❝Pokoknya Jay ndak mau dongsaeng lagi! ❞
Kisah Heeseung si duda bareng lima anaknya dan satu anak tetangganya.
Buku ini akan membawa perasaanmu naik turun seperti Rollercoaster.
Lemme show you the true meaning of family.
Warning ⚠
⚠ OOC!
⚠Beberap...
Malam minggu liat orang uwu. ✖ Malan minggu baca yang uwu ✔
Dan saya malming ditemani eps terakhir sambil olahraga jantung 💔
Awas ! Chapter ini dipenuhi kecadelan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak terasa, dua minggu telah berlalu, yang juga menandakan bahwa si imut Sunoo dan Jungwon juga sudah tinggal selama 14 hari dirumah Heeseung.
Selama itu juga, dua putra kecil Heeseung beradaptasi dengan lingkungan barunya, terlebih Sunoo yang kini mengenal sifat sifat dan karakter kakak-kakaknya.
Sekarang Sunoo mau jelasin nih, sifat sifat yang dia tahu tentang kakak kakaknya.
"Aloo-! Ini Unu, Lee Cunu~. Cekalang Unu mu jelacin tentang Yung-Yungnya Unu! Yang kecatu ada Jay Yung! "
Jay Lee atau nama aslinya Lee Jongseong, putra ke satu dari keluarga Lee, entah darimana inspirasinya untuk mengganti nama, hanya panggilan, nama di Kartu Keluarga nya tetap Jongseong, kok.
"Yang Unu tau, Jay Yung itu galak! Galang!! Kayak halimau, aumm! " Sunoo membuat gerakan mencakar cakar dengan bibir meniru suara harimau.
Sunoo membuat pose berpikir, "Kayak waktu icu! Unu cama Hoonie Yung lagi diem didepan kukas! "
Flashback di depan kulkas ;
"Unu lihat ya! Hoonie bisa mejik! Kalau kita tutup pelan pelan, lampunya nti mati! " jelas Sunghoon sambil membuka pintu kulkas.
"Woaaa.." Sunoo membuka mulutnya kagum, tapi sedetik kemudian ia menatap bingung, "mejik? " tanyanya.
Sunghoon mengangguk, poni panjangnya yang lupa dipotong ikut bergoyang. "Kata Jakie Yung, Mejik itu sulap! Sihil sihil gicuuu. "
Sunoo mengangguk riang, "Kalau gicu Unu mu liat mejik! "
Disebelahnya Sunghoon mengucap beberapa kata tidak jelas, yang dalam hatinya disebut mantra, tangannya meraih gagang pintu kulkas dan menutupnya secara perlahan, terus begitu hingga jarak magnet pintu dan badan kulkasnya tersisa 3cm. Dan sedetik kemudian lampu terang dari dalam kulkas mati, membuat Sunoo berteriak kagum melihatnya.
"IH MEJIK!! KELEN CEKALIII!! " Sunoo melompat heboh, boneka Olaf pemberian Sunghoon di Panti Asuhan waktu itu ia pegang erat erat.
"Heii! Kalian sedang apa?! " Sunoo dan Sunghoon tersentak kaget sambil menoleh.
Jay mendekat pada dua adiknya, wajahnya nampak datar. "Sunoo dan Hoonie ngapain disini? Mau curi makanan ya! "
Keduanya tentu tak terima dituduh, "Ih ndakk! Hoonie mu kasih lihat Unu kalau Hoonie bisa Mej—"
Jay memotong, "Kalian pasti bohong! Kemarin kalian lihat aku makan puding cokelat kan! Makanya kalian mau ambil juga..! Mengakuu! " Jay menunjuk Sunghoon dengan wajah kesal.
