FINDING CINDERELLA #22.1

21.3K 2.2K 99
                                    

Malam, Dears!

Malam ini Hara update FINDING CINDERELLA #22.1

Tahu artinya, kan?
Artinya, bab ini belum selesai. Masih separuhnya.

Hara ngetik sambil ngantuk-ngantuk dari tadi. Dikuat-kuatin dapat segini. Maa udah enggak bisa diajak kompromi.

Maafkan typo.
Tolong cekin ya.
Hara enggak edit.

Vote, comment, dan share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!















***
















"Ly, loe nyembunyiin sesuatu, ya, dari gue?" Aulia menyipitkan mata, memandang Alyka curiga.

Setelah kemarin lagi-lagi menghilang tanpa kabar, sahabatnya itu muncul dengan wajah dengan banyak pikiran. Tidak ada rapat seperti yang Alyka rencanakan. Aulia tidak masalah sebenarnya. Hanya saja dia penasaran apa yang terjadi dengan Alyka setelah nekat ke club malam sendirian.

Semua itu berawal dari seringnya Alyka hilang fokus dan melamun. Sahabatnya itu juga tak begitu mendengar cerita Aulia sejak tadi. Alyka bahkan cenderung menanggapi sekenanya dan terkadang terdengar tidak nyambung.

Alyka mengerjap. Dia memaksakan senyum agar kecurigaan Aulia menurun. Saat ini dia tak bisa bercerita apa pun. Semuanya masih abu-abu. Dia hanya patut bersyukur dan bisa bernapas lega karena bisa melewati hari kemarin. Pasalnya, dia tertawan seharian di villa keluarga Eros berkat Kaila yang memaksa Pradna mengundur jadwal kepulangan mereka ke Jakarta.

"Gue enggak apa-apa, Aul. Mungkin cuma capek dan kurang istirahat aja."

"Loe yakin? Tapi gue kok enggak yakin, ya." Aulia melihat gelagat aneh Alyka lagi. Sahabatnya itu  sekarang memalingkan wajah, enggan menatapnya. "Ly, loe masih periwi, 'kan?" tanya Aulia hati-hati.

Alyka menoleh cepat. Dia memelotot takjub dengan dugaan Aulia. Tak mendapat jawaban yang memuaskan darinya, Aulia mencoba keberuntungan dengan memancing ikan di air keruh, rupanya.

"Loe pikir, gue cewek apaan yang gampang kehilangan keperawanan?!" sewot Alyka tak terima.

Aulia terkejut mendengar nada tinggi Alyka untuk pertama kali. Dia meringis dengan perasaan tak enak karena salah bicara.

"Bukan gitu. Maksud gue, loe enggak diapa-apain sama orang, kan, di club?"

Alyka mendecakkan lidah sembari melengos.

"Gue minta maaf kalau gue salah ngomong. Karena gue itu udah sering keluar masuk tempat itu, gue tahu di sana itu enggak ada orang baik. Mereka ke sana buat cari hiburan atau pelarian. Kalau enggak mabuk, ya main cinta semalam. Gue takut aja loe diapa-apain orang. Di sana, kan, loe sendiri, Ly," lanjut Aulia menjelaskan.

Alyka menarik napas panjang, mengisi penuh paru-parunya dengan udara. Kemudian dia mengangguk kecil. Entah mengapa, pagi ini dia ingin marah-marah jika ada yang mengungkit-ungkit masalah kemarin. Alyka hanya ingin sejenak lupa. Itu saja.

"Iya, gue tahu. Maaf. Mungkin gue lagi enggak mood aja hari ini." Alyka kembali menatap ke arah kamera seolah-olah bertatapan langsung dengan Aulia. Matanya memancarkan aura lelah. "Sorry, gue enggak nepatin janji buat rapat kemarin."

FINDING CINDERELLA | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang