FINDING CINDERELLA #47

18.3K 2.3K 145
                                    

Siang, Dears!

Terima kasih buat kalian yang sudah mampir ke karyakarsa.

Please, jangan spoiler, ya ...

Nanti kita pecahin sama-sama semua konflik yang ada.

Okay?

Sekarang, lupain dulu soal karyakarsa. Balik lagi ke kelanjutan kisah Alyka di sini.

Siap?

Vote, comment, and share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!











***











“Alyka, Sayang, aku bakal jelasin dua-duanya. Okay? Tapi kamu janji enggak akan marah. Ya?” bujuk Eros.

Alyka menggerakkan dagunya, menyuruh Eros masuk. Dia masih waras untuk tidak menjadi pusat perhatian banyak orang. Lagi pula, dia tidak marah sebetulnya. Alyka mengerti kalau Eros adalah pria dewasa yang tak mungkin lepas dari kenakalan. Apalagi pria itu memiliki feromon yang kuat. Sebagai wanita, Alyka merasakan betul hal itu.

Namun meski begitu, Alyka sama sekali tidak berharap melihat sendiri bukti kenakalan Eros. Hatinya belum cukup kuat untuk menerima kenyataan kalau sebelum bersamanya, Eros sudah banyak menghabiskan waktu bersama wanita lain. Entah sekadar wanita satu malam, atau mantan yang sempat Eros ceritakan, mungkin.

Siapapun itu, Alyka tidak suka membayangkan. Oleh karena itu, Alyka lebih memilih tidak tahu. Yang terpenting sekarang, Eros tak lagi melakukannya. Akan beda kasus kalau sampai Eros masih berbuat nakal di saat berhubungan dengannya, mengingat hubungan mereka bukan lagi untuk main-main. Papa sendiri yang menegaskan itu di ruang kerja pagi tadi. Salah satu alasan mengapa Alyka yakin memberi Eros kesempatan dan membuka hati.

Eros menurut. Dia duduk di balik kemudi, lalu menutup pintu mobil. Dia meletakkan laptop ke kursi belakang. Selanjutnya, dia memutar tubuhnya ke samping, menghadap Alyka yang sedang bergeming. Jujur, tindakan Alyka yang terlampau tenang, membuatnya was-was. Padahal dia sudah menyiapkan diri andai jika mencercanya dengan banyak pertanyaan.

“Ly—“

Alyka menyodorkan dua benda yang ditemukannya. “Kamu atau aku yang buang?”

“Kamu bisa lihat, itu kondom baru. Belum aku pakai.”

Alyka memelotot. “Terus? Kamu berencana mau pakai, gitu?”

Eros mengulum bibir. Dia mengusap pucuk hidungnya yang tak gatal. “Buat jaga-jaga saja. Siapa tahu nanti butuh. Aku masih ingat lho tadi kamu ngajakin aku ke hotel.”

Alyka geleng-geleng kepala. Tidak habis pikir dengan pola pikir Eros. Di saat seperti ini saja pria itu masih bisa bercanda. Tanpa banyak bicara, Alyka meraih tangan kiri Eros. Dia membuka telapak tangan pria itu, lalu meletakkan barang temuannya di atasnya.

“Tadinya, iya. Tapi sekarang aku sudah enggak mood.” Alyka kembali duduk dengan santai. Dia menarik seatbelt dan memasangnya. Kemudian dia duduk tenang seraya memandang lurus ke depan.

Eros heran mengamati tingkah Alyka. Wanita itu berlagak seolah-olah tidak tertarik dengan penjelasan Eros. Sebisa mungkin, Eros mencoba menerka apa yang saat ini sedang Alyka rasakan. Marahkah? Atau malah kecewa pada dirinya?

FINDING CINDERELLA | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang