FINDING CINDERELLA #52

17.5K 2.1K 94
                                    

Menjelang midnight, Dears!

Semoga update Hara kali ini bisa menghibur kalian yang belum tidur.

Terima kasih yang sudah doain dam care sama Hara gara-gara seharian vertigo Hara kambuh.

Mohon maaf bila di bab ini bakal nemuin banyak typo. Separuh bab ditulis menggunakan google voice. Dan separuhnya lagi ngetik waktu sudah mendingan, tapi vertigonya belum sepenuhnya hilang.

Vote, comment, and share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!










***










Eros mengempaskan tas olahraganya di kursi kosong teras belakang rumah. Punggungnya bersandar pada kursi rotan. Netranya tertuju pada Kaila yang sedang menyiram bunga anggrek koleksinya.

Kaila sempat melirik kedatangan Eros, tetapi kembali melanjutkan kegiatan sorenya. Dia heran mengapa di jam segini putranya itu lagi-lagi sudah ada di rumah. Biasanya, Eros akan pulang malam dengan dalih menunggu dan mengantar Alyka pulang.

Beberapa hari ini, Eros menjadi betah di rumah. Kaila senang, tentu saja. Hanya ada satu hal yang membuat rasa herannya bertambah. Tidak sekali atau dua kali Kaila memergoki Eros melamun dan terlihat murung. Persis seperti sekarang. Apalagi Eros seperti sengaja menambah intensitas olahraganya.

Pagi buta, Eros pasti sudah menghilang dan kembali ke rumah menjelang pukul enam dengan pakaian basah berkeringat. Jika ditanya dari mana, Eros selalu menjawab selesai lari pagi. Sorenya, Eros menghabiskan beberapa jam di gym. Tidak hanya itu, bila tidak ada syuting atau kegiatan lain, Eros akan menyibukkan diri berenang berjam-jam tanpa peduli sudah larut malam dan cuaca sedang dingin.

Kaila mendesah kecil. Dilihat dari gelagat Eros, sepertinya putranya itu sedang banyak pikiran. Kaila menebak, Eros dan Alyka sedang berselisih paham. Entah apa masalahnya. Kaila belum sempat bertanya. Eros selalu menghindar dengan berkata baik-baik saja.

"Enggak capek main kucing-kucingan terus sama Mama? Masih enggak mau cerita kenapa kamu bertengkar sama Alyka?" sindir Kaila. Dia berpindah menyiram tanaman keladi yang ditata rapi di sudut teras.

Lamunan Eros buyar seketika. Tarikan napasnya terdengar berat. Mendengar pertanyaan to the point Kaila, dia percaya bahwa naluri seorang ibu sangat akurat bila sudah menyangkut anak. Kendati begitu, dia masih belum mau membagi beban pikirannya karena tak ingin membuat Kaila khawatir.

"Siapa yang main kucing-kucingan, sih, Ma? Lagi pula, Mama sok tahu banget bilang aku sama Alyka lagi bertengkar."

"Mama bukan sok tahu, tapi Mama memang tahu. Kalau bukan Alyka, siapa lagi yang bisa bikin kamu bengong kayak orang kesambet tiap sore di belakang rumah?"

"Aku enggak bengong, Ma. Cuma lagi senang lihatin bunga anggrek Mama yang lagi mekar-mekarnya," elak Eros.

Kaila menyiram pot terakhir tanaman keladi merah. Kemudian dia meletakkan alat penyiramannya di dekat keran. Sambil mencuci tangan, Kaila berkata, "Terus kamu olahraga gila-gilaan gitu biar apa? Mau gantiin Jeremiah jadi Aquaman Indonesia? Atau sudah berubah haluan dari arsitek jadi atlet gulat?"

Eros nyaris tertawa mendengar pikiran ngawur Kaila. Bisa-bisanya Kaila berpikir out of the box seperti itu. Dari mana pula Kaila tahu soal Aquaman Indonesia? Dan kenapa pula kegiatan olah raganya disamakan dengan latihan atlet gulat?

FINDING CINDERELLA | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang