15. Stand for Life

1.7K 385 39
                                    

Perempuan itu membelai kepala Gadis dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perempuan itu membelai kepala Gadis dengan lembut. Di tangannya ada sisir sikat berwarna hitam dengan bentuk yang bagus, terlihat sekali kalau harganya sangat mahal. Bibir perempuan itu tersenyum bahagia, seolah melihat Gadis adalah hal yang paling indah dalam hidupnya. Dia mengucapkan kata-kata indah pada Gadis agar anak itu merasa tenang. Perempuan itu tahu benar kalau Gadis sedang ketakutan. Gadis sudah melihat upacara yang mereka lakukan semalam. 

Anak itu tidak perlu menjelaskan banyak. Perempuan cantik itu tahu dari tatapan penuh ketakutannya. Lengah sedikit, Gadis akan lari dari rumah itu. Tugasnyalah untuk menenangkan hati gadis.

"Aku punya cerita," kata perempuan itu sambil menyisir rambut Gadis yang sudah panjang. Perempuan itu berhati-hati mengeringkan dan menyisir rambutnya karena masih setengah kering. Gadis baru saja dimandikan dengan air hangat dan sabun wangi tadi. 

"Dulu, ada seorang laki-laki yang tampan sekali. Lelaki itu cerdas dan sedikit licik. Dia baru saja masuk sebagai pegawai honorer di perusahaan milik negara. Lelaki itu berkenalan dengan gadis cantik anak orang kaya, anak pejabat yang berpengaruh di kota. Pejabat itu akan menjadi gubernur hingga makin jauhlah jarak antara dirinya dengan gadis itu. Seharusnya lelaki itu tahu, tidak ada orang tua yang melepas anak gadisnya pada pemuda miskin."

Perempuan itu melihat wajah Gadis di cermin. Gadis menunggu kelanjutan ceritanya. Tidak ada anak kecil yang menolak mendengarkan cerita.

"Lelaki itu terlanjur jatuh cinta dengan gadis manis itu. Cinta sudah tidak bisa dicabut dari hati mereka. Dia memang duafa, tapi hatinya kaya akan rasa pada anak raja. Dia bersumpah akan melakukan apa saja demi bisa mendekati, bahkan menikahi gadis itu. Beruntung, gadis itu juga mencintai lelakinya. Namun, mereka tentu saja tidak akan bisa bersatu. Mereka berasal dari kelas sosial berbeda. Secinta apa pun gadis itu pada kekasihnya, mereka tidak akan pernah bisa bersama dalam pernikahan. Ayahnya tidak akan pernah setuju. Padahal tanpa restu Ayah, pernikahan tidak akan bisa sah."

Perempuan itu berhenti sebentar untuk mengeringkan lagi rambut Gadis dengan menepuk-nepuk rambutnya menggunakan handuk. Setelah dirasanya cukup, kembali dia menyisir rambut hitam berkilau itu. 

"Lelaki itu mencari akal, bagaimana cara mencapatkan hati ayah gadisnya? Setelah lama berpikir, lelaki itu akhirnya menemukan jalan pintas yang terpaksa dia lalui karena sudah tidak tahan ingin menikahi kekasih hatinya, tapi keberuntungan tidak juga datang, Lelaki itu meminta bantuan setan. Dia memanggil jin agar membantunya mewujudkan keinginannya. Dia mendapatkan lampu sumbu kuno dari timur tengah yang bisa mengeluarkan jin dan mengabulkan tiga permintaan."

"Tiga permintaan?"

"Ya. Tiga. Hanya tiga. Namun, lelaki cerdas itu membuat permintaan yang luar biasa. Pada permintaan pertama, dia berkata, 'aku mau kami jadi jinku selamanya agar mengabulkan semua permintaanku sampai akhir hayat.' Jin itu sepakat, tapi meminta bayaran sebagai gantinya."

"Apa bayarannya?"

"Nyawa manusia."

Gadis menelan ludah. Dia melihat perempuan itu makin lama terlihat makin sedih. Walau nada bicaranya ceria dan menyenangkan, tatapannya tetap kosong.

The Runaway Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang