Sore, Dears!
Sudah pada siap baca bab 49?
Bab ini panjang, ya. Jadi, siapin mata buat cari beling-beling yang tersebar. Jangan sampai keinjek kalau enggak mau terluka di akhir cerita.
Hara kasih video youtube di mulmed buat kalian yang mau kenal Eros karaternya gimana. Kira-kira sama lah sama aslinya. Hara sampai bingung, ini Eros yang niru Jeremiah, atau Jeremiah yang terlalu mendalami peran jadi Eros?
Entahlah.
Tonton saja sendiri, ya! Banyak pelajaran berharganya kok. Pelajaran yang jelek-jelek, buang aja. Wkwkwkk.
Vote, comment, and share cerita ini ke teman kalian!
Happy reading!
***
Alyka bergeming. Baginya, ponsel adalah sebuah privasi. Dia tidak keberatan membagi privasi tersebut dengan orang-oramg terdekatnya yang tidak lancang. Akan tetapi, Eros berbeda. Sekalipun mereka memiliki hubungan sekarang, Alyka merasa mereka masih belum cukup dekat.
"Boleh. Tapi aku mau periksa ponsel kamu dulu. Kamu keberatan?" tanya Alyka, mencoba berkelit. Dia sangat yakin Eros tidak akan mengizinkannya. Jadi, dia bisa melakukan hal yang sama kemudian.
Tanpa Alyka sangka, Eros langsung merogoh saku celananya. Dia lantas menyodorkan ponsel miliknya ke depan Alyka. Dagunya bergerak, memberi isyarat agat Alyka mengambilnya.
"Kamu benar enggak keberatan, aku periksa ponsel kamu?"
"Kamu bisa lakukan apa pun. Enggak ada yang aku sembunyikan di sana."
Alyka menyipitkan mata. "Yakin? Kamu enggak takut aku nemuin kontak si lipstik merah?"
Eros tergelak. Dia menggamit tangan Alyka, lalu mengangsurkan ponselnya ke genggaman wanita itu. "Kamu bisa cek sendiri."
Meskipun ragu, Alyka pun mulai memeriksa ponsel Eros. Dia kesulitan untuk masuk karena Eros menggunakan kunci pada ponselnya.
Eros mendekat. Dia merangkul Alyka dari belakang. Kemudian dia membantu Alyka membuka kunci ponsel lewat sidik jari miliknya. Sejenak, dia mengutak-atik pengaturan ponsel sebelum menempelkan jempol Alyka agar sidik jari wanita itu ikut ter-setting.
"Selesai. Sekarang kamu bisa buka apa pun pakai sidik jari kamu sendiri," ujar Eros enteng.
Alyka sedikit terkesiap dengan apa yang Eros lakukan. Pria itu terlampau berani memberinya akses untuk mengobrak-abrik privasinya. Sejujurnya, Alyka tidak sungguh-sungguh ingin melakukannya. Dia hanya sekadar menantang Eros.
Sekarang, Alyka tidak perlu sungkan. Eros sendiri yang mengizinkannya, bukan? Jadi, hal pertama yang dia periksa adalah galeri foto. Siapa tahu dia bisa menemukan sosok si lipstik merah yang sampai membuat Eros menyimpan kondom.
Namun, galeri foto Eros tak semenarik yang dia pikirkan. Di sana cuma ada gambar-gambar desain bangunan dan beberapa foto alam. Tidak ada satu pun foto Eros. Apalagi wanita si lipstik merah. Alyka sudah menggulir sampai ke bawah, tetapi dia tak menemukan apa-apa.
Netra Alyka memicing ketika melihat sebuah folder yang dikunci. Dia menoleh pada Eros yang sejak tadi ikut mengamati.
"Ini boleh aku buka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FINDING CINDERELLA | ✔ | FIN
RomanceGhaitsa Alyka Putri mencintai sahabatnya, Naka Antasena. Sementara Naka dengan riang mengatakan telah melamar Jihan Fakirah. Tak terbayang betapa remuknya hati Alyka walau susah payah menyunggingkan senyum bahagia demi ikut merayakan hari bahagia Na...