FINDING CINDERELLA #63

13K 1.8K 153
                                    

Malam, Dears!

Ciyee ... Yang nungguin dari kemarin.

Hara juga nungguin lho. Nungguin vote kalian nyampe 1k. Nah, karena sudah nyampe, yuk update.

Bab selanjutnya sama, ya. Nunggu vote bab ini 1k.

Kenapa?

Karena sejujurnya cerita ini sudah ada di detik-detik terakhir. Beberapa bab lagi tamat.

Enggak usah nebak endingnya gimana. Yang pasti endingnya baik kok. Okay?

Vote, comment, and share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!






***






"Makan dulu, yuk! Terusin nanti saja." Eros mengecup pipi kiri Alyka. Sejak tadi dia gemas dengan Alyka yang terus tak mengacuhkannya. Oleh karena itu, dia menghampiri Alyka yang tengah duduk di sofa, lalu memeluknya dari belakang.

Alyka menepuk lengan Eros yang melingkari lehernya. "Sebentar. Tinggal sedikit lagi. Kalau enggak aku selesein, besok pasti aku bingung. Kan undangannya mau aku bagiin besok."

Bukannya lekas menyingkir, Eros semakin mengeratkan pelukannya meski terhalang sofa. Dia menempelkan pipinya pada pipi Alyka, ikut memerhatikan apa yang sedang tunangannya itu kerjakan.

"Aku bilang juga apa. Mending langsung sekalian minta cetakin nama tamunya biar satu kali jalan. Kamu sih bandel. Jadi pusing sendiri, kan, sekarang."

"Ya, kan, enggak enak, Eros. Undangan seratus biji doang kayak yang sudah cetak seribu undangan. Banyak maunya. Lagi pula, ini enggak repot-repot amat. Cuma sortir tamu yang mau diundang di akad sama resepsi saja yang agak bikin bingung."

Eros dan Alyka memang tidak mengundang banyak tamu. Hanya seratus undangan di mana sudah mencakup seluruh tamu dari dua keluarga dan beberapa teman dekat. Jumlah undangan itu disesuaikan dengan keinginan Alyka yang memilih menggelar acara pernikahan di halaman rumahnya di Jakarta. Bukan di Bali, Kepulauan Seribu, atau Labuhan Bajo seperti yang Eros usulkan hingga sempat membuat keduanya bertengkar.

"Iya ... iya .... Terserah kamu, Sayang." Eros melepaskan belitan tangannya pada perpotongan leher Alyka. Dia menegakkan tubuh, lalu memutar tungkai menuju pantry. Dia mengambil nasi goreng kambing yang sudah dipindahkannya ke piring.

Sepulang mengambil undangan sore tadi, dia tidak sempat membeli makan di luar karena Alyka sudah uring-uringan ingin segera pulang untuk mandi. Alhasil, sembari menunggu Alyka membersihkan diri, Eros mengotak-atik ponselnya untuk memesan food delivery. Pilihannya jatuh pada nasi goreng kambing.

Eros membawa satu porsi nasi goreng kambing itu ke sofa. Dia menyimpan bokong di sebelah Alyka. Tangannya sigap menyendok nasi goreng, kemudian mulai bersiap menyuapi Alyka.

"Makan dulu! Aku enggak mau pas hari-H kamu malah bikin nikahan kita pindah ke rumah sakit, bukannya di rumah kamu," titah Eros tak mau dibantah.

Tanpa melirik, Alyka membuka mulutnya lebar. Dia menerima suapan Eros sembari terus mengecek satu per satu nama yang menjadi list undangan akad maupun resepsi.

FINDING CINDERELLA | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang