27. The Fate Won't Let Us

877 190 42
                                    

Juan menatap gadis itu dengan tatapan sayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juan menatap gadis itu dengan tatapan sayu. Matanya mengantuk luar biasa. Tubuhnya yang lelah bercampur dengan ketenangan luar biasa berada di samping gadis yang dia suka membuatnya merasa terpenuhi. Tidak ada lagi yang dia inginkan selain berbaring dan memejamkan mata.

Gadis juga sama. Dia membelai rambut Juan yang basah berkeringat dengan lembut, seolah setiap helaiannya begitu berarti untuknya. Setiap sentuhan yang Gadis berikan membuat lelaki itu tersenyum dan memejamkan mata. Juan begitu menikmati sentuhannya yang terasa benar-benar tulus.

"Kenapa kau mengikuti seleksi ini?" tanya Juan dengan suara berbisik. 

"Aku tidak tahu harus ke mana dan harus melakukan apa. Aku sendirian. Bertahun-tahun aku sendirian. Kukira dengan mengikuti seleksi ini aku bisa ... memiliki tujuan hidup."

"Orang tuamu?"

"Meninggal."

"Sebatang kara?"

"Iya."

"Bagaimana kau hidup selama ini?"

"Tinggal di rumah yang ditinggalkan keluargaku. Mereka juga meninggal. Mereka memiliki uang untukku, tapi lama kelamaan uang itu habis juga, kan? Aku tidak sekolah. Aku harus mencari sesuatu, pekerjaan atau yang lain untuk menyambung hidup."

"Lalu, kau memutuskan untuk mengikuti audisi ini?"

Gadis mengedipkan matanya untuk mengiakan. 

Juan membelai pipinya. "Kenapa kau tidak takut padaku? Semua orang takut padaku."

"Kenapa mereka takut padamu? Kau tidak buruk. Kau tidak jahat."

Juan mengerutkan dahinya sedikit. Awalnya dia pikir gadis ini hanya membuat-buat saja. Mungkin untuk mendapatkan keuntungan atau uang yang dimiliki Juan. Namun, sentuhan Gadis pada bekas lukanya membuat Juan merasa gadis itu benar-benar tulus mencintainya, bahkan setelah Juan menempatkan gadis itu pada kamar yang buruk ini.

Apa ada cinta yang begitu kuat hingga menyingkirkan kebencian?

"Kau akan tidur?" Gadis bertanya. "Tidurlah kalau kau ingin tidur. Aku tidak akan bisa tidur."

"Kenapa?"

"Aku tidak terbiasa tidur dengan orang lain. Mungkin aku akan membelaimu sampai aku terbiasa denganmu dan tertidur. Kau tampan sekali."

"Tampan? Dengan semua ini?"

"Apa kau berpikir semua luka itu buruk? Tidak. Lukamu indah. Aku menyukainya."

Indah?

Itu pujian yang aneh untuk sebuah luka. Juan tidak habis pikir. Bagian mana yang disebut gadis itu dengan indah. Dia bisa memikirkan kata lain untuk luka. Mungkin orang akan menyebutnya beruntung karena selamat dari maut dan hanya meninggalkan luka. Orang juga bisa menyebutnya jagoan. Tapi, indah? 

The Runaway Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang