13. Dark Magic

1.7K 342 28
                                    

Lelaki itu dipecat dari pekerjaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu dipecat dari pekerjaannya. Ini yang Gadis dapatkan dari menguping tangisan lelaki itu. Bukan itu saja, lelaki itu benar-benar dibuang dari pekerjaannya. Kecurangan yang dia lakukan untuk mendapatkan kekayaan tercium oleh orang-orang di dalam perusahaan itu. Akibatnya, mereka akan menarik semua simpanan yang dimiliki lelaki itu untuk membayar kerugian yang diakibatkan oleh negara. Lelaki itu memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya satu kali lagi. Jika memang dia tidak bisa melakukan apa-apa, maka dia akan dipenjara dan seluruh kekayaannya disita.

"Aku sudah berantakan, Sayang. Kenapa? Apa yang salah dari langkah kita? Bertahun-tahun kita melakukan semua ini dan nggak terjadi apa-apa. Kenapa sekarang jadi kayak gini? Kenapa kita nggak bisa mempertahankan? Sudah berapa banyak yang sudah kita korbankan? Kenapa masih kurang?" Lelaki itu meraung dan meratap di lantai rumahnya yang dingin. Dia tidak peduli lagi pada rambutnya yang rapi dan pakaiannya yang kusut karena berguling-guling di lantai. Di sampingnya, istrinya sama sedihnya. Perempuan itu juga meraung dengan nada yang sama, nada putus harapan.

"Apa kamu nggak melakukan hal yang salah pas kemarin? Apa kamu benar-benar memanggil makhluk itu untuk datang? Apa kamu sudah benar-benar menggosoknya?" tanya perempuan itu.

"Iya. Udah berapa kali, sih, aku lakukan? Masa iya aku salah? Nggaklah. Nggak mungkin aku salah. Semuanya sudah kulakukan sesuai urutan yang benar. Mau ngapain lagi emangnya."

"Ya, siapa tahu kamu buru-buru atau terbawa emosi sampai memikirkan dia saat akan membunuhnya."

"Ah! Wong pas numbalin ortuku aja aku santai."

"Kan bukan ortumu yang berjasa dalam hidupmu."

Lelaki itu mendesah keras, lalu mendengkus lagi dengan suara keras. "Seharusnya, semakin erat hubunganku sama Bibi ini, maka semakin besar keuntungan yang kita dapatkan. Perlindungan buatku juga seharusnya makin besar. Kamu lihat ini?" Lelaki itu menunjuk kepalanya. "Di kepalaku ada uban. Sialan, kan? Seharusnya aku nggak beruban. Seharusnya aku awet muda juga. Kenapa sekarang aku beruban, sial, miskin, dipecat, dan ... bangsat! Hancur semuanya!"

Perempuan itu berpikir sebentar. Dia menunduk untuk melindungi wajah dari bayangan lampu. Gadis sampai harus memiringkan wajah agar bisa melihat wajah perempuan itu lebih jelas. 

"Kenapa?" tanya lelaki itu yang sepertinya heran melihat istrinya diam dalam waktu lama begitu.

"Apa mungkin dia mengkhianati kita? Bisa jadi dia ... memiliki sesuatu yang ... lain yang lebih baik dari kita, terus berusaha menyingkirkan kita. Bisa saja ada orang yang memberikan tumbal lebih besar gitu."

"Ah! Kamu ini! Dia itu besar. Dia punya kekuatan yang besar. Kalau cuma selusin orang kayak kita, kekuatannya nggak akan habis. Kamu lihat sendiri gimana dia, kan? Dia itu bisa menelan manusia dalam sekali suapan. Kalau memang dia nggak suka sama kita, sudah dari kemarin kita ditelan sama dia. Lagi pula, kita yang punya lampunya. Orang lain yang manggil dia nggak akan bisa menyamai kekuatan kita. Ingat, pemegang lampunya akan menjadi pemiliknya, tuannya. Kita yang menguasai dia, Sayang."

The Runaway Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang