Happy reading ❣️
Sore ini abrisam dan Zoya tengah duduk santai dipinggir pantai, menikmati suara ombak yang cukup menenangkan pikiran.
Zoya menoleh ke arah abrisam, mencolek bahu nya pelan membuat sang empunya nya menoleh.
Abrisam menaikkan kedua alisnya, seolah bertanya. Kemudian Zoya menunjuk ke arah penjual es krim yang sedang melayani pelanggannya.
Abrisam ikut menunjuk ke arah penjual itu untuk memastikan maksud Zoya, setelahnya Zoya menganggukkan kepala nya sebagai jawaban.
Keduanya kemudian berjalan bersama menuju penjual es krim itu, membeli dua buah es krim dengan rasa yang berbeda kemudian kembali ke tempat mereka sebelumnya.
"Enak!" Ujar Zoya ketika selesai menghabiskan es krim nya.
"Cepet banget." Ujar abrisam ketika melihat Zoya yang sudah menghabiskan es krim nya.
"Abrisam aku mau kesana ya." Ujar Zoya seraya menunjuk ke arah laut.
Abrisam menganggukkan kepala nya "jangan jauh jauh tapi." Ujar nya memberi peringatan.
"Iya, nggak jauh jauh kok. Nanti kamu habis makan es krim susul aku ya kesana." Ujar Zoya membuat abrisam lagi lagi mengangguk.
"Oke, aku kesana dulu bye!" Ujar Zoya seraya melambaikan tangannya.
🦋🦋🦋
Zoya berjalan ke arah pinggir laut, membiarkan kaki nya basah oleh air laut. Wah pergi ke pantai di waktu sore memang sangat menyenangkan.
Zoya terus berjalan dengan kaki yang terendam air, menikmati tekstur pasir yang terasa oleh kaki nya.
Zoya berhenti kemudian sedikit berjongkok untuk bermain air, menyiramkan sedikit air ke depan dengan telapak tangannya. Membayangkan hal hal menyenangkan yang telah dilalui nya selama ini, juga memikirkan apa saja yang telah dilewati nya.
Saat sedang asyik dengan dunia nya, tiba tiba datang seseorang yang membuat perhatiannya teralihkan. Seorang laki laki berdiri disampingnya dengan sebuah ponsel ditangan kiri nya.
"Hai." Sapa lelaki itu seraya melambaikan pelan tangan kanannya.
Zoya bangkit dari posisi nya dan kini berhadapan langsung dengan lelaki itu.
"Ada perlu apa ya?" Tanya Zoya bingung dengan kehadiran laki laki didepannya ini.
"Boleh kenalan? Nama gue firman." Ujar lelaki itu seraya menjulurkan tangan kanannya.
"Nama gue Zoya." Ujar Zoya seraya menyatukan kedua tangannya.
Lelaki itu menarik kembali uluran tangannya, rasa bersalah dan tidak enak tiba tiba datang padanya.
"Kalo boleh tau lo umur berapa?" Tanya firman canggung.
"Gue 20 tahun." Ujar Zoya berusaha menanggapi dengan ramah.
"Oh kalo gitu kita beda 2 tahun, umur gue 22 tahun." Ujar firman membuat Zoya mengangguk canggung.
"Kesini sama siapa?" Tanya firman berusaha menghilangkan rasa canggung diantara keduanya.
"Sama.." Zoya menggantungkan ucapannya kemudian menoleh ke arah abrisam yang masih sibuk menghabiskan es krim nya.
"Oh sama kakak lo ya?" Potong firman ketika Zoya melihat ke arah abrisam.
KAMU SEDANG MEMBACA
A untuk Z (SELESAI)
Teen FictionSyafiqah Misha Zoya seorang gadis yang lahir dari keluarga yang ilmu agama nya cukup baik itu memiliki sifat keras kepala dan nakal Karna pengaruh teman temannya disekolah, beruntung ia memiliki teman lain yang paham akan ilmu agama dan selalu menu...