FINDING CINDERELLA #25

19.5K 2K 170
                                    

Malam, Dears!

Langsung saja, ya.

Vote, comment, dan share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!
















***







Naka Antasena

Kemarin

Ly, loe semalam di mana?
Alyka, jawab telpon gue.
Alyka, gue tanya, loe di mana?
Balas chat gue barang sebentar, bisa?
Loe sibuk?
Kapan loe balik ke Jakarta?
Loe sibuk urusan kerjaan?
Atau loe lagi senang-senang di sana?

Hari ini

Ly, gue enggak masalah loe blokir kontak gue.
Gue juga enggak masalah loe cuma nge-read chat gue.
Tapi yang enggak gue habis pikir, kenapa loe berubah drastis, Alyka?
Please, jangan jadi murahan hanya karena loe sedang kesepian dan butuh hiburan.

Alyka terduduk di tepi ranjang menatap layar ponsel yang menyala. Sejak semalam dia belum menyentuh makanan. Terakhir kali, yaitu saat makan siang bersama Eros dan Giani kemarin. Sedangkan hari ini, dia sengaja melewatkan sarapan. Giliran tiba waktu makan siang, Naka sukses membuat selera makannya menghilang.

Sebenarnya apa maksud pria itu mengiriminya pesan bernada menuduh? Tidak sekali, melainkan berkali-kali. Naka yang tidak tahu apa-apa tentangnya, tiba-tiba memperingatinya agar tak menjadi murahan hanya karena kesepian.

Naka benar jika dirinya enggan membalas pesan atau sekadar mengangkat telepon pria itu. Namun, bukan berarti Naka bebas menilai perubahannya dengan sembarangan menuduh.

Lalu menurut Naka, sikap Alyka yang bagaimana yang seharusnya tak berubah? Tetap intens menghubungi pria itu, sementara Alyka tahu hatinya belum sembuh? Katakan. Atau Alyka yang terus bergantung dengan keberadaan Naka, tak peduli dengan Jihan yang terang-terangan tak menyukainya, begitu?

Alyka memijat pelipisnya yang berdenyut. Dia tak menyana kalau Naka bisa menuduhnya sekeji itu. Bicara tentang kesepian, memangnya tahu apa Naka tentang hal itu. Selama ini, Naka terlalu mentereng di tengah orang-orang yang mengelilinginya.

Naka memiliki keluarga yang utuh dan bahagia. Naka juga kini memiliki calon pendamping hidup yang dicintai dan mencintainya. Naka memiliki karier yang bagus sebagai penyiar. Semua hal dalam hidup seorang Naka telihat sungguh luar biasa. Berbanding terbalik dengan hidup Alyka.

Alyka mengembangkan paru-parunya, menarik napas panjang agar sesak di dadanya sedikit mereda. Matanya diselaputi kabut bening, mengantarkan bendungan air mata yang berdesakan ingin keluar. Sesaat kemudian, Alyka menjatuhkan ponselnya ke atas ranjang. Dia meremas rambut sembari menumpukan sikunya di atas lutut.

Bendungan air matanya jebol. Buliran-buliran hangat itu mengucur deras beriringan dengan isakan yang bersahut-sahutan. Alyka benar-benar mencapai limit yang tak bisa ditoleransinya lagi. Hatinya sakit, jiwanya babak belur tak keruan.

Selama lima tahun belakangan, dia memasang topeng wanita terkuat yang pernah ada. Sikapnya yang tak acuh dan terkesan tegas hanyalah kamuflase agar tak terlihat lemah. Kebisingan yang dia umbar dengan rekan-rekannya hanya sekat yang dia bangun agar kesepian dirinya tak terlihat.

Namun, semua topeng itu runtuh di saat satu-satunya orang yang sangat ingin dia jadikan pegangan, malah melepas dan menyakitinya dengan sedemikian rupa. Meski lewat kata-kata, sengaja atau tidak, Naka berhasil menjadi orang ke sekian yang membuat Alyka merasa terasing dan terbuang.

FINDING CINDERELLA | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang