Ini kisah sekumpulan remaja SMA Angkasa kelas 12 mipa 5
Ini kisah tentang Rayyan dan Tiara, tentang bagaimana tuhan mempertemukan mereka, tentang seberarti apa seorang Tiara untuk Rayyan, juga tentang seberuntung apa Tiara memiliki Rayyan.
"Dia gak...
Yoooowyowowoe wasssaaapapppp Wuhuu smlem mau update malah lupa So here we go!! Happy reading!!
“Kenapa kamu bisa lolos gitu aja?” Protes Tiara. tangis gadis itu sudah reda, ia pun sudah merelakan data ujiannya dan akan mengulang ujian senin depan.
Rayyan baru menceritakan semuanya sampai habis ketika malam mereka mengaku pada Papa Tiara.
Rayyan tak menjawab, lelaki itu sibuk memotongi kuku jari Tiara yang sudah panjang dan mulai menghitam, banyak kotoran dan tanah di sana, bekas ngamuk tadi siang di sekolah. “Ya aku gak habis pikir gitu, tukang ngamuk kaya papa? Tau anaknya cipokan? Malah diem?”
Tiara tak bisa menelaah lebih lanjut, yang jelas iini aneh bin ajaib. Tiara menarik tangan karna Rayyan tak menjawab pertannyaannya. “Aku nnya pertanyaan pertanyaan penting loh Rayyan, kamu cuekin aku mulu.” Keluh Tiara.
Rayyan tak memperdulikannya, kembali menarik jemari Tiara pelan, dan fokus membersihkan kuku kuku gadis itu. Tiara menghela nafas, kalau sudah seperti ini ya sudah.
Malam ini mereka berencana dinner kecil kecilan di taman, masih satu tempat dengan danau tadi.
Menggelar kain segi empat melebar dan menaruh beberapa bantal serta meja kecil untuk makanannya nanti, tak lupa Rayyan memasang lampu lampu kecil penghias.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Rayyan kok kamu ganteng banget Rayyan .... " Keluh Tiara sambil mengusap alis cowok itu, Rayyan tiduran di paha nya, memejamkan mata menikmati tiap usapan jari lentik Tiara di wajahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rayyan berdecak malas, menutup wajahnya dengan telapak tangan Tiara. "Kata Papa, kamu udah mulai ngurus perusahaannya? Udah bukan asisten Papa kamu lagi??"
Rayyan membuka matanya, lalu mengangguk sekilas. "Jangan terlalu on point banget, kamu gak harus langsung sempurna Rayyan." Dari raut wajah nya saja Tiara sudah bisa menebak.
Laki laki ini pasti sangat lelah. "Kemarin gimana?" Tanya Tiara penasaran. Rayyan menghela nafas pelan. "Rating stasiun Tv turun drastis ra, banyak acara yang gak di handle dengan benar, banyak kontrak yang di telantarin, alhasil banyak hutang dimana mana. asisten Papa selama ini gak kerja, dia cuman ambil keuntungan tanpa sepengetahuan kita."
