Tell your heart that the fear of suffering is worse than the suffering itself. And that no heart has ever suffered when it goes in search of its dreams
—Paulo Coelho◀❇❇✳❇❇▶
Sebagai penggemar setia, Jihan tidak pernah absen mendengar lagu dari musisi Project Pop minimal sekali sehari. Tidak peduli apapun kondisinya, lagu-lagu Project Pop ibarat teman dekat yang selalu ada setiap kali Jihan butuh. Kucing, piano, lagu, itu semua bisa dijadikan metafora darah yang harus mengaliri jantung agar Jihan tetap bertahan hidup.
Kali ini, giliran Dangdut Is The Music Of My Country yang mengoloni kamar berwangi maskulin tersebut. Warna rocknya yang menjadi gradasi bersama irama khas pantura tak jarang membuat Jihan menggerakan badannya terbawa suasana.
Siapa tidak mengakui perbedaan
Tidak pernah diajari di skolahan
Semua orang macam-macam diciptakan
Cakep atau jelek smua punya perasaanAda orang Batak, ada orang Jawa
Ada orang Ambon, ada juga orang Padang
Ada orang Menado, ada orang Madura
Ada orang Papua, nggak disebut jangan marahLagu berikut mengisahkan tentang beragam perbedaan yang tak menjadi penghalang untuk bersatu. Project Pop tidak pernah gagal menyampaikan makna lagunya via lirik-lirik menghibur.
Selain Joe Hisaishi, Project Pop juga menjadi sosok yang mendorong semangat Jihan untuk jadi musisi di masa depan. Anak itu sudah mendengarkan lagu-lagu Project Pop sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Hingga sekarang, ia jarang sekali merasa bosan dengan Project Pop.
Di depan Jihan, terdapat barisan-barisan lirik yang baru saja dibuat secara otodidak. Sebuah ide datang bagaikan angin yang berhembus, halus dan mendarat mulus di dalam benak. Imajinasi tidak pernah gagal menuntun Jihan mengambil selembar kertas dan pena untuk menulis lagu. Selain itu, Jihan juga mendistraksikan semua rasa hatinya ke dalam karya berikut.
Sedih, senang, maupun sisi egoisnya. Semua tumpah ke rentetan-rentetan kata yang akan diliput nada dan iringan musik. Kendati, hampir sebagian besar yang tercurah adalah kamuflase dari luka dan rasa terima kasihnya kepada para puan yang menetap di hidup Jihan.
Dancing through a dream underneath the stars
Laughing 'til the morning comes
Everyone that leaves has a heavy heart
Oh, Wonderland I loveJihan membenturkan kepalanya ke meja belajar lantaran otaknya tak kuasa berpikir jernih. Kejadian ini sudah repetitif Jihan alami, masa dimana ia putus akal hingga lirik mogok ditengah jalan. Salah satu faktor mengapa Jihan membuang kertasnya ke tempat sampah.
"Gini amat jadi orang setengah-setengah." Jihan mencibir diri sendiri. Sekonyong-konyong ia mengangkat kepalanya secepat kilat dan berjoget menikmati lagu Project Pop yang terus melantun.
"Apakah yang dapat menyatukan kita
Salah satunya dengan musik
Dangdut is the music of my country..." Jihan bernyanyi dengan suara seraknya yang mengudara."HOBAH!!" pekiknya. Sebelum akhirnya pintu didobrak kuat hingga Jihan terlonjak dan latah bicara, "KAMBING—"
Jihan berpaling, hanya untuk menemukan pria paruh baya sedang melangkah kearahnya dengan air muka galak. Impulsif Jihan meremat segala kertas yang ada di atas meja dan melemparnya ke tempat sampah. Musik dimatikan, detak jantungnya berpacu dua kali lipat ketika Ayah menunjukan kertas logo sekolah ke depan wajah Jihan.
"Malu-maluin!" cerca Ayah
Sebuah surat peringatan tentang kelakuan berandal Jihan di sekolah. Mulai dari hobi madol, merokok dibawah umur, dan sering manipulasi nilai mingguan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monochrome
Teen Fiction❝There is only one thing that makes a dream impossible to achieve: the fear of failure.❞ -Paulo Coelho Kata mereka, masa remaja adalah masa dimana puan mengalami proses panjang agar menjadi kesatuan yang lebih utuh lagi. Tapi bagi Jihan, masa remaja...