Jayden menghentikan mobilnya di bawah pohon yang cukup rindang, ia merenggangkan badannya yang terasa sedikit kaku karena menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam demi mendatangi tempat ini.
"Sayang, kita udah sampai," ujar Jayden namun tak mendapatkan balasan apapun, ia kemudian melirik pada kursi disampingnya lalu tersenyum kecil saat mendapati Bella yang tertidur dengan posisi menghadap ke arahnya.
Jayden mengambil ponselnya dari dashboard dan dengan cepat memotret penampakan sang kekasih yang tertidur dengan pulas. Setelah puas dengan hasil jepretannya, Jayden mengulurkan tangannya mengusap pipi kemerahan Bella, kekasihnya ini pasti merasa bosan karena perjalanan mereka yang begitu lama hingga akhirnya jatuh tidur.
Merasa tidak tega untuk membangunkan tidur nyenyak sang kekasih, Jayden memutuskan untuk keluar terlebih dahulu dari mobil. Suara ombak langsung menyapa pendengarannya begitu ia keluar, menghirup napas dalam-dalam dengan kepala mendongak menatap langit yang berwarna biru cerah.
Jayden menolehkan kepalanya dengan cepat saat mendengar pintu mobil yang ditutup, senyumnya kembali terulas saat melihat Bella yang keluar dari mobil dengan kedua matanya yang menyipit.
"Udah bangun? Bagaimana tidurnya?" tanya Jayden sembari membenahi surai Bella yang sedikit berantakan akibat tidurnya tadi.
Bella mengangguk kecil ditengah-tengah rasa kantuknya, kesadarannya belum kembali sepenuhnya, "nyenyak, tapi punggung aku agak sakit."
"Itu karena kamu tidur sambil posisi duduk tadi."
Bella mengangguk kecil, ia mengusap telinganya karena suara bising yang terus terdengar bersahutan, "kenapa berisik banget sih?"
Jayden tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan kekasihnya. Ia menangkupkan kedua tangannya pada wajah Bella lalu mengarahkannya pada pemandangan laut lepas, membuat kedua netra madu kekasihnya membulat.
"Wah!" seru Bella sembari menutup mulutnya dengan sebelah tangan, "kita lagi ada di pantai?"
Jayden mengangguk kecil, sebelah tangannya mengusak gemas surai sang kekasih yang terlihat begitu antusias.
"Ya, gimana? Kamu suka nggak?" tanyanya yang dibalas anggukan semangat oleh sang kekasih.
"Suka! Aku boleh kesana nggak?" tanya Bella sembari menunjuk laut lepas didepan mereka. Ia memekik kecil saat sang kekasih menganggukkan kepalanya, ia langsung berlari dengan semangat mendekati bibir pantai.
"Sayang, sepatunya di lepas dulu," ujar Jayden memperingatkan sang kekasih yang kini asik bermain dengan ombak, melangkah maju saat ombak bergerak mundur lalu melangkah mundur saat ombak bergerak maju.
Bella mengabaikan perkataan Jayden dan memilih untuk melanjutkan kegiatannya, ia baru saja akan menyentuh air laut untuk mencicipi rasanya sebelum lengannya ditarik hingga membuatnya mau tak mau bergerak mundur.
"Kenapa?" keluh Bella yang merasa tak senang karena kegiatannya yang diganggu. Ia menundukkan kepalanya menatap Jayden yang kini berjongkok dibawahnya, berusaha melepaskan ikatan sepatunya.
"Sepatu kamu nanti basah kalau nggak di lepas, kamu mau masuk angin gara-gara pakai sepatu basah?" ujar Jayden tanpa menghentikan kegiatannya melepaskan sepatu Bella.
Setelah selesai, Jayden kemudian bangkit dari posisi jongkoknya dan berjalan menuju mobil untuk meletakkan sepatu tersebut di mobil bersama dengan miliknya lalu menghampiri sang kekasih yang kembali sibuk bermain-main dengan ombak.
Lucu sekali, benarkah kekasihnya itu berusia 18? Kenapa tingkahnya begitu menggemaskan?
"Jay, lihat ada ubur-ubur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RUWET [END]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA, TERIMAKASIH] [BELUM DI REVISI] Warning! 18+ Murder scene, strong language, (no sex scene) Harap bijak dalam memilih bacaan Summary: Jayden dan Bella adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Namun hubungan mereka...