Rayyan dan masa kecilnya

2K 198 9
                                    

Yowwwasssaaap

Here we go!

Tiara turun dengan baju putih sepinggang, dengan hotpans lima senti dari lutut dan rambut yang di cepol asal. "Raa! Bawa kebelakang, cake coklatnya kasih si ganteng."

"Idih repot repot bikin cake." Tiara menyicipnya, dan ternyata sangat lezat. Ia membawa nampan itu kebelakang rumahnya lalu duduk disamping Papanya yakni berlawanan dengan Rayyan. "Ayo pah lawan Rayyan, kalo Rayyan kalah, jadiin mantu." Ucap Tiara

Membuat Rayyan tersenyum kecil. "Mau kamu itu mah." Papanya mengacak acak rambutnya. Tangan Rayyan terjulur kedepan, berniat mengambil bantal sofa, namun tidak sampai. Alhasil.

"Maaf om, tolongin."

"Ehh, iya yan. nih, buat apa?"

"Makasi om." Rayyan mendapatkan bantal itu, lalu menaruhnya di atas paha Tiaranya yang terekspos makin parah saat duduk seperti itu. "Kalo ada orang jangan pake sependek ini Tiara..." tegurnya lembut.

Papahnya bersorak, senang karna Tiara dapat omelan. "Tuh dengerin." Ujar Mamahnya ikut nimbrung, membawa 4 gelas minuman segar.

"Kamu bukan orang lain." Jawab Tiara, kesal juga ia di sudutkan sana sini, sama orang tuanya lagi.

"Tetep aja, jangan pamer mulu." Kedua orang tuanya lagi lagi bertepuk tangan, suka kalau Tiara sudah manut sama Rayyan.

"Diminum ganteng, oh iya ini cake coklat kesukaan kamu." Ini yang sebenarnya Rayyan suka, saat mengenal Tiara, ia juga mengenal hangatnya keluarganya. Mereka menerima Rayyan dengan terbuka, dengan suka cita, memperlakukan Rayyan seperti anaknya sendiri.

"Makasih tante, om." Rayyan tersenyum tulus. Menatap dua wajah yang membuatnya merasa betulan masih memiliki orang tua.

Sejak kecil, sejak Rayyan kecil sudah ditinggal kedua orang tuanya pergi jauh, sangat jauh dan tak bisa kembali. Rayyan hanya tinggal berdua dengan oma nya, mengisi tumbuh kembangnya dengan kesendirian. Saat itu, Adzlan dan Aqila yang merupakan keluarganya, masih tinggal di Canada. Ayana pun sangat jauh rumahnya kala itu.

Masa kecilnya hanya dihiasi dengan sepi, ia tumbuh tanpa merasakan kasih sayang kedua orang tua, ia hanya di jaga dan di rawat wanita berumur. Omanya. Keadaan memaksa Rayyan untuk  dewasa sebelum waktunya, untuk matang sebelum masanya.

Sampai dengan tiba tiba keluarga Tiara pindah tepat di sebelah rumahnya, di satu perumahan yang sama dengannya. Rayyan tidak berani berkenalan, ia hanya mengintip di sela jendela yang terhubung ke jendela kanar Tiara.

Rayyan melihat semuanya, cara Tiara kecil tertawa, cara kedua orang tuanya membuat Tiara bahagia, cara Tiara kecil menangis karna bersalah, dan Cara Tiara kecil meminta maaf dengan logat bayinya. Semuanya Rayyan suka.

Melihat potongan ekspresi beda beda milik Tiara hampir setiap hari, membuat Rayyan merasa lebih  hidup, bocah kecil itu sangat ekspresif, cenderung banyak tertawa dan berbuat semaunya. Beberapa kali pula Tiara sempat main ke rumahnya bersama kedua orang tuanya, mengobrol bersama Oma hingga larut malam.

Orang tua Tiara memang sangat baik padanya, pada oma juga, saat mereka tahu Rayyan sudah kehilangan ayah bunda di umur sekecil itu, yang Rayyan rasakan bukan belas kasihan. Namun betulan rasa sayang mereka yang tulus terhadapnya.

Tiara kecil menjelajah rumah megahnya yang benar benar sepi. Yang Rayyan lakukan saat itu adalah mengintip dari pintu kamarnya, semua rasa penasarannya terkubur dalam malu, Rayyan hanya mampu menyukai dan  melihat Tiara dalam diam.

Hingga dengan tiba tiba Ayana pindah di dekat rumahnya, berkenalan dengan bocah superaktif kesukaannya. Lalu mengenalkan bocah cengeng itu pada Rayyan. Rayyan ingat, saat itu Tiara kecil mengerjap lucu, sambil mendongak dan menatap Rayyan dengan mulut menganga penuh permen di dalamnya.

Tiara kecil menyengir, maju selangkah dan meloncat secara tiba tiba, mengecup pipi Rayyan.
"Halo ganteng, aku ala." Kenangan itu sampai kapanpun akan terpatri paling jelas di memori indah hidupnya.

Jewelan jari lentik Tiara di pipinya membuat Rayyan keluar dari lamunannya. Kedua orang tua Tiara sudah tidak ada disana, pergi ke minimarket tadi. "Bengongin apa?" Hantam Tiara langsung.

Namun Rayyan tersenyum, ia maju untuk mengecup pipi Tiara sekilas. "Hallo cantik, aku layyan." Ujarnya menggunakan bahasa bayi.

________________________________

...bersambung...

Rayyan Yazid

Tiara Arska Adijaya
Ayana Alicia eralstone
Thealisha Clark
Galeaqila Wdyatmaja
Shafana Azalea
Layla Almira
Daniella Jeslyn
Vanny saputri orlando
Naufarya Alphatana
Ralland Arphin maldrick
Alvaro

Xixixixi

Gimana? Next gak??
komen yg bnya buat dabel up
Xixi ahahaha











Rayyan | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang