FINDING CINDERELLA #43

17.8K 2.4K 182
                                    

Malam, Dears!

Apa kabar?

Seberapa kangen kalian sama Hara?

*Eh?

Sama Eros dan Alyka, maksudnya. Wkwkkw

Sabtu kan sekarang?

Jadi, yuk update!

Vote, comment, dan share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!










***










Banyu Rajasa Hendrawan. Siapa yang tidak mengenal pria yang wajahnya kerap menghiasi layar kaca televisi sejak Eros kecil. Pengusaha sukses yang memegang stasiun televisi nomor satu tanah air.  Berbagai event olahraga, kontes menyanyi, kontes kecantikan, bahkan merambat ke kegiatan kemanusiaan tak luput dari tangan dingin beliau.

Banyu tidak segan menggelontorkan dana yang nominalnya tidak tanggung-tanggung sebagai sponsor berbagai kegiatan positif. Project terakhir yang Eros pegang di Kalimantan pun merupakan salah satu bentuk sumbangsih beliau. Meskipun lima tahun terakhir Banyu menghilang bak ditelan bumi, kenyataannya nama beliau tetap eksis di kalangan dan kegiatan tertentu.

Otak Eros bekerja dua kali lebih cepat, menggali ingatan tentang sosok Banyu Rajasa Hendrawan. Mungkin dia bisa mendapatkan informasi yang sempat terlewat mengenai Banyu yang mendadak hengkang dari pemberitaan dan mendadak bermain peran di balik layar. Sayang, Eros tak mendapat apa pun. Sejauh yang dia ingat, tidak ada satu media pun yang memberitakan kecelakaan Banyu seperti yang pernah Alyka ceritakan.

"Aku pikir, itu bukan hal penting. Karena bagiku, Banyu Rajasa Hendrawan hanyalah seorang ayah dari dua putri yang enggak pernah media publish."

Eros menelungkupkan kepalanya ke atas setir. "Itu bagimu, Alyka. Tapi bagiku, enggak sesederhana itu," ungkap Eros frustrasi.

"Memangnya kenapa? Kamu kenal Papa?"

Eros mengembuskan napas gusar. "Memangnya siapa yang enggak kenal beliau?"

"Maksudku, in person?"

"No."

"Lalu? Apa yang kamu khawatirin?"

Kepala Eros bergerak naik. Pandangannya terarah kepada dua pria yang berjalan mendekat. "Seenggaknya, aku bisa prepare lebih lagi. Aku enggak mau ketemu papa kamu asal-asalan. Apalagi beliau Pak Banyu. Orang yang sudah lama aku kagumi dan pengin banget aku temui. Belum lagi fakta bahwa beliau juga ikut andil dalam project terakhir aku."

"Project jembatan gantung di Kalimantan itu?" tanya Alyka seraya menyerongkan tubuh.

Eros bergumam mengiyakan. Pikirannya belum seutuhnya menyatu dengan tubuh.

Alyka menyentuh lengan atas Eros. Tangan kirinya membawa wajah Eros menghadap padanya. "Kamu nervous ketemu Banyu Rajasa Hendrawan karena dia papaku atau karena dia idola kamu?"

Eros menangkup punggung tangan Alyka yang masih menempel di pipinya. Netranya penuh binar nelangsa.

"Both."

Seketika tawa Alyka pecah. Matanya menyipit dengan kepala menunduk. Bahunya berguncang heboh saking tak bisanya menahan tawa.

"Alyka ...," panggil Eros memelas, nyaris terdengar seperti rengekan. Dia benar-benar sedang mengalami krisis kepercayaan diri sekarang. Kelihaiannya menempatkan diri lesap sudah. Sedangkan wanita di sampingnya tak membantu sedikitpun karena tengah asyik tertawa.

FINDING CINDERELLA | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang