u did well Rayyan!!

677 95 6
                                    


GUE LUPA PW WATTPAD 😭😭🙏
WKAKKWKWKWKKW BARU INGET SEKARANG
BARU UP DEH
SO SORRY HONEY
AND HAPPY READING

BTW ayo vote dulu.
3 part lagi ending no konflik dan chapter tambahan.

Apa

Kelarin aja langsung semuanya gausah ada special chapt.

Pilihin geura!

"Kamu gila?" Hardik Tiara. Ia menatap Rayyan dengan mulut penuh makanan, Tiara mengerjap tak percaya saat Rayyan sudah mengantongi kunci motor dan mengambil beberpa mangkok makanannya untuk di bawa kekasir dan di bungkus.

"Rayyan!" panggil Tiara tak percaya.

Rayyan keluar warkop lebih dulu, melihat sudah ada bulan yang bersinar disana, kemungkinan akan turun hujan lagi sangat kecil sepertinya. Ia merogoh saku bajunya mengambil ponsel untuk menelpon bengkel. Tiara menarik kemejanya. "Sebentar! Kamu mau jujur apa ke papa?"

"Mau naik taksi apa bus?"

"bus?" tanya Tiara tak percaya. Rayyan mengangguk cepat, menarik lengan Tiara dan membawanya menuju ujung jalan yang merupakan halte bus.

Tiara girang, sebab ini pertama kalinya ia diperbolehkan Rayyan menaiki bus, biasanya Rayyan akan melarangnya dengan seribu alasan yang tidak masuk akal, padalah itu alibi untuk menutupi ke posesifannya.

Tak sampa 5 menit mereka menunggu bus sudah datang, Tiara bersorak kecil ia menggigit pipi dalamnya, lalu menutup mulut tak percaya saat ia dan Rayyan berdiri berpegangan pembatas di pojok bus.

"kenapa?"

Tiara berjinjit. "Deja vu banget. Kaya drakor kesampean hahahaha," Bisiknya di selingi kekehan.

Rayyan menggeleng saja, melihat Tiara yang benar benar salting hanya karna mengingat adegan drakor yang ia tonton kejadian pada dirinya sendiri.

Rayyan menoleh ke kursi belakang, ada satu bangku kosong di sana. "Sini," Rayyan menarik Tiara agar berpindah, berpegangan pada pembatas dengan pelan pelan.

Lalu mendudukannya di kursi kosong tadi. Sedangkan ia berdiri tepat di depan Tiara mengarah kesamping. "Kamu tumben bolehin naik bus?" Tiara memincing curiga.

Ia membolakan matanya lalu memukul Rayyan. "Nyogok ya! Kamu ngalihin pembicaraan tadi. Sumpah yan lu mau ngomong apa ama papa?" Hardik Tiara cepat.

Ia baru tersadar akan masalah tadi, gara gara di tawari naik bus ia jadi lupa perkara jujur yang Rayyan bilang.

Rayyan masih diam, matanya menatap Tiara namun bibirnya enggan bersuara. "Kamu jangan aneh aneh deh, papa gampang ngamuk yan ... keras kepala lagi kalo dia udah marah riweh entar."

"Kamu jujur, papa kecewa, dia gak percaya lagi sama kamu, dia gak mau mercayain aku ke kamu? Gimana coba kalo gitu?" Tiara berdecak, ia menggelengkan kepalanya dengan dramatis.

"Kamu bayangin kita gak boleh ketemu lagi, kita gak boleh kontekan lagi, bayangin sama kamu." Cecar Tiara mengompori Rayyan agar pikirannya berubah.

"Dan yang paling parah .... kita gak jadi kawin! Nahh tuh gimana?" Heboh Tiara.

Rayyan menutkan alisnya, merasa ucapan Tiara terlalu berlebihan. ia meminta Tiara bergeser karna kursi disebelahnya sudah kosong.

"Nikah, bukan kawin." Tiara mengusap wajahnya, sudah seperti ini masih saja mengoreksi ucapannya. Baru ingin mengoceh kembali, Rayyan langsung mengeluarkan sebungkus roti bakar sisa tadi dan langsung menyumpal mulutnya.

"Aku mau jujur, soal kejadian di bar itu. Mau minta maaf juga." Tiara memejamkan matanya. Ini gawat!!

"Gak usah Rayyan .... takut papa marah sumpah." Rayyan mengusap puncak kepalanya. "Kan gara gara mereka juga. " Tiara terdiam, setuju juga.

Semua kejadian sialan itu terjadi karna rencana mereka bertiga, rencana Oma, Papa dan Mama. "Kata kamu papa paling gak suka di boongin kan, aku cari aman. Mending jujur dari sekarang." Tiara mengulum senyum, betul juga sih.

Dari pada nanti papa malah salah paham dan salah mengartikan kalau suatu saat ketahuan? Mending sekarang. "Iya deh ya, kan salah mereka juga." Tiara mengangguk sambil terkekeh.

Bis mulai terisi penuh, Rayyan berdiri, meminta Tiara mengganti posisi duduknya menjadi di pojok, lelaki itu memilih berdiri, menutupi tubuh Tiara, dari desakan orang yang mulai ramai memasuki bus.

Lagi lagi perut tiara srasa di hinggapi ratusan kupu kupu. Memiliki Rayyan memang hal yang paling menyenangkan, sosoknya yang setampan karakter wattpad, dengan sifatnya semacam tokoh AU, dan alur kisahnya sudah persis drama korea.

Tiara ikut berdiri, berpegangan pada pinggang Rayyan, memeluk laki laki kuat itu dengan erat. "Kamu belom makan apa apa," Ucap Tiara sambil menyodorkan sepotong roti bakar di depan mulut Rayyan.

Rayyan melahapnya. Kaki Tiara berjinjit, tangannya menepuk puncak kepala Rayyan beberapa kali, dengan pelan dan rasa gemas.

"Kamu ngelakuin yang terbaik hari ini, kamu buat Oma, Opa, Mama dan Papa kamu bangga di atas sana. Mereka lebih dulu pergi, bukan karna kamu, bukan juga karna tuhan gak sayang kamu. Tapi karna tuhan yang terlalu percaya sama kamu, tuhan tahu Rayyan itu kuat, Rayyan itu hebat, dan yang terpenting. Rayyan itu ganteng." Kekeh Tiara.

Rayyan ikut tertawa, matanya bahkan menyipit karna tawa lepasnya. "Bahkan saking sayangnya tuhan sama kamu, kamu di kasih hadiah istimewa, yang gak ternilai harganya, limited edition dan satu satunya di dunia."

Rayyan memutar matanya. hadiah? Apa?

"Apa?" Tiara membelalak matanya, menatap Rayyan heran. "Kamu gak tau? Serius gak tahu?" Rayyan jadi ikut bingung, hadiah apa? Tak ternilai? Istimewa dan satu satunya di dunia?

Tiara membenarkan anak anak rambutnya, lalu ia menepuk dada kirinya 2 kali. Dan dengan bangga ia mengucap. "Aku." lagi lagi tawa lepas Rayyan terdengar di hari ini.

Membuat hampir seisi bus menoleh ke arah mereka terpana akan ketampanan seorangan Rayyan. "You're the most beautiful gift that god has given to me, you're mine ara, you're just mine. No one can take you from me. No one. Im the only person who can have you, Im fucking love with you." Rayyan mengakhiri ucapannya dengan kecupan lama di pelipisnya.

Tiara menganga, menatap Rayyan dengan binar mata yang sulit dijelaskan artinya apa. "Aku gak ngerti artinya apa tapi denger kamu ngomong, keren." Ujarnya tersedu.

________________________________

...bersambung...

Rayyan Yazid

Tiara Arska Adijaya
Ayana Alicia eralstone
Thealisha Clark
Galeaqila Wdyatmaja
Shafana Azalea
Layla Almira
Daniella Jeslyn
Vanny saputri orlando
Naufarya Alphatana
Ralland Arphin maldrick
Alvaro

Xixixixi

Gimana? Next gak??

Ayo semua semangatin Rayyan!

U DID WELL GANTENG!!!
U DID WELLL!!!!
OMA OPA MAMA PAPA HAVE BEEN PROUD OF YOU SINCE U were BORN INTo THIS WORLD!
Wuhuuuuuuuuw

Rayyan | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang