Malam, Dears!
Kaget, enggak, nemuin notif cerita ini dari Hara?
Kangen sama Eros dan Alyka, enggak?
Kerja keras banget nulis se-bab doang. Astaga. Maaf, ya!
Vote, comment, dan share cerita ini ke teman kalian.
Terima kasih untuk 46 komentar yang belum sempat Hara balas di bab sebelumnya.
Banyakin komentar lagi, ya.
Happy reading!
***
"Let's go!"
Alyka bergeming. Di tubuhnya sudah terpasang pelampung untuk menjajal permainan air. Tak tanggung-tanggung, sebagai permulaan Eros memilih jet ski—salah satu permainan yang cukup menarik bila Alyka menungganginya sendiri. Sayang, dia tahu bahwa jet ski itu tak lain adalah petaka saat Eros memintanya duduk anteng selama pria itu mengontrol laju jet ski yang mereka kendarai.
Merengek dan mengeluh pun rasanya akan percuma. Alyka tahu Eros sedang berusaha mengerjainya. Mungkin, bagi pria itu ketakutan Alyka hanya hal sepele sehingga harus dibuktikan secara nyata. Mirisnya, Alyka kepalang tanggung berjanji akan menuruti semua keinginan Eros. Dan Alyka bukanlah orang yang mudah menyepelekan sebuah janji.
Dengan kaki sedikit bergetar, Alyka menghampiri Eros. Berkali-kali dia berdoa sembari memaki dalam hati. Pria itu tengah duduk tenang di atas jet ski. Sebelah sudut bibirnya terangkat, seolah-olah menyunggingkan senyum penuh kepuasan. Saking santainya, Eros tak berniat susah payah mengucir rambut gondrongnya yang ikal.
Tuhan, tolong selamatkan aku dari pria gila ini! Beri dia hukuman setimpal jika terjadi sesuatu padaku nanti. Aamiin.
Bokong Alyka mendarat dengan sempurna di belakang badan besar Eros. Dia meneguk ludah yang terasa pahit. Belum apa-apa dirinya sudah ingin turun. Apalagi setelah mendengar ejekan pria itu.
"Ini hanya permainan. Remaja saja suka kalau diajak main jet ski. Kenapa kamu terlihat tak antusias sama sekali, hm?"
Alyka tak menjawab. Dia benar-benar bertekad menjahit bibir. Biarkan saja pria itu mengolok-oloknya habis-habisan. Alyka tak berminat membuat Eros malah semakin tertantang. Cukup baginya mendumal dalam hati tak keruan.
Belum selesai sampai di situ, tanpa aba-aba Eros langsung mengendarai jet ski dengan laju cepat. Alyka yang tak siap pun nyaris terjungkal andai kedua tangannya tak sigap berpegangan. Dia tak peduli lagi di mana tangannya itu melingkar. Satu hal yang pasti, dia ingin menangis sekarang.
Di tengah riuh teriakan Eros yang penuh semangat, di belakang Alyka tergugu memilukan. Ketika Eros mulai mengontrol jet ski dengan meliuk-liuk, mata Alyka semakin rapat memejam. Suaranya mendadak lesap, menyisakan air mata yang tak disangka merembes keluar. Dia mulai tak bisa membedakan basah di wajahnya itu karena air mata atau cipratan air laut. Ketika di mobil tadi, Alyka menekan ketakutannya mati-matian, tetapi kali ini Eros sungguh keterlaluan.
Sekelebat bayangan masa lalunya terlintas. Bayangan mengerikan itu kembali muncul. Jiwa Alyka seperti ditarik pada kejadian beberapa tahun silam. Masih jelas dalam ingatan bagaimana dirinya berusaha mengendalikan kemudi mobil. Gaun yang membalut tubuhnya mulai kusut dan lembab karena rembesan keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINDING CINDERELLA | ✔ | FIN
RomanceGhaitsa Alyka Putri mencintai sahabatnya, Naka Antasena. Sementara Naka dengan riang mengatakan telah melamar Jihan Fakirah. Tak terbayang betapa remuknya hati Alyka walau susah payah menyunggingkan senyum bahagia demi ikut merayakan hari bahagia Na...