kita impas

1.8K 174 2
                                    

Holaaaa gaiseeee wkwkwk
Im back
Setelah sekian lamaaaa
Wkwkkwkw
Masalahnya tuh gue kena wb gesss kek ga da ide samsek mau nuliss gtu yakan
Jadinya gtu deh terbengkalaii

Hari ini triple kill
Jadiiiii mudah mudahan dimaapin wkwkwk

Punggung tangan Tiara beberapa kali menempel di leher, kening dan pipi Rayyan, mengecek suhu tubuhnya yang mulai menurun. "Jangan mandi dulu yaa." Rayyan mengangguk singkat.

"Aku ambil makan bentar." Tiara hendak keluar kamar, namun sebelum menuju pintu, kakinya menginjak kertas jadwal futsal Rayyan. "Pantesan kamu drop tiba tiba." Tiara berbalik meremas kertas itu kesal.

Rayyan agak panik. "Dua minggu full brturut turut? Gila apa? Ada yang ampe jam 2 malem lagi. Rayyan waras gak sih?" Cecar Tiara

"I-itu.."

"Apa!"

"Mana aku gak di ajak! Nih jangan jangan ada cewek baru nih?" Tuduh Tiara. "Jangan suudzon.."

"Ini kenapa aku gak di ajak?"

"Minggu pertama kamu drakoran sampe nonaktifin semua sosial media," jawab Rayyan. Tiara meringis iya sih betul. "T-terus? Minggu keduanya?"

"Kamu nonton konser sampe pulang jam 4 pagi selama 3 hari berturut turut, sampe nilai anjlok, terus nangis nangis karna diomelin papa." Jawab Rayyan panjang.

Tiara ngakak. "Oke! Oke! Oke! Kita impass heheheh. Dadah ganteng aku mau ambil makan dulu. Oke kita impas." 

Tiara ngibrit keluar kamar, untuk mengambil makanan. Meninggalkan Rayyan yang menggeleng gemas.

"EYOWWWW KIPER KITA SAKIT BOSS!!" pintu kamarnya di dobrak, menampilkan wajah menajongkan milik Ralland, Disusul Aa, Adzlan dan Varo. "Aww! Sampe diinfus." Jerit Adzlan tak kuasa.

Rayyan memutar bola matanya. "Ngapain?"

Ralland sewot. "Heh! Kita tuhhh sebagai bestiee.. a.k.a bestie, garis bawahi bestie... khawatir anjing!" Gas Ralland.

Adzlan menempeleng kepala Rayyan. "Tau lu! Ada kita aja sewot bener, marah, males... giliran si cewek bar bar aja, disayang.. di senyumin.. tolol bucin."

"Tiaraa...." Varo menirukan suara Rayyan. "Nada lembut banget, najong!" Timpal Aa.  Rayyan mendelik menatap mereka tajam. "Ya masa gua sama lu harus, Ralland.. Aa... Adzlan... Alvaroo.. geli bangsat." Semuanya terbahak, sepertinya Rayyan muak.

Mana nada bicara dan ekspresi bertolak belakang, nada bicaranya mencemooh, namun ekspresinya tetap datar. "Lu jangan ngelawak yan.. gak cocok muka nya."

"Sakit avaaa nichhhh??" Adzlan menoel lengan Rayyan yang diinfus, lanjut mencoel pipinya.
"Kecapean doang." Pintu terbuka, menampilkan Tiara yang sedang bercanda dengan Oma sambil mendorong kursi roda nya.

"Idihhh ngapain lu pada?!" Kesal Tiara, setelah menempatkan Oma tepat di sisi kasur Rayyan, Tiara menempeleng kepala Arya. "Lu yang waras dong! Ngapain sih ikut ikut lomba gitu? Mana dua minggu berturut turut." Amuknya.

"Yahh males dah males nenek lampir dah ngomel." Varo yang bicara Varo juga yang mundur.

"Ya iseng." Jawab Aa.

"Isang iseng dongo!" Geram Tiara. Ia mengabaikan mereka semua duduk dekat Rayyan lalu menyerahkan piring makanannya, sementara Tiara sandiri kembali mengobrol hangat dengan Oma.

"Oma jangan diet mulu oma... tinggal tulang gini." Canda Tiara memijat tangan wanita tua milik Rayyan itu dengan pelan. Oma tertawa lepas. "batu banget anjir nenek lampir."

"Tau anjir."

"Dih gak ngerti bercanda! Cupu!"

"Kan bercanda ya mertua yaa..." Omanya mengangguk, membela Tiara, dengan memeluk gadis itu dengan sayang. "Yahhhhh sukurin lo!"

Tiara tertawa girang, matanya melirik Rayyan yang tersenyum dalam sambil menatapnya, memperhatikan interaksi Tiara dengan Oma. "Dimakan ganteng. Jangan liatin aku mulu. Tar tambah cinta."

"Hueweeeeekkkkkkkkk." Ralland, Adzlan, Arya dan Varo serentak merasa mual.

"Setan lo semua!"

________________________________

...bersambung...

Rayyan Yazid

Tiara Arska Adijaya
Ayana Alicia eralstone
Thealisha Clark
Galeaqila Wdyatmaja
Shafana Azalea
Layla Almira
Daniella Jeslyn
Vanny saputri orlando
Naufarya Alphatana
Ralland Arphin maldrick
Alvaro

Xixixixi

Gimana? Next gak??

See u ayangieeee






Rayyan | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang