JALAN JALAN

64 8 1
                                    

Happy reading❣️

Hari demi hari berlalu, Zoya dan Syifa sudah menutup auratnya dengan sempurna saat ini. Kemana pun mereka pergi pasti mereka selalu mengenakan hijab, Jihan pun ikut senang melihat kedua sahabatnya itu yang kini menjadi pribadi yang lebih baik.

"Jihan materi belajar nanti tentang apa?" Tanya Zoya pada Jihan. Kini ketiga nya sedang makan siang dikantin sekolah

"Tentang Umar bin Khattab aja Han, kalo nggak Ali bin Abi Thalib atau sayyidah Aisyah" ujar Syifa ia akhir akhir sangat suka dengan cerita ali bin Abi Thalib suami sayyidah Fatimah

"Sorry ya Zoya, Syifa Hari ini kayaknya gue nggak bisa. Soalnya bunda sama ayah gue mau ke rumah sepupu gue, ada urusan penting katanya, jadi gue harus ikut" ujar Jihan membuat Zoya dan Syifa murung seketika

Menyadari perubahan wajah Zoya dan Syifa yang murung seketika membuat Jihan merasa tidak enak. "Tapi besok udah bisa Dateng lagi kok, janji. Insya Allah" ujarnya dengan jari jari tangan kanan yang berbentuk 'peace'

Mendengar ucapan Jihan Zoya dan Syifa kembali bersemangat, entah kenapa mereka sangat senang jika belajar bersama Jihan. Cara Jihan menjelaskan sesuatu itu sangat menyenangkan, sehingga mudah dimengerti dan tidak membuat bosan.

"Yes! Alhamdulillah" ujar Zoya yang kembali bersemangat

"Jihan makasih banyak ya, Allah kirim Lo buat bantu kita belajar ilmu agama lebih dalam" ujar Zoya menatap sahabatnya yang sedang menyuapkan bakso ke dalam mulutnya

"Iya han, makasih banyak ya. Kita jadi tahu tentang agama lebih banyak sekarang, Lo emang sahabat terbaik kita!" Ujar Syifa yang memeluk Jihan yang berada disampingnya

Jihan hendak memakan keripik goreng yang sengaja ia sisakan terakhir, itu adalah salah satu kebiasaan yang entah kenapa tidak bisa ia hilangkan. Saat Syifa memeluk Jihan, jatuh lah keripik itu ke lantai, hal itu sontak membuat Jihan terkejut.

"Keripik gue!" Ujar Jihan yang menangisi nasib keripiknya yang jatuh

Sementara Syifa yang melihat itu langsung merasa bersalah. "J-jihan sorry ya, gue nggak sengaja, asli deh" ujar Syifa yang merasa kasihan pada Jihan

"Yaudah lah, belum rezeki kayaknya makan tuh keripik" ujar Jihan berusaha ikhlas. Namun rasanya berat, keripik itu sangat enak bagaimana bisa ia merelakan itu

"Beli lagi deh nih han duitnya, sorry banget ya" ujar Syifa memberikan selembar uang berwarna oranye pada jihan

Jihan mengambil uang itu. "Ini beli semuanya?" Tanya Jihan membuat Syifa mengangguk

"Beneran Syif?" Tanya Jihan memastikan sekali lagi

"Iya sebagai permintaan maaf gue" ujar Syifa yang membuat Jihan sangat senang, sangat sangat senang.

"Alhamdulillah ya Allah, makasih banyak Syifa!" Ujar Jihan sambil melebarkan selembar uang itu

"Alhamdulillah ya Allah, jatuh 1 dapet 5" ujar Jihan yang kemudian pergi meninggalkan Zoya dan Syifa untuk pergi membeli keripik

Zoya yang melihat itu hanya menghela napasnya kemudian beralih menatap Syifa.

"Bahagia itu sederhana"

🦋🦋🦋

Saat ini waktunya pulang sekolah, semua siswa ramai keluar dari ruangan kelasnya masing-masing dan melakukan aktivitas mereka seperti biasanya. Ada yang langsung pulang, menunggu jemputan dan ada juga yang keparkiran sekolah untuk mengambil kendaraan yang mereka bawa. Dan disini lah Zoya, Jihan dan Syifa, sedang menunggu jemputan tentu nya.

A untuk Z (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang