Happy reading ❣️
"Apa?! Ada yang mecahin jendela rumah Lo?!" Ujar Syifa terkejut namun kali ini dengan suara yang bisa ia kontrol
"Iya, semalem" ujar Zoya membuat Syifa dan Jihan sama sama terkejut
Kini ketiga nya sedang berada dikantin. Ya seperti biasa, mengisi perut sambil membicarakan hal hal seru.
"Kok bisa sih? Jelasin ayo jelasin" ujar Jihan penasaran
"Jadi kemarin itu kan gue habis sholat sama abrisam--"
"Ekhem.. iya yang abis sholat bareng mah iya" ujar Syifa dengan nada meledek yang kemudian mengalihkan pandangannya dari arah Zoya
"Jangan iri jangan iri, jangan iri dengki, jangan jangan iri, jangan iri dengki, jangan jangan iri, jangan iri dengki" balas Zoya bersenandung membuat Syifa menghela nafas nya
"Lanjut zo lanjut" ujar Jihan membuat zoya menatapnya
"Jangan jangan iri, jangan jangan iri--"
"Ihh maksud gue lanjut ceritanya bukan lanjut nyanyi nya" ujar Jihan membuat Syifa tertawa lepas sedangkan Zoya tersenyum malu
"Payah Zoya, keasikan nyanyi" ujar Syifa disela sela tawa nya
"Jadi kan habis sholat bareng tuh, nah tiba tiba ada suara kenceng gitu dilantai bawah. Pas kita ke bawah buat ngeliat ternyata jendela Deket dapur udah pecah tapi pas abrisam liat ke arah luar jendela nggak ada siapa siapa" ujar Zoya membuat Jihan dan Syifa sama sama berpikir
"Kira kira siapa yang berani ngelakuin itu ya?" Ujar Jihan bertanya-tanya
"Terus juga gue ketemu batu dan ada kertas yang ngebungkus dia dan dikertas itu ada tulisannya. Tulisannya itu 'malam' gitu" ujar Zoya membuat Syifa sedikit terkejut
"Ini pasti ada hubungannya sama paket yang kemarin zo" ujar Jihan yang disetujui oleh Syifa
"Kayaknya si pelaku bakal nyebutin berbagai macam peristiwa atau situasi yang berhubungan sama si 'malam yang ramai' itu zo" ujar Syifa membuat Zoya bingung
"Tapi siapa sih pelaku nya?" Tanya Zoya pusing, ia benar benar tidak suka jika harus terus begini
"Gue yakin pelaku nya nggak akan nampakin diri sebelum semua rencana nya berhasil" ujar Syifa membuat Zoya merinding
"Aduh gue takut" ujar Zoya seraya msnyilangkan kedua tangannya, menyelimuti dirinya sendiri.
"Nggak usah takut zo, ada kita kok disini dan Lo harus kasih ta Abrisam soal ini" usul Syifa membuat Zoya menggeleng
"Nggak, gue takut dia khawatir nanti" ujar Zoya membuat Syifa menghela nafasnya
"Ya pasti khawatir lah zo, dia kan suami Lo, dia cinta sama Lo ya pasti dia khawatir" ujar Syifa yang disetujui oleh Jihan
"Justru kalo Lo nggak kasih tau dia, dia malah kecewa zo nanti nya. Nanti dia mikir kalo dia nggak bisa jaga Lo dan macem macem masalah bakal Dateng kalo Lo nggak terbuka dari awal" ujar Jihan membuat Zoya berpikir
"Jadi gue harus kasih tau dia ya?" Ujar Zoya membuat Syifa dan Jihan mengangguk
"Yaudah deh kalo gitu" ujar Zoya membuat Jihan dan Syifa lega
"Tapi kira kira kenapa si pelaku nggak pake bahasa spanyol lagi ya?" Tanya Jihan membuat Zoya ikut bertanya-tanya
"Karna mungkin di awal dia pengen mudahin Zoya dulu buat mecahin ini semua, atau mungkin setelah ini dia bakal pake bahasa spanyol nya lagi" ujar Syifa
"Sepertinya gue harus belajar bahasa spanyol" ujar Zoya
Syifa menepuk bahu Zoya "tenang aja zo, ada gue" ujar Syifa sambil menaik turunkan kedua alisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
A untuk Z (SELESAI)
Teen FictionSyafiqah Misha Zoya seorang gadis yang lahir dari keluarga yang ilmu agama nya cukup baik itu memiliki sifat keras kepala dan nakal Karna pengaruh teman temannya disekolah, beruntung ia memiliki teman lain yang paham akan ilmu agama dan selalu menu...