Laboratorium Butoijo Corps. itu sangat bagus. Gadis tidak berhenti kagum sejak pertama kali menjejakkan kaki di gedung itu. Dari luar, gedung itu terlihat seperti gedung biasa dengan banyak kaca gelap dan panel-panel dinding luar berwarna hitam pekat. Kesan anggun dan keras terasa dari bagian luar gedung itu. Bagian atasnya yang dibuat menjorok ke luar memberikan seni arsitektur dan kehebatan teknisi yang mendirikan bangunan tersebut. Bangunan yang dari luar terlihat hanya enam tingkat itu sebenarnya menyimpan banyak rahasia di bagian bawah tanah yang masih tiga tingkat lagi ke bawah.
Petugas yang ada di laboratorium itu juga terlihat hebat. Semuanya berwajah cantik dan tampan. Yang laki-laki rambutnya dipotong cepak atau ditata dengan jel ke arah belakang. Yang perempuan rambutnya dicepol ketat di tengkuk.
Pakaian mereka serba putih. Yang laki-laki menggunakan pakaian berkerah tinggi dan yang perempuan menggunakannsetelah rok pendek yang di bagian dalamnya memakai celana ketat putih. Warna itu menunjukkan kalau mereka bersih. Dari keterangan yang ada pada diagram pengarahan di sebelah resepsionis, begitulah seragam semua orang yang ada di tempat ini. Pakaian tersebut juga hanya untuk sekali pakai, terutama yang berada di daerah berbahaya yang terkontaminasi.
Gadis-gadis yang mengikuti program Butoijo terlihat mencolok karena perbedaan pakaian dan gaya ini. Mereka berpakaian warna-warni, bahkan ada yang memakai pakaian seksi untuk menarik perhatian. Aroma mereka pun beragam. Yang sama hanyalah tujuan mereka dan dari mana mereka berasal.
Mereka semua sama, dari keluarga menengah yang ingin cepat kaya dan dari keluarga miskin yang tak tahan dengan kemiskinan. Tidak ada gadis kaya yang mau merelakan rahim dan tubuhnya untuk satu juta dolar. Semua orang tahu hamil dan melahirkan bernilai lebih dari satu juta dolar. Tubuh yang rusak, hormon yang tidak stabil, nutrisi yang habis, dan emosi yang berantakan seharusnya dihargai lebih dari itu. Tidak ada gadis normal yang ingin melakukannya tanpa cinta. Namun, cinta tidak berarti apa-apa bagi gadis miskin. Cinta tidak bisa mengenyangkan perut mereka dan perut keluarga, apalagi di Ibukota sedang ada PHK besar-besaran sejak Butoijo dan Newman mengganti semua karyawannya dengan sistem robotik yang lebih mudah dikendalikan. Banyaknya pengangguran membujuk mereka untuk melakukan lebih banyak pengorbanan. Menjadi ibu pengganti tentu lebih mulia daripada menjadi pelacur jalanan yang rentan terkena penyakit menular seksual.
"Pendaftar harap berdiri di jalur sebelah kiri. Tolong berbaris dalam dua baris panjang!" Seorang perempuan yang membawa pengeras suara portabel dan tablet di pelukannya tersenyum sambil terus memberikan instruksi pada pendaftar program tersebut.
Gadis menurut ketika diarahkan ke sana-ke mari. Dia lebih sibuk mengingat-ingat kalau namanya adalah Ariel. Beruntung sekali, Ariel tidak menuliskan nama keluarga Seasong di sana. Tidak akan ada yang tahu kalau dia memakai identitas Ariel.
Setelah berbaris dalam dua barisan panjang yang meliuk-liuk, mereka mengantre masuk ke ruangan besar. Aula laboratorium itu telah disulap sebagai barak tempat mereka menginap. Penyelenggara tidak mengizinkan peserta yang telah mendaftar pulang. Mereka semua diharusnya menunggu di laboratorium sampai proses seleksi selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Runaway Girl (On Going)
Mystery / ThrillerJuan Butoijo menjadi yatim piatu setelah kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orangtuanya. Pada saat yang sama, dia mendapatkan luka pada wajahnya, luka yang membuatnya merass tidak menarik. Gadis-gadis hanya menginginkan hartanya saja. Memangnya...