FINDING CINDERELLA #34

19.7K 2.1K 226
                                    

Malam, Dears!

Sudah siap buat meramaikan bab ini?

Mari menjadi saksi bagaimana Eros dan Alyka tanpa sadar saling berbagi perhatian.

Ready?

Vote, comment, dan share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!














***













"Setelah antar aku, nanti kamu balik dulu, 'kan?"

Eros melirik jam digital di dashboard. Kemudian dia menggeleng. "Kayaknya enggak sempat kalau balik. Sekarang sudah hampir pukul sembilan. Nanti aku gunain waktu yang ada buat cari sarapan terdekat saja."

"Okay. Kalau gitu turunin aku di halte bus terakhir," titah Alyka seraya memeluk tas di atas pangkuannya.

Kepala Eros bergerak cepat ke samping. Kedua alisnya terangkat naik. "Kenapa harus turun di sana? Sedikit lagi juga sampai."

"Aku cuma enggak mau bikin heboh banyak orang kalau sampai mereka lihat aku bareng kamu." Alyka mengalihkan pandangannya dari jendela. Dia memberi Eros mata. "Sebenarnya, aku pengin bicarain ini sama kamu dari kemarin."

Eros tak membagi fokusnya. Dia masih sibuk menatap jalanan dan serius menyetir. Kacaunya jalanan Jakarta menjelang jam kerja tak membiarkan dia lengah. Kesabarannya bahkan dipertaruhkan selama satu jam setengah membelah jalanan ibukota. Berkali-kali dia menahan umpatan ketika lagi-lagi terjebak di titik kemacetan yang membuat mobilnya merayap perlahan.

"Soal apa?" tanyanya sembari menarik rem tangan ketika lagi-lagi harus berhenti.

"Soal hubungan kita."

Eros menengok ke samping kiri, membalas tatapan Alyka. Dia tidak mengerti apa yang hendak Alyka bahas. Karena menurutnya, mereka sudah mencapai kata sepakat untuk sama-sama mencoba. Terbukti sepulang dari rumah sakit waktu itu, Alyka tak lagi mencoba mendorong Eros menjauh.

Alyka terkesan membiarkan dirinya berkeliaran di sepanjang garis edar wanita itu sesuka hati, tetapi tetap tahu batas. Bahkan sampai hari ini. Bukankah hal itu bertanda baik meskipun Alyka belum sepenuhnya mencoba terbuka padanya?

Eros mengerti jika semua tidak bisa bergerak secara instans sesuai yang dia mau. Alyka butuh waktu, dia paham itu. Berpegang pada alasan itu pulalah dia tetap diam menunggu Alyka menceritakan hidupnya lebih jauh. Termasuk tentang pembicaraan Alyka dan Naka semalam yang menjadikan pikiran dalam benaknya kian penuh.

"I mean, aku enggak mau siapapun tahu dulu tentang kita," jelas Alyka lebih lanjut.

"My family knew about us, Alyka, if you don't forget."

"Orang-orang selain keluarga kamu, khususnya orang-orang Net TV. Terlebih tim aku yang nantinya akan membantu kamu taping program."

Eros mengangguk mengerti. Memangnya apalagi yang dia harapkan? Memublikasikan hubungan mereka, begitu? Tidak. Eros belum segila itu. Sejak dulu dia tidak suka kehidupan pribadinya menjadi konsumsi publik. Jika Eros memang mau, maka sudah lama dia memamerkan kemesraannya bersama sang mantan kekasih. Bersyukur dirinya tak melakukan hal tolol itu, mengingat hubungannya mendadak kandas seperti yang tak dia harapkan.

FINDING CINDERELLA | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang