Tiara bangun dari tidurnya, sedang berada dikamar pribadinya, mereka pulang kemarin malam. Rayyan berubah 180° selepas mengantarnya dengan selamat, ia langsung pulang dengan wajah lesu dan lelah.Tiara mengintip di sela kaca, ia melihat rumahnya sudah di dekor sedemikian rupa. Penuh dengan bunga dan ukiran gambarnya mengenakan kebaya yang cantik.
“Dih apa apaan?” amuknya, ia mencopot poster besar itu. ”Ara? Kamu jangan kayak gini nak, pengantin laki laki sebentar lagi akan tiba kamu gakboleh kaya gini,” Mama Tiara menahan anaknya agar tidak makin parah merusak poster poster dan karangan bunga untuk pernikahannya.
Dengan tangisan yang makin parah Tiara memberontak dan terus terusan menghancurkan dekorasi ini. “Gak aku gak mau nikah selain sama Rayyan,”
kualahan Mama Tiara menahan anaknya, ia hanya bisa pasrah melihat Tiara dengan segenap emosi menghancurkan itu semua. “Aku gak akan nikah sama siapapun selain Rayyan.” ujarnya penuh penekanan.
Tiba tiba papanya datang, marah besar ia melihat keadaan rumahnya yang seperti kapal pecah padahal di belakannya sudah ada rombongan pengantin laki laki.
“TIARA!!” bentak Adijaya
nafasnya naik turun, melihat Tiara yang justru tak gentar menatapnya. Ia malah menggeser tubuh papanya untuk melihat siapa laki laki yang kerap akan dijodohkan dengannya.
Sosok laki laki bertubuh tinggi dan besar, dengan lemak lemak membandel menghiasi tubuhnya, mengenakan jaz yang serupa dengan apa yang papanya kenakan.
“Haloo istri!” sapanya sambil menyengir.
“Haaaa!!!!”
Nafas tiara memburu pelipis dan keningnya penuh dengan kringat. “Bangsat untung cuman mimpi!” ia bergegas keluar kamar, untuk memastikan mimpinya bukan sebuah pertanda.
Tapi takdir berkata lain, rumahnya telah didekor sedemikian rupa, persis seperti apa yang diimpikan olehnya, Tiara panik setengan mampus.
“Gak! gua gak mau! intinya gua gak mau.”
ia melihat mamanya tengah asik memperhatikan para pekerja yang berlalu lalang dirumahnya, menghiasi sudut sudut rumah dengan karangan bunga dan poster poster pernikahan.
Tiara menggeleng dengan mata berkaca kaca. “Gua gak mau, mending gua mati sekalian kalo kalian masih nekat jodohin gua," gumam Tiara
Tiara berlari dengan kuat menyusuri tangga rumahnya, niatnya benar benar sudah bulat lebih baik ia menghabiskan nyawanya sendiri dari pada harus hidup berdampingan dengan orang yang sma sekali tidak ia kenal.
Anak tangga demi anak tangga Tiara lalui, kini ia berada di atap rumahnya, rooftop yang biasa ia pakai untuk berkencan dengan Rayyan, mungkin atap ini akan menjadi saksi Tiara menghabiskan nyawanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayyan | END
Teen FictionIni kisah sekumpulan remaja SMA Angkasa kelas 12 mipa 5 Ini kisah tentang Rayyan dan Tiara, tentang bagaimana tuhan mempertemukan mereka, tentang seberarti apa seorang Tiara untuk Rayyan, juga tentang seberuntung apa Tiara memiliki Rayyan. "Dia gak...