posting

1K 114 24
                                    


"Ganti ganti jangan 13 januari, gua dapet info, 3 hari lagi Tania ultah. Dan itu ... sweet seventeen dia."

Hari ini tepatnya rencana rencana yang mereka semua susun dengan rapi akhirnya bisa terlaksana. Tania akan memetik segala perbuatannya malam ini di acara sweet seventeennya nanti.

Tiara dan Rayyan dan Adzlan akan pergi ke kantor, meminta bantuan papa Adzlan untuk membongkar kasus tertutup jayaputra group. Perusahaan yang berada di bawah naungan keluarga Tania. Dengar dengar katanya perusahaan ini bisa setinggi sekarang karna permainan gelapnya.

Dan Tiara akan memanfaatkan itu.

Varo, Arya, dan Aqila tetap dirumah, bersiap menghack semua sosmed yang Tania miliki pukul 12 malam nanti. Ayana, Alisha, Shafa dan Niella. Mengurus mading mading dan base sekolah untuk menyebarluaskan berita Tania.

Tiara menyeringai, memeluk Rayyan erat. "Lo salah cari lawan Tania ... salah besar ..." kekehnya.

Sedangkan di gedung tempat Tania akan melaksanakan sweet seventeennya, Ralland berdecak kagum. "Tes tes! Anjay posisi bos? Lokasi kediaman tania setan sedang ramai ramainya."

"Lu bisa diem gak bangsat?!" Vanny emosi, saat ini. Ia Layla dan Ralland tengah di tugaskan untuk meretas keamanan server di acara sweet seventeennya Tania nanti malam. Mengganti tayangan dan foto foto Tania, menjadi rekaman pembullyan.

Ralland menggeleng dramatis, ia masih speechles tangannya terus berada di telinganya. "Ini canggih banget anjir! Gua bisa denger anak anak yang di Angakasa!" Ujarnya nora.

Mereka memakai nano earpiece yang Arya buat kemarin malam. Mereka sepakat untuk memakai earpiece ini agar memudahkan untuk saling berkomunikasi antar satu sama lain. Bentuknya kecil berwarna bening di dukung dengan teknologi nano. Yang berarti earpiece ini hanya bisa di lihat dan di gunakan oleh mereka.

Tapi si gaptek Ralland tidak tahu diri.

"Kalo lo berisik, kita ketahuan bloon!" Kesal Vanny. "Gak bisa! Ini keren banget anjing, kaya .... gua bisa denger anak anak di Angkasa. Itu tuh wooww ..... crazy man! Wow!" Suara Ralland malah makin berisik.

"Angkasa jauh banget dari sini, tapi gua bisa jelas denger omongan Ajlan. Cobaa gila apa? Ini keren banget!" Ujarnya makin norak, bahkan matanya berkaca kaca, Ralland menggapai jemari pacarnya. Layla, menatapnya haru.

Vanny mengepalkan tangannya. Ia menatap Layla yang balas menatapnya dengan tatapan polos. "Lo putusin dia sekarang, atau putus persahabatan kita!"

•●•

'Kasus pembunuhan antar besaudara, yang di lakukan susanto jayaputra untuk merebut sebuah tahta dan harta.'

Tiara tertawa setelah selesai membaca berita  yang Adzlan dapatkan di kantor papanya. "Pantes, anak pembunuh ..."  namun tak lama. Koran usang itu Tiara sodek, menjadi potongan potongan kecil lalu membuangnya.

"Gak lu gunain?" Heran Adzlan.

Tiara malah diam, berdiri dari duduknya sambil mengamit lengan Rayyan. "Gunain..."

"Terus, kok lo robek?"

"Kita gak perlu jatohin nama keluarganya, gak guna, gak untung juga."

"Jadi?" Tiara tak menjawab, ia hanya menatap Adzlan dan Rayyan bergantian, menyimpan senyum yang membuat keduanya merinding.

•●•

"Mau lo yang siaran besok pagi apa gue?!" Gertak Ayana. Yina yang memang penyiar radio sekolah gugup, "G—gue aja."

Alisha menyeringai, mendekati telinga Yina.

"Jam 6.30 berita ini harus di siarin, dengan semua informasi yang gue kirim ke lo. Tanpa lo kurang kurangin, tanpa lo tambah tambahin, tanpa suara gugup, atau nada takut."

Niella menyisir rambut Yina pelan, menatapnya sambil menampilkan senyum manis yang justru menyeramkan.

"Jangan ada kata kata yang salah, dan lo tuker tuker informasinya, harus sesuai apa yang kita tulis." Shafa terkekeh melihat wajah Yina, ia menggebrak ujung meja.

"Waktu berita menfes Tiara hamil duluan lo ikut nyiarin kan? Berita yang gak jelas aja lo siarin, awas kalo sampe berita asli begini gak lo siarin dengan bener." Ancamnya. Yina menatap ke empat sahabat Tiara.

"Guys! Gue waktu itu gak nyiarin, gue udah ngasih tau Tania kalo itu menfess gak bener. Gue gak ikutan. Sumpah," Baik Ayana, Alisha, Niella dan Shafa saling memandang, mau percaya tapi dia teman Tania.

Keempatnya memilih mengangkat bahu, menatap Yina tajam. "Gak peduli." Kata Ayana.

Niella mengangguk sambill menyedekap lengan di dada. "Intinya, jangan karna lo temen Tania, berita ini gak lo siarin besok pagi."

"Paham gak?" Tanya Alisha. Yina menelan salivanya, lalu mengangguk cepat. "Besok pagi gue siarin, sesuai keinginan kalian, gak dikurang atau tambahin, sesuai waktu dan hari tanpa nada takut dan gugup. G—gue janji."

Shafa mendekat, menatap wajah Yina dari dekat. "Lo inget na ... sampe lo ingkar janji dan ngadu hal ini ke Tania sebelum lo siarin ... lo abis sama kita."

"Cabut!" Ajak Ayana.

Meninggalkan Yina yang mengusap wajahnya dengan jantung yang berdegup kencang. "Sorry nia .... gue gak bisa bantu lo kali ini." Cicitnya menyesal.

•●•

"Ralland norak bangat bangsat!" Varo melepas earpiece nya kesal mendengar Vanny dan Ralland yang bercekcok tak ada habisnya. Pengang kupingnya.

"Tinggal mecahin kode, ada ide gak?" Tanya Arya menatap Aqila dan Varo bergantian. "Apaan ya?" Varo mengingat ingat.

"12C1yyC1n." Ucap Aqila sambil menggigit ice cream nya. Arya mengetik dengan cepat.

Dan .....

Server unlocked.

"Asik!! Ig dulu ig. Caption nya apa caption nya?"

"Sweet seventeen with my sugar daddy ..."

"3 ... 2 ... 1 ..."

Posting


_

_______________________________

...bersambung...

Rayyan Yazid

Tiara Arska Adijaya
Ayana Alicia eralstone
Thealisha Clark
Galeaqila Wdyatmaja
Shafana Azalea
Layla Almira
Daniella Jeslyn
Vanny saputri orlando
Naufarya Alphatana
Ralland Arphin maldrick
Alvaro

Xixixixi

Gimana? Next gak??

Rayyan | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang