4 subuh

1.3K 121 0
                                    

Rayyan menidurkan Tiara dengan sangat pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayyan menidurkan Tiara dengan sangat pelan. Membetulkan posisi tubuhnya sedikit sedikit agar ia nyaman. Setelah 2 jam bercerita diselingi tangisan akhirnya Tiara tertidur juga.

Rayyan bangkit, berjalan lesu menuju balkon, ia menatap langit yang bertabur bintang saling berkilauan. Kepalanya memberat, mendengar cerita Tiara tadi betulan membuatnya lemah tak berdaya.

"Ra, papah mau ngomong"  Devan Adijaya' papanya Tiara menyerukan ucapannya. Tiara menoleh "apa pah?"

"Mau denger cerita ga?" Tawar papahnya, Tiara antusias jarang jarang papahnya ini mau berbagi cerita, lantas Tiara mengangguk sebagai jawaban

"Dulu pas kamu lahir nenek sama kakek kamu lagi ada dipuncak kejayaan mereka, hampir seluruh resort perminyakan di Indoensia dikelola sama kakek, Perusahaan buku milik Nenekmu juga benar benar maju pesat. Kamu pembawa keberuntungan kamu yang matahin ego kakek kamu buat misahin mamah sama papah karna  masalah keluarga." ucapan Devan terhenti, ia melirik sang istri yang sibuk memasak di dapur sana

Tiara ikut menoleh, ia tahu apa masalahnya mamahnya dulu pernah menceritakan kepadanya hal seprti ini pula, yang ia tahu dari mamahnya, Vika. sejak kehamilan Vika keluarga Adijaya memang dilanda masalah, itu membuat orang tua Devan menyuruh menceraikan Vika, bukan maksud lain namun maksud kakek dan neneknya baik. takut takut gizi anak dalam kandungan Vika ini tidak terpenuhi karna ekonomi mereka yang sempit

Apalagi saat janin Tiara menginjak 3 bulan pertama, kandungannya benar benar lemah katanya. Tiara sempat menyimpulkan bahwa dirinya ini pembawa sial, namun begitu mendengar kelanjutan cerita Devan, Tiara cukup senang setidaknya pikiran buruknya yang lalu sudah terjawab

"Tapi ternyata Jayanya nama keluarga Adijaya itu bukan hasil murni kakek ra, kakek ngutang kesana kemari buat ngulang semua usahanya dari nol." jelas Devan lagi, membuat Tiara terdiam makin lama makin memperhatikan orang tuanya

"Kakek minjem uang kesalah satu pemilik stasiun Tv ra, engga sedikit tapi puluhan millyar." Tiara melotot tidak percaya banyak sekali

"Kakek mampu balikin kan pah?" Tanya Tiara Khawatir. Devan mengangguk "tapi pemilik stasiun Tv itu minta pembalikan uangnya bukan dengan uang."

Rayyan | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang