaha bersikap tenang meskipun keadaan sangat tegang saat ini

"Abrisam abrisam! Panggil dia 'KAK ABRISAM'. Nggak sopan banget sih Lo, dia itu lebih tua dari kita!" Ujar Winda kembali memukul meja Zoya namun kali ini lebih pelan

"Iya iya, kak abrisam" ujar Zoya menghela nafas pelan, ia lebih baik mengalah dari pada harus memunculkan keributan disini

"Lo harus ikut gue!" Ujar Winda menarik kasar tangan Zoya

"Eh kemana?" Tanya Zoya menahan dirinya

"Nggak usah banyak bacot, Lo harus ke lapangan sekarang. Berdiri disana sampai waktu pulang" ujar Winda membuat Zoya membulatkan matanya, Zoya mulai jengah sekarang.

Zoya melepas cengkraman Winda pada pergelangan tangannya "Lo nggak ada hak ya buat ngatur ngatur gue" ujar Zoya menatap Winda tajam

"Ohh Lo berani ya sama gue?!" Ujar Winda kesal karna Zoya tak menuruti perintahnya

"Berani lah, Lo siapa emangnya?" Tanya Zoya membuat Winda bertambah kesal

"Ayo cepetan ikut!" Ujar Winda kembali menarik lengan Zoya namun ditahan lagi kali ini bukan Zoya yang menahannya melainkan Syifa.

"Lo siapa sih dateng dateng bikin keributan disini, balik sana ke kelas Lo. Kelas kita terlalu damai buat didatengin cewek kayak Lo. Balik sana" ujar Syifa yang akhirnya bersuara setelah merasa terganggu melihat Winda yang tidak jelas maksud dan tujuannya, tentu saja ia terganggu karna sedang asyik memakan cemilannya.

A untuk Z (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang