bulu tang

981 113 35
                                    

Rayyan menyapukan pandangan ke sekeliling lapangan, ke pojok pojok tempat yang biasa menjadi posko pmr ketika upacara dimulai. Tiara bilang hari ini ia kebagian menjaga di posko, namun sampai saat ini mata Rayyan tak kunjung menemukan dunianya. Eaa ....

Tangannya di colek dari belakang. Rayyan menghela nafas, malas berbalik pasti ini kerjaan Adzlan. Lagi. Tangannya kembali di colek namun di lain tempat, Rayyan masih bodoamat.

Lagi. Rayyan menutup mata.

Lagi. Rayyan menghela nafas.

Sekali lagi. "Diem anjing!" Gertak Rayyan seraya membalikkan tubuhnya dan menahan kepalan tangannya di udara. "IHHHH RAYYAN!" Amuk Tiara, ia terkejut Rayyan tiba tiba seperti ini.

"Ara ... kamu ngapain?" Heran Rayyan, ia pikir tadi Adzlan. "Kamu yang ngapain!" Bibir Tiara mengerucut. "Aku pikir kamu adzlan tadi, katanya jaga posko hari ini?"

Tiara menggeleng. "Gak jadi, ka dara udah dateng." Rayyan membenarkan anak anak rambut yang mendekat ke matanya, menyelipkan anak rambut itu kebelakang telinga.

"Nanti pulang sekola, kita ke butik yaa? Kita pilih pilih baju!" Tiara berjinjit, membisikan kata kata itu dibarengin tawa kecil. Ia tak sabar untuk memilih gaun pernikahannya yang kurang lebih tinggal 1 minggu lagi.

Rayyan mengangguk setuju. Ia menepuk pipi Tiara pelan dan beberapa kali. Bel berbunyi, seluruh murid sibuk berlarian dari lantai kelasnya menuju lapangan utama, untuk upacara.

Tiara bertepuk tangan, girang dia. Kembali berjinjit untuk membisikan sesuatu ke telinga Rayyan. "Kamu mau tema apa yan? Mending private apa ngundang banyak orang? Konsep yang bagus tapi anti mainstream apa ya?" Monolog gadis itu.

Rayyan diam, memperhatikan Tiara sambil menyalakan kipas portable kecil yang ia bawa tadi, menghadap wajah Tiara. Sementara sebelah tangannya terdiam di atas udara, tepat di atas kepala Tiara, menutupi sinar matahari yang mulai menyilaukan mata.

"Kalo private, paling keluarga sama anak anak doang yaa... ihh aku maunya ramean Yan, kan ini moment sekali seumur hidup, yakan?"

"Tapi kalo ramean, emang di bolehin pihak sekolah?" Ragu Tiara, Rayyan gemas sendiri melihat bibir gadis itu yang maju maju saat membuat perhitungan.

"Kamu milih yang mana?" Rayyan menaikan alisnya, berdeham kecil sebelum menjawab Tiara.

"Private."

Tiara agak murung, ia mau mau saja sih, tapi kan sayang kalau private, pernikahan adahal momen satu kali seumur hidup. "Alasannya?"

Rayyan tersenyum, mencubit pipi gembul itu pelan. Kepalanya menunduk sedikit, berbisik di telinga Tiara. "Aku gak mau cantiknya kamu di tunjukin ke orang lain."

Merona langsung pipi Tiara, pukulan keras mendarat di lengan Rayyan. "Dihh apansih!" Kesal Tiara, namun tawanya begitu renyah.

"Serius ah! Kenapa private?"

"Gak perlu yang mewah, gak perlu yang meriah. Yang penting kamu jadi milik aku seutuhnya." Tiara memejamkan mata.

"RAYYYYYAAAAAN!!!" teriaknya namun tertahan. Matanya melotot, menunjuk Rayyan. "Kesurupan siapa dih?!" Pipi dan telinga Tiara sudah memerah.

Rayyan terkekeh pelan, mengeratkan genggaman tangannya pada Tiara. "Liat depan!" Titah Tiara, menghadapkan wajah tampan itu ke depan, agar tidak terus menatapnya.

Rayyan berbalik lagi, menatap Tiara dalam dengan senyum ledekan. "Liat depan ihh! Upacara tuh entar di omelin pak Tito!" Omel Tiara.

Rayyan tetap pada posisinya yang menatap Tiara. Satu alis Rayyan terangkat, menatap Tiara dengan berbagai ekspresi menerka, tiba tiba Rayyan mengangguk sambil tersenyum miring. "Ohh .... ini calon ibu anak aku?"

Tiara menganga, matanya membola. "Lo freak! Rayyan lo freak! Bodoamat lo freak!" Anak bapak Adi ini di buat salting setengah mati.

"Jauh jauh! Hush!" Baru Tiara ingin menjauh, secepat itu pula Rayyan melepas tautan tangannya, menggapai pinggang tipis itu dan menariknya kuat.

"Rayyyannn!!" Gereget Tiara.

Jantungnya sudah menggila, wajahnya sudah seperti tomat rebus yang berembun. "Kamu kenapa sihh?!" Tiara mengguncang tubuh Rayyan pelan.

"Aku suka olahraga bulutang." Ucap Rayyan tiba tiba.

Tiara menoleh, "Haa?" Ia menggaruk alisnya tidak paham. "Bulutang? Olahraga apaan bulu tang? Bulu tangkis adanya juga." Tawa Tiara, Seorang Rayyan bisa random juga ternyata.

"Iya itu, bulu tang ..."

Tiara mengerenyit alisnya. "Lah? Kis nya mana?"

Cuppp

________________________________

...bersambung...

Rayyan Yazid

Tiara Arska Adijaya
Ayana Alicia eralstone
Thealisha Clark
Galeaqila Wdyatmaja
Shafana Azalea
Layla Almira
Daniella Jeslyn
Vanny saputri orlando
Naufarya Alphatana
Ralland Arphin maldrick
Alvaro

Xixixixi

Gimana? Next gak??

Kalo penasaran xixiixixu

Urutan terganteng

- Aa Arya
- Rayyan
- Alvaro
- Adzlan
- Ralland








Rayyan | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang