Happy reading❣️
Saat ini mereka ber-empat sudah berada didalam mobil milik abrisam. Abrisam mengemudi, Zoya duduk disamping kursi pengemudi, Jihan dan Syifa duduk dikursi belakang.
Keadaan dimobil saat ini hening, abrisam fokus menyetir sedangkan Zoya, Jihan dan Syifa sibuk dengan pikiran mereka sendiri.
Zoya merasa tubuhnya saat ini kedinginan, padahal ia sudah menggunakan kemeja panjang yang menutupi tubuhnya. Tapi entah kenapa rasa dingin itu terus menusuk tubuhnya, ia berusaha menahan dirinya tidak ingin terlihat oleh abrisam bahwa ia sedang kedinginan.
Abrisam melirik Zoya yang sedang sibuk memposisikan tubuhnya, tentu saja mencari tempat yang hangat. Tentu juga abrisam menyadari bahwa istri nya itu sedang kedinginan, namun Zoya berusaha untuk tidak terlihat demikian. Abrisam kemudian mengecilkan AC mobil didepan Zoya dan langsung kembali fokus menyetir, hal itu sontak membuat Zoya menatap abrisam terkejut.
"K-kok dia tau gue lagi kedinginan?" Batin Zoya sambil terus menatap abrisam
"Nggak usah ngeliatin gue terus" ujar abrisam yang tetap fokus melihat ke depan namun, seolah dapat melihat bahwa Zoya sedang memperhatikannya.
Zoya yang tertangkap basah sedang memperhatikan abrisam seketika gugup dan memalingkan wajahnya menatap ke arah luar jendela.
"Malu gue malu, kenapa pake ketauan sih" batin Zoya
Sedangkan Jihan dan Syifa mereka tengah asik dengan ponsel milik masing masing. Kalian tahu apa yang mereka lakukan? Ya, benar mereka tengah mengirim pesan satu sama lain. Mereka membicarakan sesuatu yang sedang terjadi saat ini dimobil. Mereka enggan bersuara karena malu, mereka juga yakin jika mereka bersuara percakapan mereka pasti akan terdengar oleh abrisam dan Zoya, karena itu mereka memutuskan untuk saling mengirimi pesan satu sama lain.
Zoya berniat memainkan ponsel miliknya karena ia bingung harus melakukan apa lagi saat ini.
"Zoya" panggil abrisam dengan tatapan mata masih menghadap ke depan.
"Iya?" Sahut Zoya menatap abrisam
"Tidur aja, jangan main hp udah malem. Lo pasti capek kan, nanti kalo udah sampe gue bangunin" ujar abrisam menatap Zoya sebentar
"Tapi nan--"
"Tidur zoyaa" potong abrisam dengan tangan sebelah kiri mengelus pelan rambut Zoya dan meletakan tangan kiri nya diatas kepala Zoya selama beberapa detik
Zoya merasa tubuhnya kaku saat ini, ia merasa tubuhnya membeku ia tidak bisa bergerak sungguh ia benar benar gugup. Bagaimana mungkin abrisam melakukan hal ini didepan teman temannya.
Sementara Jihan dan Syifa mereka menahan nafasnya sebentar ketika tangan abrisam mengelus pelan rambut Zoya, sungguh benar benar. IRI IRI IRI IRI
"Jihan sama Syifa tidur juga aja gapapa, nanti gue bangunin juga kalo udah sampe" ujar abrisam menatap cermin yang dapat memperlihatkan wajah Jihan dan Syifa yang berada dibelakang
Jihan dan Syifa yang mendengar perkataan abrisam refleks menganggukkan kepala nya, mereka akhirnya mengikuti kata abrisam dari pada harus ngeliat ke uwuan lain lagi nantinya jadi sebaiknya mereka menurut saja. Mereka menyelesaikan percakapan mereka kemudian mematikan ponsel milik masing masing.
"Tidur aja lah dari pada harus nanggung beban" batin Syifa yang kemudian mulai memejamkan kedua matanya.
🦋🦋🦋
Abrisam memperhatikan Zoya, Jihan dan Syifa yang sudah lelap tertidur. Kemudian ia memberhentikan mobilnya ke pinggir jalan dan mengambil sesuatu didalam tas miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A untuk Z (SELESAI)
Teen FictionSyafiqah Misha Zoya seorang gadis yang lahir dari keluarga yang ilmu agama nya cukup baik itu memiliki sifat keras kepala dan nakal Karna pengaruh teman temannya disekolah, beruntung ia memiliki teman lain yang paham akan ilmu agama dan selalu menu...