bukti

987 127 17
                                    

Setelah puluhan upaya dan ratusan kata maaf yang Rayyan ucapkan. Aqila dan Adzlan baru memaafkannya, Rayyan lega. Akhirnya dua manusia keras kepala itu hatinya luluh.

Sebenarnya Rayyan juga tidak bermaksud menyembunyikan fakta ini. Ia hanya malas menjelaskan kesana kemari, makin banyak orang tau, makin sakit pula rasanya.

Rayyan menghela nafasnya, ia sudah ikhlas. Sekarang yang harus ia lakukan adalah merawat Oma yang membesarkannya. Dan ... menjadi imam yang baik untuk Tiara.

Tiara Arska Adijaya.

Mau sesering apapun nama itu disebut, Rasanya tidak akan pernah berubah. Hatinya selalu bereaksi sama, berdesir hangat. Perempuan itu memang benar benar membuatnya gila.

Rayyan bersumpah pada dirinya sendiri untuk menjadikan Tiara, satu satunya perempuan yang akan ia cintai sampai mati.

•●•

"Burung burung apa yang suka nolak!" Seru Ralland memberi pertanyaan. Adzlan nyengir ia mengacungkan tangannya berniat menjawab.

"Burung gakgak! whahahaha!" Semua laki laki yang berada disini tertawa, yaaa ... terkecuali Rayyan.

"Tadi gua makan bubur, buburnya bisa di gedein, ternyata bubur zoom zoom! Xixixixi." Varo ikut, semuanya ngakak lagi.

Vanny bergedik ngeri, itu jokes bapak bapak yang garing nya ampun ampunan. Bisa bisanya mereka sengakak itu. "Ayo ah buruan mulai rapat!" Ajak Niella.

Aqila mengeluarkan satu pulpen yang berisi rekaman suara saat pembullyan Tiara, ia juga mengeluarkan secarik hasil visum luka Tiara di hari saat Tiara masuk rumah sakit. 

Ia juga mengeluarkan flashdisk yang berisikan pengakuan anak buah Tania yang sudah Tania pindah sekolahkan. Terakhir ia mengeluarkan rekaman Tania bersama 3 orang guru di sebuah cafe yang berniat untuk menyogok para guru agar menutup kasus Tiara.

Semuanya menganga. "Gua kaya orang gila, sok sok jadi detektif, tapi hasilnya nihil, gak ada satupun bukti yang bisa gua dapetin. Tapi ni bocah, yang kerjaannya main kucing ama molor terus, dapet bukti selengkap ini? Dunia bercanda banget gak sih???" Keluh Layla kesal.

"Kalo kayak gini, kita bawa  langsung ke jalur hukum juga bisa," ucap Ayana. Tiara menggeleng. Penjara dan hukum di Indonesia itu bisa di beli, Tania orang berada, ia yakin mudah membeli pasal pasal pembullyan ini.

"Kita bikin dia malu, bikin dia nyesel, bikin dia sadar diri. Kalo Rayyan ... cuman punya gua."

Semuanya menahan jeritan dan tawa. Mereka mengulum senyum.  "PFTTTT—HAHAHAHAHAH
HAHAHAHHA BUCIN BANGET TAI!" Namun Alisha malah terbahak sangat kencang. Semuanya jadi ikut, Gagal mereka menghargai ke -savage- an Tiara.

"Oke, oke fokus lagi. 13 januari keluarga tania lagi party, kita harus bobol keamanan systemnya, kita siarin siaran ini di speaker utama acaranya." Usul Ayana. "Kita juga siarin di semua radio sekolah yang ada di gedung ruang guru." Tambah Shafa.

Semuanya mengangguk setuju. "Gua bakal nahan anak osis supaya gak nutup nutupin kasus ini, dari guru." Untuk pertama kali ketua MPK ini melanggar janjinya.

"Anaknya diapain?" Tanya Alisha. Varo menyeringai, menatap Adzlan dan Ralland. "Tania? Serahin sama kita."

Tiara menggaruk alis nya. "Gua gak mau segitu doang .... gua mau buat dia malu ke semua orang yang bahkan gak kenal dia." Ujar Tiara.

"Agak horor yaa ...." bisik Layla.

Tiara menatap Aqila, meminta ide. Gadis itu adalah kunci kesadisan yang sesungguhnya. Sambil menguap ia menggaruk pipinya. "Ini ... iseng di edit." Aqila menyerahkan 8 lembar foto Tania yang berciuman dengan Rayyan namun di edit dengan laki laki perut gendut.

Semuanya menyerobot penasaran. "Ini kaya asli anjir!" Heboh Shafa, disana terlihat Tania yang benar benar seperti jalang yang menjual tubuhnya pada laki laki tua. "Demi gak ketara editan sama sekali," Ralland menganga.

"Mana jernih banget anjir kualitasnya." Ayana berdecak kagum.

"Serem banget anjing editan lu neng! Editin gua dong ama june lagi kawin," minta Alisha sambil terkekeh sebelum jitakan mendarat di kepalanya.

Mata Tiara dan Aqila saling tatap, menyerukan apa yang otaknya sama sama pikirkan.

"A!" Panggil Tiara. Arya menoleh, mengangkat alisnya. "Lo masih bisa ngehack kan?" Arya mengangguk sebagai jawaban, kerjaannya sehari harinya adalah melacak keberadaan Aqila yang  sering sekali hilang tiap mereka jalan bersama.

Tiara menyeringai, rasa sabar juga kasihannya sudah menghilang sejak hari dimana ia di kroyok 8 orang lebih yang didalangi Tania.

"Lo hack semua platform sosmed yang Tania punya, lo post foto ini di semua akun sosmed dia. Dan lu pastiin dia gak bisa ngapus postingan itu selamanya."

________________________________

...bersambung...

Rayyan Yazid

Tiara Arska Adijaya
Ayana Alicia eralstone
Thealisha Clark
Galeaqila Wdyatmaja
Shafana Azalea
Layla Almira
Daniella Jeslyn
Vanny saputri orlando
Naufarya Alphatana
Ralland Arphin maldrick
Alvaro

Xixixixi

Gimana? Next gak??
Komen dongsss gimanss ini
Bosenin gakkksss


Rayyan | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang