"Ke mana ponimu?" tanya Ethan pada gadis yang duduk di sampingnya.
"Kau tidak lihat aku babak belur? Kau bertanya tentang poni?"
"Aku hampir tidak mengenalimu tadi."
"Kau merindukan poniku?" tanya gadis yang sedang mencari kotak obat di dasbor mobil itu. "Mana kotak obatmu?" tanyanya saat tidak menemukannya.
"Tidak ada. Ini mobil sewaan."
Monchin membanting laci sarung tangan di dasbor. "Sewa atau curi?"
"Sewa, tapi aku belum mmebayarnya."
"Miskin!"
"Rekeningku kosong. Aku yakin ada gadis tolol yang membobolnya."
"Tunjangan pacar. Lagi pula, aku yakin kau tidak hanya punya satu rekening."
Lelaki itu diam saja. Dia merogoh jaket yang dia letakkan di punggung kursi. Dengan satu tangan dia merogoh saku jaket itu dan mengeluarkan pastik kecil berisi botol spray dan botol kecil berisi beberapa pil. Dia memberikan benda itu pada Monchin.
"Aku harus membayar bantuanmu ini," kata Monchin senang mendapatkan barang-barang itu. "Bagaimana kalau oral? Aku akan memuaskanmu. Kau menyetir saja!"
"Jangan berani-berani!"
Monchin tertawa. Dia menelan dua pil dari botol kecil itu tanpa air putih, lalu membuka pakaiannya tanpa malu di depan Ethan untuk menyemprotkan isi botol spray itu ke tubuhnya.
Dia mengerang karena rasa perih yang menusuk saat obat dalam botol spray itu menyentuh kulitnya. Dengan napas terengah dia menahan rasa sakit yang lebih mengerikan lagi saat merasakan obat dalam botol itu menyerap masuk sampai ke tulang rusuknya, memperbaiki dengan instan semua kerusakan di sana.
"Tolong, aku tidak bisa," kata Monchin pada Ethan sambil menyerahkan botol itu lagi.
Dengan satu tangan, Ethan menyemprot beberapa titik lagi untuk menyembuhkan luka pada tubuh Monchin. Dia sendiri bisa merasakan sakit yang diderita gadis itu. Dalam dirinya ada rasa takjub karena gadis itu masih bisa menggodanya walau sedang luka parah seperti itu.
Spray itu berisi beberapa jenis obat sekaligus, buatan Blackwell tentu saja. Obat yang ada di dalamnya bisa menyembuhkan semua luka yang ada di dalam tubuh selama sel dan jaringannya masih menyatu dan bisa dijalin ulang kembali. Obat yang diminum oleh Monchin menyembuhkan dari dalam. Sebuah terobosan baru untuk luka-luka perang yang dibuat untuk pasukan persaudaraan tanpa nama yang semakin sering bersinggungan dengan pasukan organisasi kegelapan.
Tentu saja Monchin yang mencurinya beberapa tahun lalu dari tangan seorang lelaki tampan Blackwell yang jatuh cinta padanya. Dengan iming-iming kenikmatan tubuhnya, lelaki itu mau memberikan apa saja padanya.
Monchin terus mengerang dengan tubuh berkeringat dingin saat obat itu mulai bekerja lebih dalam. Debar dalam dadanya meningkat. Napasnya sampai tersengal seperti orang yang baru kembali dari kedalaman lautan.
Ethan menyemprotkan lagi spray ke beberapa titik lainnya. Monchin memegang tangan Ethan, meminta dukungan kekuatan untuk menahan rasa sakit yang semakin bertambah.
Ethan yang tidak tega melihat gadis itu, menghentikan mobil di antara pepohonan dan batu besar di samping kiri jalan. Dia memegang kedua tangan Monchin dan membisikkan kalimat yang dia pikir bisa menjadi mantera, "Kau akan baik-baik saja, Agni. Kau akan baik-baik saja."
Tubuh Monchin semakin terasa bergetar. Dia menahan jeritan saat tulangnya yang patah kembali ke posisi semula, lalu luka di paru-parunya yang sobek kembali menutup.
Ethan memeluknya dengan erat, berharap bisa mengambil sedikit rasa sakit yang diderita gadis itu. "Kau akan baik-baik saja, Agni. Kau akan baik-baik saja," bisiknya lagi dengan suara memohon pada Tuhan agar menyembuhkan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Runaway Girl (On Going)
Mystery / ThrillerJuan Butoijo menjadi yatim piatu setelah kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orangtuanya. Pada saat yang sama, dia mendapatkan luka pada wajahnya, luka yang membuatnya merass tidak menarik. Gadis-gadis hanya menginginkan hartanya saja. Memangnya...