FINDING CINDERELLA #38.1

18.3K 2.2K 88
                                    

Malam, Dears!

Kali ini Hara update bab 38 yang Hara pisah jadi 2 bagian.

Kenapa?

Karena terlalu panjang. 2k words lebih. Nyaris 3k words.

Hara bingung motongnya di mana, jadi maaf kalau bagian pertama terkesan pendek dan sedikit. Sambungannya ada di bagian bab dua yang juga akan Hara update malam ini.

Tapi tolong, ramein dua-duanya, ya!

Vote dan komentar yang banyak kayak biasanya.

Kalau ada salah satu bagian bab yang sepi, Hara updatenya bakal lama. Sabtu depan, mungkin. Who knows! (ㆁωㆁ)

Langsung saja.

Vote, comment, dan share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!



















***

















Alyka meregangkan tangan ke udara. Sekali dua kali, dia memutar leher ke kanan dan ke kiri. Tubuhnya terasa kaku karena terlalu banyak duduk. Matanya memanas akibat kurang tidur.

Terhitung sejak Kamis pagi, dirinya tertahan di ruang editing memantau proses post production yang Damian lakukan. Dua kali taping tak menjadikan kesibukan Alyka berkurang, melainkan bertambah dua kali lipat. Pasalnya, pekan depan program mereka harus sudah rilis. Mau tidak mau, paling tidak timnya memiliki satu episode yang siap tayang. Sementara satu episode hasil taping Rabu kemarin digunakan untuk cadangan episode pekan akan datang.

"Balik, Ly? Enggak nginep lagi malam ini? Besok, kan, weekend." Aulia menyapa Alyka saat tak sengaja berpapasan di lobi.

Alyka menguap. Sambil memanjangkan lengan untuk memijat bahu, Alyka berkata, "Ini awal bulan, Aul. Kebetulan bareng sama jadwal gue jenguk Bokap di Bandung. Gue ambil jatah libur besok. Sementara hari Minggu, gue ngajuin cuti sehari. Senin pagi baru balik. Tapi gue sudah mastiin enggak akan ada kendala sama episode perdana kita yang tayang Minggu pagi. Tinggal satu hasil taping yang belum masuk post pro."

"Ya sudah. Loe ke Bandung saja yang tenang. Sekalian istirahat juga. Kerjaan yang belum beres, gue yang pegang. Biar nanti gue minta Vano buat gantiin Damian post pro. Gue yang bakal mantau sampai selesai. Loe balik, gue jamin beres."

"Loe enggak apa-apa weekend ngurusin kerjaan? Gue jadi enggak enak kalau sampai loe gunain jatah libur loe. Minggu loe harusnya libur, 'kan?"

Aulia menyunggingkan senyum teduh. Dia berjalan ke belakang tubuh Alyka. Lantas kedua tangannya bertengger di bahu sahabatnya itu sembari memberi pijatan ringan.

"Santai saja, Ly. Gue bisa libur hari Senin pas loe sudah balik. Lagi pula, taping pekan depan jadwalnya Selasa sama Kamis. So, it's okay," jawab Aulia dengan nada menenangkan.

Alyka memutar tumit, kemudian menyentuh siku kanan Aulia. "Thanks, Aul. Gue janji bakal bawain loe oleh-oleh yang banyak. Buat anak-anak yang lain juga."

"Apaan, sih, Ly! Kayak sama siapa saja. Gantiin dan nge-cover kerjaan loe, kan, memang tugas gue kalau loe berhalangan. Masih masuk job desk gue lah sebagai asspro." Bibir Aulia menggerincingkan tawa menular.

FINDING CINDERELLA | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang