peristirahatan terakhir

744 107 11
                                    


Here we go! Besok hari kejepit 😃😃😃 siapa niat bolosss??? Aku !! Ahahahhaha jangan ya jan bolos lu pada.

Hppy reading!!

Klik bintangnya! Makasiiii



Kabar duka Rossalyna Yazid langsung menyebar. membanjiri setiap laman yang berada disosial media.

Siapa yang tak kenal beliau? Istri pemilik stasiun televisi swasta terbesar di Indonesia. Wanita berkharisma yang punya senyum secandu madu, sifat rendah hati juga keramahannya membuat namanya tersorot dimana mana.

Banyak air mata yang tumpah, banyak hati yang ikut sakit, banyak pula perasaan yang terluka sebab merasa ikut ditinggalkan.

Rangkaian kata, dan karangan karangan bunga terus saja berdatangan, mengirimkan Rayyan sepatah kata bela sungkawa.

Selesai menyolatkan, mereka bergegas untuk bersiap, menghantarkan Oma ke tempat terakhirnya beristirahat. Rayyan yang paling sibuk, bolak balik mengecek dan mempersiapkan segala macam hal yang memang diperlukan.

laki laki itu terlihat sangat kuat, sebelum serapuh tadi. Tiara sama sekali tidak melepaskan pandangannya dari Rayyan. kemanapun Rayyan pergi Tiara selalu mengintili.

Ia juga ikut mengurus proses pemakaman Oma, membantu Rayyan dengan segala akses yang ia punya.

Oma dikuburkan di pemakaman keluarga, disatukan dengan makam suami nya.

“Rayyan naik motor?” Gumamnya bertanya, melihat Rayyan yang mengeluarkan motor kesayangannya yang sering dipakainya

Tiara menggigit bibir. bingung sendiri, ikut Rayyan? Atau bergabung bersama yang lain saja menggunakan mobil, “Dari tadi dia gue intilin terus, Rayyan pasti butuh privacy juga. hhhhuuuh.” Tiara menghela nafas, ia berbalik ingin ikut dimobil teman temannya.

“Layaa, tungguin.” Layla menoleh, ia mengangguk sebelum masuk kedalam mobil.

Suara mesin motor yang mendekat membuatnya mengerjap, Rayyan disana, memberhentikan motor tepat disampingnya.

“Naik,” Hanya satu kata, suaranya pun sangat pelan, wajah Rayyan bahkan tidak menoleh sedikit pun kearah Tiara.

Tak mau memperlambat, Tiara kembali memanggil Layla. “Lay, gak jadi.” Pemilik mobil itu mengangguk. LAngsung meninggalkan rumah dan menyusul yang sudah lebih dulu.

Tiara terdiam beberapa saat, memperhatiakn jok penumpang, dan baju yang ia kenakan. ia memakai terusan langsung sebadan berwarna hitam. Dengan jok motor yang lumayan tinggi, pasti menyulitkan.

Rayyan ikut menoleh, memperhatikan Tiara yang belum naik juga. “Aku duduk samping gak papa kan ya?” Tanyanya agak ragu.

Rayyan menoleh ke belakang, lalu kembali ke tiara. Ia mengangguk setelah memastikan Tiara aman dengan posisi duduknya.

Rayyan langsung melajukan motor, menyusul kerabat serta teman temannya. Tiara maju mendekat, menempelkan pipinya di punggung Rayyan, mengusap lengan laki laki itu terus menerus.

“Masih ada aku. Kamu inget itu.” Sedari tadi pagi, hanya kata kata itu yang Tiara janjikan untuk Rayyan. Kata kata itu pula yang menjadikan Rayyan sekuat sekarang.

30 menit perjalanan, mereka akhirnya tiba. di suatu lahan pemakaman, yang memang sengaja keluarganya buat. Khusus untuk mereka.

Rayyan turun dengan segera, begitu melihat pekerja makam bersiap meletakan jasad Oma kedalam tanah. Laki laki itu dengan cepat melepaskan sepatunya, menggulung kemeja hitamnya sesikut dan turun kedalam liang kubur.

Tangannya menumpu bagian atas tubuh Oma, wanita yang selama ia hidup selalu berada disampingnya, selalu mengutamakannya, dan merawatnya tanpa kenal lelah.

Rayyan menghembuskan nafas kasar, dengan gemetar ia menurunkan tubuh itu dengan sangat pelan, penuh kehati hatian.

Tiara menarik nafasnya, menahan air mata agak tidak keluar untuk kesekian kalinya, kakinya melangkah mendekat, memeluk Ayana yang sama kehilangannya.

“Ra …. Oma Ra...” Tiara mengangguk paham. ia mengusap surai sahabatnya dengan lembut, menggumamkan kata kata yang sebenranya tidak ada gunanya.

“Lo harus kuat ay, Oma udah disayang lebih dulu sama tuhan, Oma bahagia sekarang.”

Netranya melirik pada makam, Rayyan masih disana, di dalam liang dengan kacamata hitamnya.

Tanpa diberi tahu pun, ia sudah meyakini bahwa ada air mata yang menetes disana. Dalam hati Tiara berjanji, akan melaksanakan semua yang Oma beritahukan padanya kemarin malam, ia berjanji akan terus menjaga Rayyan dengan kekuatannya, memberikan priopritas khusus untuk Rayyan dihidupnya.

Pemakaman berjalan dengan lancar. Makin banyak isakan yang terdengar, makin banyak pelukan yang matanya dapat tangkap.

Melihat jasad wanita baik itu sudah tertimbun di kulit bumi, sudah dihiasi papan nama dan taburan bunga. Tiara tidak sekuat ini sebenarnya, Oma sudah ia anggap orang tua keduanya.

Penyembuh dikala Papa dan Mamanya selalu menuntut Tiara diluar batas kemampuannya, pemberi nasihat dikala ia bertengkar dengan keluarganya.

Oma merupakan salah satu peran penting di hidupnya. Tapi untuk Rayyan, untuk ikut meyakinkan Rayyan. Ia harus lebih kuat lagi.

Pemakaman di tutup dengan doa, semuanya memejamkan mata dan meminta, agar wanita baik hati ini di tempatkan di tempat selayaknya ia berbuat.

Mata Ralland memerah ia ingin menghampiri Rayyan yang masih setia di dekat nisan. “Land, ntar dulu yaa.” Tahan Tiara.

Arya mengangguk setuju. “Kita kasih tempat dulu,” Adzlan mengusap air matanya, “Gak kuat gua liat dia begitu asli, hiks! gak kuat.” Ujarnya dengan nada drama, walau Tiara tahu itu ucapan tulus dari hatinya.

Varo mengusap pundak Adzlan. “Udah dzlan, udah. muka lu jelek banget kalo nangis asli.”

“Bajingan juga mulut lu ro! lagi berduka anjing ini,” Varo terkekeh sambil menyatukan kedua tangannya, menarik Adzlan yang bersiap nangis, untuk segera pergi.

Arya menyusul mereka untuk melangkah pergi, meninggalkan Rayyan sejenak. Tiara ikut melangkahkan kakinya, agak menjauh dari makam.

“Ra ….” panggil Rayyan.

Tiara menoleh, melihat Rayyan yang sudah melepas kacamatanya dan sudah mengukir senyuman.

“Sini, “ Titahnya, membuat Tiara bersorak senang, ia langsung mendekat, memberikan Rayyan pelukan hangat.

Sambil terisak ia mencium nisan Oma. “Oma nitipin Rayyan di orang yang tepat. Oma gak usah khawatir ya, Oma tenang disana, Oma harus bahagia karna Oma orang baik, makasih udah besarin Rayyan untuk Tiara, makasih untuk buat Rayyan tetep kuat menghadapi dunia. kali ini, dilembar selanjutnya, biar Tiara yang jaga Rayyan, bolehin Tiara lanjutin kisah yang Oma maksud tadi malam, untuk buat Rayyan ngerasa bahagia dan kenalin Rayyan apa artinya keluarga.”

________________________________

...bersambung...

Rayyan Yazid

Tiara Arska Adijaya
Ayana Alicia eralstone
Thealisha Clark
Galeaqila Wdyatmaja
Shafana Azalea
Layla Almira
Daniella Jeslyn
Vanny saputri orlando
Naufarya Alphatana
Ralland Arphin maldrick
Alvaro

Xixixixi

Gimana? Next gak??

Yakann dah tiap hari up ehehwheh
Komen donggggg boleh gaaaa

Rayyan | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang