Lelaki itu marah bukan main. Bukan hanya karena laboratorium yang telah dikagumi dan dipertahankannya seumur hidup itu meledak, tapi juga karena satu-satunya gadis yang diinginkannya setengah mati ternyata memilih mengkhianatinya. Gadis itu lari bersama laki-laki yang tidak punya bekas luka, tidak menjijikkan seperti dirinya.
Kesedihan yang berpadu dalam kemarahan dalam hatinya begitu mendidih saat melihat rombongan pemberontak itu keluar dari bangunan yang telah meledak itu. Gadis ada di sana, duduk di dalam mobil hitam antipeluru yang dikendarai The Order.
Juan mengenal mereka. Keganasan The Order dalam membela orang-orang yang mereka pikir berada di pihak rakyat sudah terkenal dan menjadi mimpi buruk di mana-mana. Juan hanya tidak menyangka empat puluh laki-laki itu akhirnya memilihnya sebagai sasaran.
"Sudah tahu di mana mereka?" tanya lelaki itu pada Markin Belvis, pemimpin agensi militer swasta Belvis Landis Millitary Company. Dia tidak ingin kepalang tanggung. Dengan membayar perusahaan militer besar ini, dia ingin segera menemukan mereka, menghancurkan mereka, dan membawa gadisnya pulang. Ada sesuatu di dalam relung hatinya yang merasa hubungan dengan Gadis masih bisa diperbaiki.
Dia ingin memperbaiki hubungan dengan Gadis. Dia ingin merasakan cinta itu lagi.
Konyol!
Kenapa juga dia mempertahankan cinta pada gadis yang jelas-jelas megkhianatinya?
Sayangnya, dia juga tidak bisa menjawab pertanyaan ini. Dia juga tidak tahu kenapa dia masih begitu mendambakan Gadis. Hatinya sangat sakit melihat pengkhianatan gadis itu, tapi dia tetap menginginkannya. Dia tetap mendambakan gadis itu.
"Kami masih terus mencari. Tidak pernah ada yang berhasil menemukan mereka. Jika memang kami berhasil menemukan mereka, kami akan menjadi yang pertama dalam sejarah," lapor anak buahnya.
Juan tidak peduli itu. Dia tidak peduli apa pun lagi, pun ketika Newman mengamuk dan meminta pertanggungjawabannya. Dia benar-benar tidak peduli.
Pikirannya hanya menuju pada satu orang yang sekarang mungkin sudah membocorkan segala-galanya pada The Order.
"Mereka menculik seorang gadis," kata Juan dengan suara bergetar. "Aku ingin kalian menemukan gadis itu sekarang juga. Aku ingin kalian membawa gadis itu padaku secepat kalian bisa."
Tangannya terkepal. Bara di dalam dirinya menyala, membakar pikirannya. Tidak ada air yang bisa mendinginkannya. Tidak ada yang bisa menenangkannya.
Sementara itu, jauh di dalam gua, di dalam perut pegunungan besar, Gadis dan empat puluh satu laki-laki lain turun dari mobil antipeluru mereka. Gadis nyaris tidak berkedip melihat gua besar yang mereka masuki. Gua itu bukan seperti gua alami yang banyak dia lihat dalam film dokumenter atau dalam film fiktif biasa. Gua itu seperti bagian dalam sebuah gedung yang luar biasa besar. Lampu-lampu neon besar tergantung dan berbaris di langit-langit yang luar biasa tinggi. Gadis memperkirakan tingginya mungkin mencapai sepuluh atau lima belas meter. Kata laki-laki yang ada di sampingnya, langit-langit tinggi sangat penting untuk menjaga pasokan udara agar tetap stabil sehingga mereka tidak mati karena kehabisan udara di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Runaway Girl (On Going)
Mystery / ThrillerJuan Butoijo menjadi yatim piatu setelah kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orangtuanya. Pada saat yang sama, dia mendapatkan luka pada wajahnya, luka yang membuatnya merass tidak menarik. Gadis-gadis hanya menginginkan hartanya saja. Memangnya...