ATTENTION ‼️
Ica ingin memberi tahu kalau draf ini sudah disimpan sejak 15 Juli 2021
DAN KALIAN TAHU?!? ;? EN-O'CLOCK PAKE TEMA CAMPING JUGAA AAAAAA KOK BISA SAMAAN SIH PLIS ADUUUH 😭
LIKE—AKU CAPEK BEGINI TRS. Chapter mancing juga begini, ayolah aku mau berenti jadi cenayang apakah tdk boleh?
Satu lagi, mohon maaf chapter kali ini panjang. Dan kalau ada typo maklumi, sistem kebut ngetik, soalnya.
Sunghoon merajuk.Taman kanak-kanaknya mengadakan acara berkemah ke sebuah tempat, seharusnya ia ikut kalau saja jumlah anggota keluarganya tidak lebih dari empat.
"Papaaaa, ayoo, kenapa Papa ndak bawa tenda sendili saja? Kan jadi bisa tidul belenam, " rengek Sunghoon sambil menarik-narik kemeja Heeseung.
Heeseung menggelengkan kepala, menyentuh hidung Sunghoon, "Lee Sunghoon. Dengarkan Papa, tenda besar itu sulit untuk dibawa. Juga, tidak adil ketika teman-teman Hoonie menggunakan tenda kecil, Hoonie malah enak tidur di tenda besar. "
Akhirnya, Sunghoon merajuk di pojok ruang keluarga dengan wajah kesal, bibir mengerucut, pipi menggembung, dan tangan yang terlipat didepan dada.
Percayalah, Sunghoon sulit dibujuk jika sedang marah.
Dan itu berlangsung sejak tadi malam, ia sama sekali tak mau menyapa Heeseung. Langsung pergi tidur. Dan ketika bangun pun sama.
"Hoonie, ayo makan. " Entah sudah berapa kali Heeseung menyuruh Sunghoon untuk makan.
"Ndak! " Sunghoon menjawab tanpa berbalik. Ya, ia berhadapan dengan tembok, tak mau melihat ayahnya.
Heeseung menghela nafas, mengangkat sendok berisi nasi, "Sunghoon, ayo makan. Ini sudah lewat jam sarapan."
Sunghoon tetap menggelengkan kepala, "Ndak mau! Papa jahat! "
Bunyi sendok beradu piring mengejutkan orang rumah, Heeseung memejamkan mata dan membuka matanya sambil menghembuskan nafas, "Lee Sunghoon. Kalau kau begini terus, oke. Papa tidak akan menyuruhmu makan lagi. Terserah kau mau apa. Papa tidak peduli lagi. " Heeseung berdiri dan membawa piring makanan itu ke dapur.
Jujur saja Sunghoon terkejut sekaligus takut, Heeseung yang memanggil nama lengkapnya memang menakutkan. Apalagi kata-katanya.
Ni-ki yang sedang bermain ke rumah menunjuk Sunghoon, "Ha ha, tak tau, Papa marah. "
Sunghoon langsung menatap tajam pada Ni-ki, tapi Ni-ki hanya tertawa.
Sementara di ruang makan, hanya ada Sunoo yang masih melahap makanannya. Katanya, masakan Ica Nuna sangat enak, Heeseung jadinya tak memasak pagi ini.
Sebuah telpon masuk ke ponsel Heeseung, ia segera mengangkatnya. "Halo Appa, " sapa Heeseung.
Ayahnya langsung tahu, "Nada suaramu seperti orang yang frustasi Heeseung. Ada apa? Cucu-cucuku membuat kekacauan? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Home「TERBIT」
Fanfiction❝Pokoknya Jay ndak mau dongsaeng lagi! ❞ Kisah Heeseung si duda bareng lima anaknya dan satu anak tetangganya. Buku ini akan membawa perasaanmu naik turun seperti Rollercoaster. Lemme show you the true meaning of family. Warning ⚠ ⚠ OOC! ⚠Beberap...