FINDING CINDERELLA #33

19.3K 2.1K 132
                                    

Siang, Dears!

Apa kabar?

Respon kalian selalu luar biasa.
Terima kasih, ya!

Semoga bab ini lebih ramai lagi.

Vote, comment, dan share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!

















***

















Tidak ada yang membuat jantung Eros seperti tercabut paksa, kecuali melihat Naka melintasi lobi dengan sebelah pipi memerah. Keduanya sempat bersitatap walau sesaat. Pandangan remeh dan seringai tipis Naka menggelontorkan beberapa pikiran buruk dalam benak Eros. Di antara banyak kemungkinan buruk itu, ada satu yang bercokol kuat sehingga dia tak perlu menunggu lagi untuk menghampiri unit Alyka tergesa.

Naik ke lantai delapan belas semestinya tak butuh waktu lama. Sayang, perasaan tak menentu sukses mengubah waktu yang singkat tersebut menjadi waktu terlama dalam hidup Eros. Dia bahkan nyaris menggila hanya karena lift berhenti di beberapa lantai.

Eros berkali-kali memencet bel, tetapi Alyka tak kunjung membuka pintu. Bunyi bel yang kerap terdengar berubah menjadi gedoran mengkhawatirkan. Kendati begitu, Eros tetap tak mendapati Alyka. Pintu masih tertutup rapat. Tidak ada tanda-tanda Alyka bergegas muncul dan berakhir mengomelinya seperti biasa.

"Alyka, buka pintunya! Aku tahu kamu di dalam. Tolong buka pintunya, Ly."

Senyapnya sahutan Alyka justru membuat rasa khawatir Eros membuncah. Dia mulai bertanya-tanya bagaimana keadaan Alyka sekarang di dalam. Dia tidak ingin kejadian di Bali terulang.

"Alyka!" panggil Eros lagi disertai gedoran pintu ke sekian kali.

Kepalan tangan Eros hendak menyentuh pintu ketika ponselnya berdering. Dia merogoh saku celananya dan mengangkat panggilan dati nomor tak dikenal.

"Halo?"

"Halo, Mas Nayaka. Saya Sisil, tim creative Net TV dalam program Home Redecorating Interior Design. Saya ingin menginformasikan, lusa kita ada meeting pagi. Kebetulan Mbak AlykaExecutive Directorsendiri yang akan memimpin meeting. Bisa Mas Nayaka datang sebentar ke Net TV? Karena meeting ini sangat penting untuk menentukan konsep dan penjadwalan syuting pertama yang akan segera dilakukan."

Eros melirik sebentar pintu unit apartemen Alyka. Panggilan telepon dari Sisil memberikan Eros ide bagus. Dia akan memanfaatkan kesempatan itu untuk memancing Alyka keluar.

"Maaf, lusa jadwal saya sibuk. Bisa meeting-nya dimajukan besok pagi?" tawar Eros.

Dia tidak bisa menunggu lebih lama untuk memastikan keadaan Alyka. Instingnya mengatakan bahwa pembicaraan Naka dan Alyka tak berjalan baik. Jika sudah demikian, tidak ada jaminan wanita itu akan ke kantor besok. Alyka pasti sedang sama tidak baiknya dengan ekspresi Naka beberapa saat lalu. Jadi, Eros hanya perlu membuat Alyka memiliki alasan untuk menemuinya.

Lama tak terdengar persetujuan dari Sisil, akhirnya di menit kedua wanita itu menyahut, "Baik, Mas. Pukul sepuluh. Bagaimana? Mas Nayaka bisa?"

Bibir Eros membentuk sebuah garis asimetris. "Ya, saya akan datang. Pukul sepuluh."

Usai mendengar jawaban Eros, Sisil pun mengakhiri panggilan setelah mengucapkan terima kasih. Eros menyimpan kembali ponselnya. Dia memandang sebentar unit apartemen Alyka sebelum beranjak. Malam ini, dia memutuskan memberikan Alyka ruang. Mungkin, wanita itu memang butuh waktu untuk sendiri.

FINDING CINDERELLA | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang