Dokter berkata semua tanda vital yang ada pada Gadis normal. Dia tidak punya masalah sama sekali. Justru ini yang membuat dokter itu bingung. Karena masa lalu gadis yang diperkosa oleh orang jahat, dokter meminta Gadis melakukan tes darah.
"Siapa tahu gadis hamil," kata lelaki baik hati itu dengan wajah sedih, merasakan kepiluan yang mungkin dialami oleh bibinya.
"Dia belum menstruasi. Dia masih kecil banget," protes ibunya.
"Ya, namanya cuma mengira-ngira aja. Memang lebih baik diperiksakan biar jelas penyebabnya," katanya lagi, mencoba membawa pada pemikiran yang lebih logis.
Dengan jantung bergetar ibunya menunggu hasil tes darah. Hampir saja dia melompat girang saat membaca kalau kondisi Gadis tidak apa-apa. Tidak ada yang salah. Dia juga tidak hamil.
"Ini justru merupakan tanda tanya, Bu. Anak ibu muntah terus-terusan dan demam tinggi sampai gemetar begini, tapi tidak menunjukkan tanda kelainan pada darah dan urinnya. Trombosit dan leukositnya bagus, tidak ada tanda infeksi atau penggumpalan darah. Justru ini yang membuat saya jadi bertanya-tanya. Aneh," ucap dokter itu sambil memegangi dagunya. "Begini saja. Anak Ibu saya kasih obat penurun demam dan multivitamin. Sebisa mungkin jangan dikasih makanan yang mengandung pengawet buatan dan makanan pabrikan gitu ya, Bu. Anaknya makan real food dulu aja. Kita observasi selama satu minggu ini. Kalau demamnya tidak juga turun atau bahkan tambah parah, Ibu bawa ke sini lagi, ya?"
Ibu melihat anak gadisnya dengan tatapan bingung. Gadis sekarang sedang berbaring seperti orang kedinginan di tempat tidur rumah sakit. Dia memakai jaket tebal milih tuan rumah mereka, tapi kelihatannya tidak cukup. gadis masih tetap kedinginan.
Sepulang dari rumah sakit, Tuan rumah mengajak mereka mampir ke mini market untuk membeli beberapa makanan yang mungkin disukai Gadis. Katanya, "Kalau memang Gadis kecapekan dan butuh kesenangan, beginilah cara menyenangkannya. Jangan pikirin omongan dokter. Dia nggak tahu caranya nyenengin anak."
Mereka membawa pulang satu kantong besar besar mainan, baju, dan makanan ringan. Semua itu membuat Gadis tersenyum kecil dan berterima kasih, tapi kegalauan masih menggelayut dalam hatinya. Secara sembunyi-sembunyi, dia terus memperhatikan tuan rumahnya yang berbau busuk itu. Dia bertanya sendiri, apakah aroma busuk itu benar-benar berasal dari dalam dirinya atau lelaki itu hanya memiliki masalah dengan bau badan. Tidak sopan kalau Gadis sakit hanya karena bau badan orang lain, apalagi kalau orangnya sangat baik padanya.
Setelah turun dari mobil, Nyonya rumah berbisik pada suaminya, menjelaskan sesuatu dengan suara pelan yang tidak didengar Gadis. Mulanya, suaminya terlihat marah apda istrinya, tapi kemudian istrinya minta maaf dan memberikan alasan. Setelah itu, suaminya mengembuskan napas panjang dan menggeleng pasrah.
Gadis tahu benar gerak tubuh orang dewasa. Dia sering sekali membayangkan bisa tahu arti gerak tubuh kode rahasia ayah dan ibunya. Pada saat-saat tertentu mereka memberikan kode yang tidak dimengerti Gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Runaway Girl (On Going)
Mistério / SuspenseJuan Butoijo menjadi yatim piatu setelah kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orangtuanya. Pada saat yang sama, dia mendapatkan luka pada wajahnya, luka yang membuatnya merass tidak menarik. Gadis-gadis hanya menginginkan hartanya saja. Memangnya...