FINDING CINDERELLA #46.2

17.2K 2.1K 187
                                    

Pagi, Dears!

Ciyeee yang pada nungguin.

Semangat buat ketemu Alyka?

Siap senam jari buat komentar yang banyak?

Ingat, yang banyak!

Kuy!

Vote, comment, and share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!




***


Untuk beberapa saat, Alyka hanya mengerjap. Bibirnya membuka hendak bersuara. Raut wajahnya tak menunjukkan tanda-tanda tersipu, melainkan kesal karena Eros selalu saja bisa mudah mengalihkan pembicaraan.

"Ish! Orang lagi serius juga." Alyka tak menutupi kekesalannya.

Eros menggerakkan kepala ke samping. "Aku juga serius lho, Sayang. Bagian mananya yang aku enggak serius sama kamu sekarang?"

Alyka memutar bola mata. Dia bersiap beranjak, enggan lebih lama meladeni Eros yang sedang betah dalam mode suka menggoda.

"Mau ke mana?" Eros menahan lengan kanan Alyka.

"Pulang," jawab Alyka singkat.

Eros menghela napas. Dia menarik lengan Alyka lembut. "Iya ... iya, maaf. Sekalipun aku enggak tahu mana dari ucapanku yang bikin kamu kesal, aku minta maaf, ya. Sini duduk! Naik aja biar kamu enggak kabur-kabur. Kita di sini dulu mumpung cuacanya bagus."

Setelah Alyka  menurutinya, Eros memindahkan laptop ke atas pangkuan Alyka yang sedang duduk berselonjor. Dia duduk merapat. Sebelah tangannya melingkari pundak Alyka.

"Coba lihat baik-baik di layar!" Eros mengendikkan dagu ke arah layar laptop. "Sekarang kamu tahu, kan, kenapa aku bisa tahu kamu lagi mau ngagetin aku dari belakang?"

Alyka mengamati saksama layar laptop di depannya. Kontras cahaya yang terang membuat pemandangan di belakang tubuh mereka terpantul samar. Alyka akhirnya tahu kenapa Eros dengan mudah menggagalkan niatnya. Sekalipun fokus dengan rancangan, netra pria itu cukup jeli menangkap kedatangannya.

"Curang!" Alyka membalas tatapan Eros. Sementara yang ditatap, tersenyum geli sembari sibuk menggerak-gerakkan kedua alis. "Harusnya kamu pura-pura enggak tahu biar aku bisa ngagetin kamu," tuntut Alyka.

"Biar apa begitu?"

"Ya ... biar aku ..." Alyka menggeragap. Dia memalingkan wajah, kebingungan mencari jawaban kenapa Eros harus pura-pura tidak melihatnya. "Ah, sudahlah! Kamu memang ngeselin," pungkasnya.

Eros mengusap-usap bahu Alyka. "Iya, nanti aku pura-pura enggak lihat deh kalau kamu mau ngagetin aku lagi. Biar kamu senang. Gitu, 'kan?" bisik Eros, tepat di daun telinga Alyka.

Kepala Alyka memutar cepat sehingga wajah mereka berjarak beberapa senti. Alyka yang awalnya ingin membantah, kembali merapatkan bibir. Pandangannya tertuju pada kantung mata Eros yang menghitam. Dia tidak begitu memerhatikannya tadi. Baru setelah melihat dari dekat, Alyka sadar kalau Eros terlihat kurang istirahat.

Alyka menaikkan tangan kanannya. Diusapnya kantung mata Eros perlahan. Benaknya dipenuhi tanya apa yang Eros lakukan semalam. Dia juga diliputi rasa penasaran, kapan Eros bertandang untuk sekadar berbincang dengan sang Papa. Pasti pagi-pagi buta sekali, mengingat saat matahari menyembul malu-malu, pria itu sudah menyelesaikan beberapa masakan di dapur.

FINDING CINDERELLA | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang