"Jangan tolol, Gadis! Jangan jadi murahan! Tidak semua laki-laki ganteng yang tersenyum padamu itu suka sama kamu. Dia cuma bersikap ramah saja. Dia mungkin akan seramah itu jua pada cewek lain yang menatapnya di antara kerumunan laki-laki. Jangan terlalu besar kepala. Jangan GR! Jangan berpikiran yang aneh-aneh!"
Gadis berusaha memarahi diri sendiri begitu dia sampai di kamar. Dia memukul kepala dan berkali-kali memberikan nasihat yang sama agar dirinya tidak lagi bermain api dengan lelaki yang terlihat lebih bermartabat darinya.
Dia sadar benar kalau dia hanyalah gadis biasa, sama sekali tidak punye kelebihan, sama sekali tidak memiliki kemampuan yang bisa dibanggakan selain menjadi masalah dan beban bagi orang lain. Sudah seharusnya dia hanya diam di kamar ini, mengurus urusannya sendiri dan tidak memikirkan soal percintaan dengan siapa pun.
"Tugasku hanyalah membesarkan anak ini. Tugasku hanyalah melahirkan dengan selamat dan memikirkan apa yang akan kulakukan agar masa depan anak ini lebih baik dariku. Sudah, Gadis! Jangan memikirkan apa pun lagi! Jangan berkhayal yang tidak-tidak soal lelaki yang membawakanmu sepatu kaca. Nggak ada yang seperti itu di dunia ini. Kamu harus bisa menjadi diri sendiri dan menyelesaikan masalahmu sendiri."
Gadis berkata lagi pada bayangannya di cermin. Dia merasa sedang menasihati diri sendiri, satu-satunya yang dia lakukan belakangan ini, saat tidak bisa menemukan teman yang bisa diajaknya berbicara.
Dia menatap wajahnya sendiri di cermin. Dia melihat sosok gadis muda yang wajahnya terlihat lelah sampai nampak lebih tua daripada usia aslinya. Dia melihat gadis muda yang seharusnya berada di dunia luar, berpetualang atau memiliki teman akrab seperti anak-anak remaja lainnya. Sayangnya, gadis itu terjebak di bawah tanah yang gelap, bersama laki-laki yang tidak akan menjadi kekasih atau temannya hanya karena satu kesalahan.
Kesalahan itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya, kesalahan yang mengubah segalanya, merusak segalanya.
"Kenapa aku nggak berpikir panjang? Kenapa aku benar-benar terpesona pada ketampanannya? Kenapa aku nggak mengingat apa yang dikatakan Ibu? Kenapa aku nggak belajar dari masa lalu? Bukannya aku seharusnya tahu kalau laki-laki itu hanya menginginkan hiburan dan kepuasan? Harusnya aku sadar kalau laki-laki itu hanya menginginkan kehangatan. Setelah itu, perempuan hanya sekadar pajangan untuknya. Cinta sejati hanya dimiliki oleh laki-laki yang sudah mati. Nggak ada laki-laki yang punya cinta itu. Nggak ada sama sekali," bisik Gadis pada dirinya sendiri sebelum mulai tergugu dalam tangisan yang luar biasa.
Dia kesepian. Dia tahu.
Rasa sepi yang dulu akrab sekali baginya sekarang jadi terasa makin menyakitkan dengan kondisi kehamilan besarnya. Dia sangat ingin memiliki satu saja teman, bukan kekasih pun tak apa. Dia ingin sekali memiliki seseorang yang bisa diajak berbicara.
Dalam kondisi seperti ini dia ingin seorang saja teman yang bisa diajak berbicara seperti Kane dulu. Sayang sekali, semua orang di sini sedang sibuk menyiapkan penyerangan, penyerbuan untuk menyerang platform kilang minyak lepas pantai, yang digunakan oleh agen-agen Mossad untuk menahan orang-orang penting dari persaudaraan, juga pejuang penentang dominasi kaum elite lainnya, akan dilakukan sesegera mungkin. Penyerangan besar-besaran inilah yang membuat Denzel turun tangan untuk membantu kepemimpinan baru Easton. Semua lelaki hanya memikirkan tentang rencana penyerangan ini.
Hal terakhir yang dia dengar dari Denzel pada Easton hanyalah, "Jangan pernah pikirkan apakah orang-orang dalam persaudaraan itu akan memberikan kita terima kasih atau tanda jasa atau tidak sama sekali. Kita tidak bergerak karena bintang jasa. Kita bergerak karena kita memiliki tujuan hidup, menyelamatkan bumi ini, demi anak dan cucu kita. Kita bertujuan untuk menghancurkan orang-orang kaya, kapitalis, dan orang-orang yang merasa memiliki dunia, demi anak dan cucu kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Runaway Girl (On Going)
Misterio / SuspensoJuan Butoijo menjadi yatim piatu setelah kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orangtuanya. Pada saat yang sama, dia mendapatkan luka pada wajahnya, luka yang membuatnya merass tidak menarik. Gadis-gadis hanya menginginkan hartanya saja. Memangnya...