HAH?!!

1.2K 129 21
                                    

Herannn pada kemusuhan ama Tania 🤔🤔 tania bukannya baik yaa??? 🤭🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Herannn pada kemusuhan ama Tania 🤔🤔 tania bukannya baik yaa??? 🤭🤭

GUA DABEL AP NIHHHH
KOMEN YEEEH

OKE BABYIEEEEHHH

HIYYYR WI GO!!


"Jagain Rayyan juga ya Allah.... Ara gak bisa lagi."

"Aku masih butuh penjagaan kamu ara.." Tiara tersentak, mematung diam. Itu suara yang sangat amat Tiara hindari sebenarnya. Ia mengusap sisa air mata di wajahnya, menyadari ada langkah kaki yang mendekat.

"Entar dulu." Tahan Tiara, menghentikan langkah Rayyan. "Kamu.... mau jujur? Bantah? Atau apa?"

"Jang-an jelasin kenyataan apaphun dulu." Ujarnya dibarengi isakan.

"Masih sakit." Tiara menekan dadanya, melihat Rayyan yang terlihat frustasi sudah berdiri lemah dihadapannya. Menatap Tiara dengan sorot lelah. "Aku berantem sama orang tua aku, ngelawan mereka, ngebantah ucapan mereka, karna aku sayang sama kamu Rayyan. Aku cinta sama kamu."

Air matanya mengalir di pipi. Tangannya menahan dada Rayyan untuk melangkah mendekat padanya. "Pelarian? Frustasi? Itu kan alasan terkuat kamu?"

Tiara menggeleng tak percaya. "Kamu punya tuhan Rayyan, kamu punya tuhan."

"Kamu bisa bikin pilihan. Kamu bisa milih."

Ia terkekeh kecil. "Tapi kamu lebih milih hs sama 'perempuan' yang buat aku kayak gini." Tiara menekan kuat kata perempuan.

"Jangan deket!" Ancam Tiara.

"Kamu tau gak sih Rayyan? Sakit banget tau... hkss.. sak-hit." Pecah sudah tangis Tiara, lengannya memukul dada Rayyan kuat kuat.

"Aku frustasi karna keinginan papah buat misahin kita, tapi kamu malah begitu... Rayyan jahat banget."

"Kamu jahat Rayyan... bener deh! Kali ini jahat banget!"

Rayyan hanya diam, menerima semua ucapan Tiara karna sejujurnya ini memang kesalahannya. Ia membiarkan Tiara puas, untuk mengeluarkan rasa sakitnya, menyalurkan lewat pukulan tak bertenaga ke dadanya.

"Kam-kamu bayangHin. AkHu yang Ada di posisi kamu... akuuu yang kayak gitu sama cowok lain."
Rayyan memejamkan mata, di suruh membayangkan saja Rayyan tidak bisa.

"Sak-it gak?" Banget.

"Sakit banget....." lirih Tiara. Tangisannya pun mulai mereda, pukulannya pun mulai terhenti, tersisa isak tangisnya yang di padu dengan kicauan burung di penghujung sore.

Melihat Tiara yang sepertinya sudah mulai luluh, Rayyan dengan cepat menariknya kepelukan, memeluk tubuh Tiara dengan erat, tanpa memberinya ruang, mendekapnya dengan rasa takut yang teramat.

Ini pertama kalinya dalam sejarah.

Tiara menangis karna Rayyan, Tiara sampai seperti ini karna kesalahannya. Rayyan menyesal, ia mengumpati dirinya sendiri yang terlampau bodoh. "Maaf ara...." mendengar ucapan singkat itu dari Rayyan membuat Tiara makin kejer.

Itu permohonan maaf, bukan pembantahan. Artinya pula Rayyan betulan melakukan. Tiara memejamkan mata disaat air matanya mengalir lewat sudut mata. Kenapa rasanya sesakit ini sih?

Lama mereka terdiam dalam pelukan, terlalu nyaman rasanya untuk dilepaskan, Walaupun Tiara tidak membalas pelukannya, Rayyan masih bersyukur karna Tiara tidak melarangnya.

"Aku boleh ngomong ara?"

•●•

"Sumpah ini, gua gak ada paham pahamnya anjing! Ini- Ara kenapa? Buset perasaan kemarin gak ada apa apa, ini tiba tiba kabur?" As Always. Si Ratu ngenggas Vanny saputri. "Si Rayyan tiba tiba bangun, panik, bilang bantuin cari Ara, terus cabut gitu aja."

"Gak ada angin gak ada ujan, mereka ribut? Aneh banget gak sih?"

Ayana terdiam, ia merenung, mengenal Tiara dari kecil membuatnya jadi merasa tak berguna. "Gua temen macem apa bangsat!" Kekehnya miris.

"Gua gak ada gunanya anjing jadi temen dia dari kecil? Ayana goblok! Goblok." Alisha mengusap punggung temannya. "Yanaa... jangan begitu. Kita disini pun gak tau apa apa, gak paham ini kenapa, jangan suka nyalahin diri sendiri oke?"

Niella menyenggol Aqila yang sibuk dengan makananya. "Lu bisa panik dikit gak sih?" Niellah heran. "Seenggaknya paniknya di setting kek gitu, biar keliatan care aja gitu..." ia lelah, Aqila ini.... tidak tahu lah makhluk macam apa.

Shafa menggigit bibir bawahnya. "Sebenarnya... waktu itu gua sempet denger, Oma sama Tiara lagi ngobrol tapi Tiara nangis... dan yang gua denger, Katanya Om adi mau jodohin Tiara."

"Hah?!" Semuanya terkejut.

Varo akhirnya ikut angkat bicara. "Dan kemarin, sebelum gua mabok, gua... gua juga gak yakin sebenarnya, tapi ini mirip banget. Gua lihat Tania ciuman, sama...... Rayyan?"

"HAHH!!!" yang ini mereka lebih terkejut.

Aqila menutup hidung. "Bau! Bego!"

________________________________

...bersambung...

Rayyan Yazid

Tiara Arska Adijaya
Ayana Alicia eralstone
Thealisha Clark
Galeaqila Wdyatmaja
Shafana Azalea
Layla Almira
Daniella Jeslyn
Vanny saputri orlando
Naufarya Alphatana
Ralland Arphin maldrick
Alvaro

Xixixixi

Gimana? Next gak??

Rayyan | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang