"Dengar, kami tidak akan melakukan hal buruk padamu. Tidak akan. Kau tahu bagaimana kami bekerja, bukan? Kami hanya ingin mengajukan beberapa pertanyaan padamu. Apa kau mengerti?"
Gadis yang mulutnya masih ditutup itu mengangguk beberapa kali. Dia tahu benar kalau mereka tidak akan melakukan hal yang kasar pada perempuan. Dia sudah hidup cukup lama untuk mengetahui siapa dan bagaimana karakter mereka. Dia hanya perlu menurut saja.
"Aku ingin tahu kenapa Ethan masuk ke safe house," tanya lelaki itu lagi. "Dia mengatakan sesuatu?"
Gadis menggeleng. "Dia mencari sesuatu. Aku tidak tahu apa, tapi dia benar-benar mencarinya."
"Gadis itu juga?"
"Mereka seperti tak terpisahkan."
Lelaki itu melihat temannya, tapi tidak memberikan tanda apa pun. Ekspresi mereka tetap sama.
"Mereka mengatakan sesuatu? Hal lain?"
Gadis mencoba berpikir, bukan untuk mengingat-ingat yang mereka lakukan, tapi untuk mempertimbangkan apa dia akan memberitahukan pada lelaki ini tentang dua orang baik yang begitu berjasa pada hidupnya. Demi sisi baik yang masih dia pertahankan, dia memilih untuk menggeleng.
"Mereka bertengkar sepannang waktu. Mereka meributkan banyak hal. Gadis itu meminta Ethan menciumnya, tapi Ethan menolak melakukan itu."
Beberapa lelaki itu tertawa mengejek. Kelihatannya mereka juga tahu tentang perseteruan pasangan berbeda usia itu.
"Apa sebelumnya Ethan bagian dari The Order?" Gadis bertanya saat anaknya bergerak di gendongannya.
"Ya. Tadinya. Dia yang terbaik. Dia melakukan kesalahan yang membuat kami tidak bisa menerimanya lagi."
"Apa?"
"Kebohongan. Kami tidak tahu kebohongan apa lagi yang dilakukannya. Dia sangat cerdas. Dia bisa menipu poligraf. Semua tes menunjukkan kalau dia benar."
"Bagaimana kalau dia memang benar?"
"Kami memiliki bukti yang sangat kuat tentang kebohongannya. Kami juga tahu kebohongan yang dia buat untuk gadis itu, kebenaran yang disimpannya."
Lelaki itu berdiri, lalu memberikan tanda dengan wajahnya pada teman-temannya. Dua lelaki membuka pintu dengan pelan, lalu keluar diam-diam. Lelaki yang berbicara dengan Gadis berbalik lagi menatap ibu muda itu.
"Kau akan melakukan sesuatu pada ayah anak itu?" tanya lelaki itu lagi.
Gadia menggeleng. "Anak ini tak punya ayah. Dia hanya punya aku."
"Di mana kau akan tinggal?"
"Entahlah. Aku belum memutuskan. Ethan menyelesaikan pembayaran untuk rumah sakit ini selama satu minggu ke depan."
"Itulah yang membuat kami datang. Kami melihat aktivitas kartu debitnya. Apa dia akan datang lagi?"
"Tidak. Dia berkata akan pergi jauh bersama gadis itu," jawab Gadis dengan meyakinkan sekalipun sebenarnya dia tidak benar-benar yakin kalau keterangan yang dia berikan benar.
"Apa lagi yang mereka rencanakan?"
"Mereka akan mengganggu The Order?"
"Jujur saja. Aku dan semua tim tidak tahu apa yang disembunyikan lelaki itu. Kami tidak bisa membaca pikirannya sama sekali. Dia melewati semua tes kami, bshkan dengan setum kejujuran. Aku tidak tahu, dia memang orang yang jujur atau dia orang yang sangat kuat dalam menyimpan rahasia. Yang jelas, selama kami tidak tahu siapa dia, kami tidak akan memberinya kesempatan untuk masuk ke dalam tubuh The Order."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Runaway Girl (On Going)
Mystery / ThrillerJuan Butoijo menjadi yatim piatu setelah kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orangtuanya. Pada saat yang sama, dia mendapatkan luka pada wajahnya, luka yang membuatnya merass tidak menarik. Gadis-gadis hanya menginginkan hartanya saja. Memangnya...